Rasulullah adalah seseorang yang sangat pemaaf. Banyak orang yang telah
mengejek dan menghina Rasul karena kenabiannya. Bahkan tidak hanya penghinaan secara verbal, tetapi ada juga yang menghina Rasul dengan menyakitinya, seperti mengibarkan bendera perang dan meludahinya. Inilah kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam segala hal.
mengejek dan menghina Rasul karena kenabiannya. Bahkan tidak hanya penghinaan secara verbal, tetapi ada juga yang menghina Rasul dengan menyakitinya, seperti mengibarkan bendera perang dan meludahinya. Inilah kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam segala hal.
Kisah ini akan memberikan banyak pelajaran bagi kita untuk bersabar dan berbuat baik pada semua orang. Nabi Muhammad adalah manusia yang paling mulia. Beliau memiliki hati yang lapang untuk menerima segala hinaan itu, bahkan membalasnya dengan kebaikan.
Suatu riwayat menjelaskan bahwa setiap kali Rasulullah pulang dari masjid, beliau diludahi oleh seorang kafir. Ia meludahi beliau dengan cacian dan hinaan. Hal ini terus dilakukan secara berulang-ulang.
Pada suatu hari, Nabi tidak mendapati orang kafir itu ada di tempatnya. Kemudian beliau bertanya kepada para sahabat dan salah seorang sahabatnya mengatakan jika orang kafir itu sedang mengalami sakit. Pada saat itulah, Nabi memutuskan untuk menjenguk orang tersebut.
Sesampainya di rumahnya, orang kafir itu pun heran dan terkejut mengapa Nabi bisa sampai di rumahnya dan untuk apa Nabi ke sana. Kemudian Nabi berdiri di dekat orang kafir itu dan menanyakan keadaannya. Orang kafir itu mulai terharu akan kebaikan Nabi yang mau menjenguknya. Kemudian, ia bertanya kepada Nabi mengapa beliau mau menjenguk orang yang telah meludahinya sepulang dari masjid. Dengan hati yang tenang, beliau mengatakan jika ada seseorang yang berbuat jahat dengan kita, maka tidak diperbolehkan bagi kita untuk membalasnya dengan kejahatan. Bahkan beliau telah memaafkan apa yang dilakukan oleh orang kafir itu.
Hal ini seketika membuat hati orang kafir itu menjadi terketuk. Dari situlah ia menyadari bahwa agama Islam adalah agama yang penuh kedamaian. Sebelum ia meninggal dunia, ia pun berniat untuk masuk agama Islam, dan saat itulah dia masuk ke Islam.
Hinaan ini adalah sebagian kisah dari kehidupan Nabi Muhammad. Masih ada kisah yang menceritakan mengenai pengorbanan dakwah beliau. Sikap pemaaf Rasulullah dan seorang kafir yang meludahinya ini harus dijadikan contoh.
Dalam kisah perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW ke Taif justru lebih pedih lagi. Pada saat itu Rasulullah ditolak oleh pemimpin Tsaqiif. Beliau juga dilempari batu oleh orang-orang bodoh dan budak-budak dari mereka hingga kedua kakinya berlumuran darah.
Saat itu malaikat Jibril datang dan menawarkan kepada Rasulullah untuk membinasakan orang-orang tersebut. Namun, beliau menolaknya, justru beliau mendoakan mereka agar mendapatkan ampunan Allah.
Berdasarkan kisah Nabi Muhammad dari lahir sampai wafat di atas, membuktikan bahwa tidak semua orang benci atau suka dengan kisah. Pasti ada di antara mereka yang benci ataupun suka terhadap kita. Namun, kita tidak dapat memaksanya untuk menyukai kita. Hal inilah yang diterapkan oleh Rasulullah. Orang lain boleh berbuat jahat pada kita, tapi jangan sampai kita membalasnya dengan kejahatan pula. Bahkan Rasulullah mengajarkan pada kita memaafkannya dan mendoakannya agar diampuni oleh Allah.
Sebagai seorang muslim, tentunya Nabi Muhammad menjadi Rasul kita yang harus dijadikan sebagai suri tauladan. Setiap yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah tentunya sesuai dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, lakukanlah sunnah Rasul sebagai amalan baik.
Sumber: kumpulanmisteri.com