Dalam hadist disebutkan “Barangsiapa yang bertaubat dari dosa, seakan-akan dia tidak pernah melakukan dosa itu sebelumnya.” (H.R. Ibnu Majah, Thabarani)
Pada masa sekarang, lebih mudah memahami konsep ini. Pada komputer, ada tombol delete (hapus). Jika kalian membuat sebuah file dalam komputer, kalian bisa mengubahnya dan menutupnya (close). Di lain waktu, jika kalian ingin menghapusnya, cukup menekan tombol delete. Hasilnya, seakan-akan file itu tidak pernah ada sebelumnya.
Pada handphone terdapat tombol delete. Jika kalian ingin menghapus pesan yang baru saja diterima, cukup dengan menekan tombol delete, maka pesan itu sepenuhnya terhapus.
Tidak ada batasan berapa kali kalian bisa menggunakan tombol delete. Kalian bisa menekan tombolnya di pagi dan sore hari, sebanyak apapun yang kalian mau. Kapanpun kalian menekannya, sebuah pesan akan terhapus.
Begitu juga dengan pertaubatan. Allah tahu betapa lemahnya manusia, nafsu manusia terkadang menyesatkan mereka untuk berbuat dosa. Jadi Allah memberikan manusia sebuah tombol “delete” yang disebut “taubat.”
Kapanpun kalian berbuat kesalahan, tekan saja tombol delete-nya, maka dosa itu akan terhapus. Jika Allah tidak lelah memaafkan kita, maka kenapa kita harus lelah memohon ampunan dari-Nya?
Setan mempunyai trik. Dia mempengaruhi pikiran seorang manusia: “Ketahuilah, kau tidak bisa lepas dari dosa, jadi apa gunanya bertaubat?” Sesungguhnya masih ada gunanya. Paling tidak, dosa yang dilakukan saat itu jadi diampuni. Jika kalian berdosa lagi, taubat lagi. Bersihkanlah terus file-file kalian.
Jika seseorang berkeringat, temannya menyarankan agar dia mandi. Dia berkata “Untuk apa mandi, pada akhirnya aku akan berkeringat lagi?” Temannya berkata “Dasar bodoh. Setidaknya, mandilah sekarang. Jika kau berkeringat lagi, maka tinggal mandi lagi.”
Begitu juga dengan dosa. Jika seseorang melakukan dosa, maka seharusnya dia langsung bertaubat. Jika dia melakukan dosa lagi, maka dia harus taubat lagi. Jika setan tidak berhenti menyesatkan kita, kenapa kita harus berhenti bertaubat kepada Allah?
Di hari kiamat, Allah akan memanggil seseorang dan memerintahkan malaikat untuk memeriksa buku catatan amalnya. Tentu saja Allah mengetahui apa yang ada di dalamnya, tapi Dia tetap memerintahkan para malaikat. Para malaikat melaporkan hasil pemeriksaan mereka: “Ya Allah, dia telah berbuat dosa lalu bertaubat, dia berdosa lagi lalu bertaubat lagi, dia berdosa lagi... Sepanjang hidupnya seperti ini.”
Allah akan berfirman “Ini berarti hamba-Ku terjatuh ke dalam jerat setan, tapi setelah terjatuh dia tidak akan tinggal diam. Dia akan bangkit kembali sambil berkata “Aku akan tetap setia kepada Tuhanku.” Jadi setan menjebaknya lagi, tapi dia bangkit lagi, setan menjebaknya lagi, tapi dia bangkit lagi. Di sepanjang hidupnya setan menjebaknya, tapi dia berulangkali bangkit kembali, menunjukkan bahwa dia ingin mematuhi-Ku, jadi Aku telah memaafkan semua dosanya.” Dia tidak menerima kekalahan di tangan setan, bukankan begitu?
Jadikanlah hari ini sebagai hari dimana kalian memohon ampun kepada Allah. Jadilah orang yang sukses di dunia dan akhirat.