Di bulan Ramadan ini, tentu seluruh umat muslim dunia melaksanakan
puasa. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Ketika Anda lapar, tubuh melepaskan beberapa bahan kimia untuk melindungi otak, sehingga dapat meningkatkan mood seseorang. Berikut beberapa manfaat psikologis puasa di bulan Ramadan.
Damai
Minggu pertama puasa Ramadan, Anda dapat merasakan perubahan dalam pikiran. Pikiran akan menjadi tenang, damai, dan lebih bahagia. Pada minggu pertama ini, tubuh mulai beradaptasi dengan melepaskan hormon dan bahan kimia, seperti adrenalin, dopamin, dan hormon steroid.
Mengurangi rasa cemas dan depresi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa mengurangi gejala depresi dan kecemasan setelah beberapa hari puasa berturut-turut. Puasa di bulan Ramadan, melepaskan endorfin lebih banyak di otak yang membuat Anda bahagia dan gembira. Ada efek gabungan dari iman seseorang ketika Ramadan dan puasa yang membantu mengobati depresi.
Meningkatkan kualitas tidur
Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat membuat tidur seseorang menjadi lebih baik, tanpa tiba-tiba terbangun di tengah malam. Setelah seminggu puasa, kualitas tidur akan meningkat. Kualitas tidur yang baik dapat menyebabkan suasana hati yang lebih baik juga.
Mengurangi sakit kepala/migrain
Banyak peneliti menemukan bahwa puasa meningkatkan serotonin yang tersedia di otak, sehingga Anda bahagia, santai, dan mencegah migrain.
Perubahan positif dalam otak
Kualitas iman, doa, dan kegiatan agama Anda di bulan Ramadan dapat menjadi perubahan positif di dalam otak. Bagian dari otak bahwa selama kegiatan keagamaan, merangsang korteks prefrontal otak untuk menentukan kepribadian Anda, ekspresi, pengambil keputusan, dan fungsi kognitif.
Mengurangi rasa takut dan agresif
Ada bagian otak yang memonitor lingkungan dari ancaman dan bahaya, sehingga dapat meredakan ketakutan dan kemarahan.
Pikiran yang penuh cinta dan kasih
Kegiatan selama Ramadan membuat perasaan tenang, damai, penuh cinta, dan suka cita. Puasa dapat menghambat neurotransmitter yang dilepaskan otak untuk menunjukkan efek emosional.
Begitu banyak manfaat puasa Ramadan, baik untuk kesehatan maupun mental. Maka dari itu, usahakan selalu puasa dan tetap menjaga kesehatan ya!
Silahkan Share
puasa. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, puasa juga sangat bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Baca Juga : Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah
Ketika Anda lapar, tubuh melepaskan beberapa bahan kimia untuk melindungi otak, sehingga dapat meningkatkan mood seseorang. Berikut beberapa manfaat psikologis puasa di bulan Ramadan.
Damai
Minggu pertama puasa Ramadan, Anda dapat merasakan perubahan dalam pikiran. Pikiran akan menjadi tenang, damai, dan lebih bahagia. Pada minggu pertama ini, tubuh mulai beradaptasi dengan melepaskan hormon dan bahan kimia, seperti adrenalin, dopamin, dan hormon steroid.
Mengurangi rasa cemas dan depresi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa mengurangi gejala depresi dan kecemasan setelah beberapa hari puasa berturut-turut. Puasa di bulan Ramadan, melepaskan endorfin lebih banyak di otak yang membuat Anda bahagia dan gembira. Ada efek gabungan dari iman seseorang ketika Ramadan dan puasa yang membantu mengobati depresi.
Meningkatkan kualitas tidur
Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat membuat tidur seseorang menjadi lebih baik, tanpa tiba-tiba terbangun di tengah malam. Setelah seminggu puasa, kualitas tidur akan meningkat. Kualitas tidur yang baik dapat menyebabkan suasana hati yang lebih baik juga.
Mengurangi sakit kepala/migrain
Banyak peneliti menemukan bahwa puasa meningkatkan serotonin yang tersedia di otak, sehingga Anda bahagia, santai, dan mencegah migrain.
Perubahan positif dalam otak
Kualitas iman, doa, dan kegiatan agama Anda di bulan Ramadan dapat menjadi perubahan positif di dalam otak. Bagian dari otak bahwa selama kegiatan keagamaan, merangsang korteks prefrontal otak untuk menentukan kepribadian Anda, ekspresi, pengambil keputusan, dan fungsi kognitif.
Mengurangi rasa takut dan agresif
Ada bagian otak yang memonitor lingkungan dari ancaman dan bahaya, sehingga dapat meredakan ketakutan dan kemarahan.
Pikiran yang penuh cinta dan kasih
Kegiatan selama Ramadan membuat perasaan tenang, damai, penuh cinta, dan suka cita. Puasa dapat menghambat neurotransmitter yang dilepaskan otak untuk menunjukkan efek emosional.
Begitu banyak manfaat puasa Ramadan, baik untuk kesehatan maupun mental. Maka dari itu, usahakan selalu puasa dan tetap menjaga kesehatan ya!
Baca Juga : Ternyata Dalam Islam Tidak Ada Istilah Bulan Atau Hari Sial
Silahkan Share