Tausiah Islam - Setiap bayi yang baru lahir, maka orang-orang
disekitar pasti akan berkomentar tentang kemiripan si bayi dengan kedua orang tuanya. Dan biasanya yang lebih umum dikatakan bahwa si bayi lebih mirip dengan sang ayah dibandingkan ibunya.
Umumnya seorang anak memiliki kemiripan wajah dengan salah satu dari kedua orang tuanya. Ada yang wajahnya mirip dengan sang ibu, sementara gaya berjalannya mirip sang ayah. Ada yang matanya mirip ayahnya, sementara dagunya mirip ibunya. Bahkan ada anak yang mirip dengan kedua orang tuanya sekaligus dari sisi wajah dan gayanya. Dan juga ada yang wajah dan gayanya hanya mirip dengan ibu atau ayahnya saja.
Akan tetapi tidak semua anak mirip dengan ayah atau ibunya. Ada anak yang wajahnya berbeda dengan kedua orang tuanya. Meskipun demikian, bukan berarti anak tersebut merupakan hasil hubungan gelap sang ibu. Lantas mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Beginilah penjelasan Rasulullah terhadap hal tersebut.
Kecendrungan seorang anak untuk mirip dengan orang tuanya tidak hanya melalui tampilan fisiknya seperti wajah dan gayanya saja. Akan tetapi, mirip ataupun tidak mirip yang jelas setiap anak selalu dibekali dengan warisan genetik dari ayah dan ibunya. Bahkan Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa bila seorang anak tidak mirip dengan kedua orang tuanya bisa jadi ia mirip dengan karib kerabat terdekat.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah dan berkata bahwa istrinya telah melahirkan anak yang berkulit hitam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada laki-laki itu apakah ia memiliki unta? Dan laki-laki itupun menjawab “ya”. Kemudian Rasulullah kembali bertanya kepadanya apa warna untanya ? dan lelaki itu menjawab merah. Selanjutnya Rasulullah kembali bertanya, apakah diantara anak unta tersebut ada yang berwarna hitam ? Dan lelaki itu kembali menjawab “ya”.
Sehingga dengan begitu Rasulullah pun menjelaskan perihal anak si laki-laki tersebut yang berkulit hitam, dari mana datangnya ? Kata Rasulullah SAW. Mungkin ia mirip dengan kakek atau pamannya.” (HR. Muslim)
Bukti lain yang menunjukkan bahwa anak bisa saja tidak mirip dengan kedua orang tuanya tetapi mirip dengan karib kerabat terdekat bisa dilihat dari sejarah para nabi. Seperti yang dikatakan oleh Syaikh Mustofa al-Adawi bahwa Nabi Yusuf AS merupakan seorang nabi yang dianugerahi ketampanan luar biasa sehingga dapat dikatakan bahwa beliau diberikan ketampanan separuh ketampanan manusia di dunia ini. Dan ternyata Nabi Yusuf merupakan cucu dari seorang wanita tercantik pada zamannya yaitu Sarah.
Yang dimaksud cucu oleh Syaikh Mustofa al-Adawi adalah cicit menurut bahasa kita. Seperti yang dijelaskan oleh Jihad Muhammad Hajjaj yang bersumber dari Qashashu al-Anbiya, halamam 222 menjelaskan bahwa Nabi Ishaq AS merupakan anak dari Nabi Ibrahim dan Sarah, yang menikah dengan Ribka binti Betwaeil. Dan dari pernikahan dengan Ribka terlahirlah Esau yang menikah dengan Nabi Yaqub AS, yang merupakan ayah dan ibu dari Nabi Yusuf AS.
Dengan demikian, jika melihat ada anak yang tidak mirip dengan ayah ataupun ibunya, maka sebaiknya jangan berburuk sangka bahkan sampai menuduh bahwa sang anak merupakan hasil perzinaan. Karena bisa saja anak tersebut mirip dengan paman, kakek, bibi atau neneknya serta karib kerabat terdekat lainnya. Semoga bermanfaat.
Sumber: kumpulanmisteri.com
disekitar pasti akan berkomentar tentang kemiripan si bayi dengan kedua orang tuanya. Dan biasanya yang lebih umum dikatakan bahwa si bayi lebih mirip dengan sang ayah dibandingkan ibunya.
Umumnya seorang anak memiliki kemiripan wajah dengan salah satu dari kedua orang tuanya. Ada yang wajahnya mirip dengan sang ibu, sementara gaya berjalannya mirip sang ayah. Ada yang matanya mirip ayahnya, sementara dagunya mirip ibunya. Bahkan ada anak yang mirip dengan kedua orang tuanya sekaligus dari sisi wajah dan gayanya. Dan juga ada yang wajah dan gayanya hanya mirip dengan ibu atau ayahnya saja.
Akan tetapi tidak semua anak mirip dengan ayah atau ibunya. Ada anak yang wajahnya berbeda dengan kedua orang tuanya. Meskipun demikian, bukan berarti anak tersebut merupakan hasil hubungan gelap sang ibu. Lantas mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Beginilah penjelasan Rasulullah terhadap hal tersebut.
Kecendrungan seorang anak untuk mirip dengan orang tuanya tidak hanya melalui tampilan fisiknya seperti wajah dan gayanya saja. Akan tetapi, mirip ataupun tidak mirip yang jelas setiap anak selalu dibekali dengan warisan genetik dari ayah dan ibunya. Bahkan Rasulullah sendiri pernah mengatakan bahwa bila seorang anak tidak mirip dengan kedua orang tuanya bisa jadi ia mirip dengan karib kerabat terdekat.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah dan berkata bahwa istrinya telah melahirkan anak yang berkulit hitam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada laki-laki itu apakah ia memiliki unta? Dan laki-laki itupun menjawab “ya”. Kemudian Rasulullah kembali bertanya kepadanya apa warna untanya ? dan lelaki itu menjawab merah. Selanjutnya Rasulullah kembali bertanya, apakah diantara anak unta tersebut ada yang berwarna hitam ? Dan lelaki itu kembali menjawab “ya”.
Sehingga dengan begitu Rasulullah pun menjelaskan perihal anak si laki-laki tersebut yang berkulit hitam, dari mana datangnya ? Kata Rasulullah SAW. Mungkin ia mirip dengan kakek atau pamannya.” (HR. Muslim)
Bukti lain yang menunjukkan bahwa anak bisa saja tidak mirip dengan kedua orang tuanya tetapi mirip dengan karib kerabat terdekat bisa dilihat dari sejarah para nabi. Seperti yang dikatakan oleh Syaikh Mustofa al-Adawi bahwa Nabi Yusuf AS merupakan seorang nabi yang dianugerahi ketampanan luar biasa sehingga dapat dikatakan bahwa beliau diberikan ketampanan separuh ketampanan manusia di dunia ini. Dan ternyata Nabi Yusuf merupakan cucu dari seorang wanita tercantik pada zamannya yaitu Sarah.
Yang dimaksud cucu oleh Syaikh Mustofa al-Adawi adalah cicit menurut bahasa kita. Seperti yang dijelaskan oleh Jihad Muhammad Hajjaj yang bersumber dari Qashashu al-Anbiya, halamam 222 menjelaskan bahwa Nabi Ishaq AS merupakan anak dari Nabi Ibrahim dan Sarah, yang menikah dengan Ribka binti Betwaeil. Dan dari pernikahan dengan Ribka terlahirlah Esau yang menikah dengan Nabi Yaqub AS, yang merupakan ayah dan ibu dari Nabi Yusuf AS.
Dengan demikian, jika melihat ada anak yang tidak mirip dengan ayah ataupun ibunya, maka sebaiknya jangan berburuk sangka bahkan sampai menuduh bahwa sang anak merupakan hasil perzinaan. Karena bisa saja anak tersebut mirip dengan paman, kakek, bibi atau neneknya serta karib kerabat terdekat lainnya. Semoga bermanfaat.
Sumber: kumpulanmisteri.com