Berbagai kali saya mendapati pertanyaan mengenai faktor ini
yakni klaim sebagian orang bahwa mereka sanggup melakukan faktor yang sangat ‘menarik’ yakni menutup jodoh serta rizki orang lain. Atau pernyataan sebagian orang bahwa jin telah menutup jodoh serta rizki seseorang. Klaim ini terdengar sangat menakutkan khususnya bagi orang-orang yang kebetulan sedang mengalami kesusahan rizki, terlilit hutang atau mereka yang kebetulan belum berjumpa dengan jodohnya padahal usia telah beranjak terus tua.
Sedemikian menariknya kah performa jin serta dukun itu hingga sanggup mencegah datangnya rizki serta jodoh padahal keduanya merupakan takdir atau wilayah kekuasaan ALLOH. Mungkinkah jin serta dukun itu mengintervensi kekuasaan Alloh swt ? Disinilah pemahaman serta akidah kami dipertaruhkan.
Baiklah, mari kami lihat penjelasan Al Qur’an mengenai fenomena mencegah atau menutup rizki, serta jodoh.
QS. Al Mulk : 21
Atau siapakah yang bisa memberimu rizki apabila DIA menahan rizki NYA ? bahkan mereka terus menerus dalam kearoganan serta menjauhkan diri dari (kebenaran).
QS. Al Fajr : 16
Tetapi apabila Tuhan mengujinya serta membatasi rizkinya, maka dirinya mengatakan, Tuhanku telah menghinakanku.
QS An Naba : 8
Dan kami menciptakan kamu berpasang- pasangan.
Apabila kami renungkan 3 ayat diatas maka bakal terkesan dengan sangat jelas bahwa rizki serta jodoh merupakan wilayah kekuasaan Alloh SWT, DIA-lah yang mempunyai rizki, DIA yang memberikannya serta DIA pula-lah yang berkuasa menahan atau membatasinya. Demikian juga dengan jodoh merupakan kekuasaan NYA. Keduanya utama milik NYA tanpa ada yang bisa mengintervensi. 3 ayat diatas sangat gamblang bagi kita.
Fenomena terkendalainya rizki terbukti terbukti adanya serta terkesan dari ayat diatas, tetapi yang sanggup melakukannya merupakan ALLOH SWT, sang Pemilik rizki, bukan jin apalagi dukun. Ayat-ayat tersebut sangat jelas menyatakan siapa penguasa rizki serta jodoh itu. Performa dukun serta jin untuk menutup rizki tak sempat disinggung dalam ayat itu atau ayat ayat lain. Sebab terbukti mereka tak sempat sanggup melakukannya.
Terkendalanya rizki, terbukti adanya serta dijelaskan dalam ayat di atas. Pertanyaannya, mengapa Alloh menutup, menghalangi atau membatasi rizki kami ?
QS Nuh : 10-12
“Maka aku mengatakan terhadap mereka, ”mohonlah ampunan terhadap Tuhanmu, sungguh, DIA Maha Pengampun.”
“Niscaya DIA bakal menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu”
“Dan DIA mempertidak sedikit harta serta anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun untukmu serta mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Ayat di atas menjawab pertanyaan kami mengapa jodoh serta rizki kami terkendala. Ayat tersebut membahas hikmah istighfar serta memohon ampun yakni bisa mendatangkan hujan, mendatangkan rizki, mempunyai keturunan, menyuburkan lahan. Intinya merupakan kemudahan serta jalan keluar atas perpersoalanan nasib kami terberakhirkan dengan istigfar serta taubat kita.
Apabila pemahaman ini kami balik maka sebetulnya yang menyebabkan rizki kami terkendala, munculnya kesusahan nasib merupakan sebab dosa serta kesalahan kami terhadap ALLOH SWT. Apabila kami membaca keseluruhan ayat dalam Surat Nuh mulai ayat 1, maka kami bakal mendapati bahwa perintah istigfar tersebut sebab adanya dosa serta kedurhakaan yang dilakukan oleh umat Nabi NUH as.
Silahkan kamu buka kitab kitab para ulama mengenai hikmah taubat serta istigfar, maka kami bakal menemukan hikmah yang tak lebih lebih bakal senada dengan surat Nuh diatas.
Inilah penghalang rizki yang hakiki. Sebab dosa kita-lah, yang membikin Pemilik rizki menahan rizkiNYA.
Lalu bagaimana penjelasan terhadap asumsi bahwa jin bisa menghalangi jodoh serta rizki kami ?
Hhmm..Anda mungkin bakal mengernyitkan dahi membaca penjelasan saya seusai ini, atau bahkan tertawa. Iya, sebab terbukti diluar dugaan kita…..inilah yang sebetulnya dilakukan oleh jin itu. Jin itu tak sedramatis yang kami bayangkan.
1. Menghalangi jodoh
Sebetulnya yang dilakukan jin pada 2 orang laki-laki serta wanita yang bakal menikah atau sedang ta’aruf merupakan semacam ketika kamu sedang dimintai pendapat kawan kamu mengenai wanita yang ingin dinikahinya atau ingin didekatinya. Apakah kamu bisa membayangkannya?
Ok contoh riil begini. Kawan wanita kamu sedang minta pendapat kamu mengenai seorang laki-laki yang bakal meminangnya. Padahal kamu menyukai wanita itu, serta kamu tak tergolong orang yang jujur. Kira-kira apa yang bakal kamu katakan ? Saya yakin kamu bakal mengatakan pada wanita itu bahwa lelaki yang bakal meminangnya bukanlah jodoh yang cocok, bahkan bila butuh kamu bakal menjelek-jelekkannya. Intinya supaya wanita itu terus ragu serta mengurungkan niatnya.
Apabila kamu kebetulan mengetahui si laki-laki maka mungkin kamu bakal mendatangi rumah si laki-laki itu serta berusaha untuk membikin laki-laki tersebut mengabolisi pinanganya, dengan tutorial memberi tau kabar bohong serta keragu-raguan. Targetnya sama yakni si laki-laki itu mengurungkan niatnya.
Nah, pahamkah kamu kini ?
Jadi, sebetulnya persis semacam itulah yang dilakukan jin untuk menghalangi perjodohan.
Apabila gangguan jin terjadi pada salah satu, yaitu si lelaki atau wanitanya saja maka jin itu bakal berupaya membikin ragu supaya pernikahan tak terjadi, mungkin membikinnya rutin bimbang, membikinnya susah memahami orang lain hingga susah berkawan, susah berteman, lebih enjoy berkawan dengan sesama jenis, atau membikinnya tiba-tiba membenci laki-laki yang berusaha mendekatinya.
Apabila gangguan jin terjadi pada kedua orang tersebut sekaligus maka jin itu tak hanya membisikkan keraguan tetapi jin itu bisa menampakan diri dalam wajah si laki-laki atau si perempuan jadi ketika mereka berjumpa wajah seolah berubah. Apabila jin berulah di tubuh si perempuan maka mungkin si laki-laki bakal menonton wajah wanita tersebut aneh atau menakutkan, atau mengeluarkan aroma tak sedap, atau bahkan jin si perempuan itu bakal datang dalam mimpi si laki-laki serta jin itu mengancam apabila hingga pernikahan terjadi.
Apabila si laki-laki tergolong orang yang baik serta tak ada gangguan jin dalam tubuhnya maka laki-laki itu tak bakal menonton penampakan wajah yang dilakukan oleh jin yang ada dalam tubuh wanita itu.
Saya sempat menemui seorang wanita yang salah satu keluhannya merupakan wajahnya terkesan tua oleh sebagian orang. Tetapi selagi proses ruqyah saya tak menonton wajah tua itu, wajahnya terkesan biasa saja. demikian pula dengan orang-orang yang hadir di dalam ruqyah itu, mereka tak menontonnya.
Dari kejadian itu saya mengambil kesimpulan bahwa jin lebih mudah berulah pada orang yang telah ada jin dalam tubuhnya. Oleha sebab itu, apabila kamu seorang wanita yang sedang mengalami gangguan jin, serta sebuahsaat ada seorang laki-laki ingin menikahi anda, tiba tiba dirinya mengurungkan niat sebab menonton wajah kamu aneh, atau tiba-tiba ia membenci kamu maka bersyukurlah. Sebab laki-laki tersebut tergolong mudah dikerjai oleh jin serta kemungkinan besar dalam tubuhnya juga sedang tersedia jin.
Apabila kami perhatikan penjelasan diatas maka sebetulnya yang dilakukan oleh jin itu tak lebih canggih dari yang kami lakukan untuk menggagalkan niat seseorang. Jin itu sama sekali tak bisa mencegah takdir. Jin itu hanya berupaya supaya tubuh yang ditempatinya rutin ragu, tak mantap, membenci setiap lawan tipe yang berusaha mendekatinya, membikinnya mudah salah paham dengan lawan tipe hingga tak bisa berkawan dengan lawan jenis. Atau dirinya berusaha menampakan diri pada orang yang berusaha mendekati tubuh yang ditempatinya. Khususnya JIKA orang yang ditampaki tersebut sedang mengalami gangguan jin pula. Sebab jin jauh lebih mudah menampakkan diri pada orang yang ada gangguan jin dalam tubuhnya.
Tetapi apabila wanita atau laki-laki itu berpegang teguh pada syariat, mengikuti pendapat hasil musyawarah, mengikuti orang tua serta istikhoroh maka pernikahan tetap bisa terjadi mesikipun bujukan jin itu tetap ada. Jadi jin itu hanya membisikan sedangkan keputusan ada ditangan wanita atau lelaki itu. Apabila pemahamannya kuat, maka dirinya bakal melalaikan bisikan itu.
Umpama, bisikan jin dalam batinnya mengatakan batalkan pernikahan, tiba-tiba membenci si pelamar bahkan dirinya menonton wajah lelaki itu menakutkan. Tetapi semua orang mengatakan bahwa lelaki itu sholih, nasabnya baik, orang tua juga berpendapat baik, musyawarah keluarga mengatakan laki-laki itu baik, semua kawan mengatakan lelaki itu baik. Maka apabila wanita itu berpegang teguh pada syariat yakni mengikuti hasil musyawarah, maka dirinya tetap bakal menerima lelaki itu menjadi suaminya mesikipun bisikan jin itu ingin menggagalkan serta mesikipun wajah lelaki itu nampak kurang baik. Musyawarah merupakan tahap dari syariat serta bisa menjadi hujjah / dasar lakukanan sedangkan perasaan tak bisa menjadi dasar lakukanan. Pasti dengan catatan bahwa musyawarah tersebut dilakukan dengan ikhlas, memohon pertolongan Alloh, jernih, obyektif serta dengan data info yang lengkap serta valid.
Jadi performa jin itu hanyalah sebatas memberbagi keraguan dalam batin kami sebagaimana bujuk rayu seseorang pada diri kita, dirinya tak sempat sanggup menghalangi jodoh kami dalam pengertian sebetulnya. Sebab jodoh merupakan ketetapan serta kekuasaan ALLOH SWT.
2. Menghalangi rizki
Apabila kami memahami pembahasan diatas maka kami bakal memahami tutorial kerja jin untuk menghalangi rizki kita. Tutorial kerjanya sama semacam menghalangi jodoh.
Jin itu berupaya membisikan keraguan, kebimbangan dalam melangkah serta mengawali usaha, susah untuk berpikir jernih dalam mencari rizki, ada dorongan sangat kuat untuk mencari rizki dari kerja yang haram, susah berteman, susah konsentrasi, mudah putus asa, fisik lemah, mudah salah paham, mendorong supaya tak amanah, serta lain-lain. Intinya jin itu berupaya supaya kami lemah dalam berikhtiar mencari rizki.
Jadi itulah ulah yang dilakukan jin, sungguh mereka tak sempat bisa menghalangi rizki kami dalam pengertian sebetulnya. Sebab rizki ada dalam kekuasaan NYA. Maka apabila kami sedang menghadapi kesusahan, sebetulnya bukanlah ulah jin tetapi mungkin sebab ada dosa serta kedurhakaan kami terhadap sang Pemilik Rizki baik dosa yang kami sadari maupun tak kami sadari. Langkah paling baik merupakan mempertidak sedikit taubat serta istighfar BUKAN melakukan ritual tolak bala, ritual membuang sial, ruwatan atau memakai jimat keberuntungan.
Dengan memahami ini, saya berharap kami tak lagi berpendapat jin (syetan) serta para sekutunya (dukun) merupakan makhluk yang mempunyai performa menarik hingga bisa melampaui wilayah kekuasaan Alloh SWT. Mari kami pahami bahwa mereka tak lebih merupakan makhluk berakal yang tetap mempunyai keterbatasan sebagai makhluk. Diantara jin itu ada yang beriman serta ada pula yang durhaka sebagaimana manusia.
Kuatkanlah pemahaman kami mengenai akidah yang lurus, berkomitmen terhadap pengamalan syariat dalam kenasiban sehari – hari, serta rutin gunakan akal yang jernih untuk memutuskan sesuatu. Semua ini merupakan benteng untuk menanggulangi bisikan serta tipu daya syetan.
Wallohu a’lam.
yakni klaim sebagian orang bahwa mereka sanggup melakukan faktor yang sangat ‘menarik’ yakni menutup jodoh serta rizki orang lain. Atau pernyataan sebagian orang bahwa jin telah menutup jodoh serta rizki seseorang. Klaim ini terdengar sangat menakutkan khususnya bagi orang-orang yang kebetulan sedang mengalami kesusahan rizki, terlilit hutang atau mereka yang kebetulan belum berjumpa dengan jodohnya padahal usia telah beranjak terus tua.
Baca Juga : Doa Meminta Anak Yang Sholeh Dan Sholehah
Sedemikian menariknya kah performa jin serta dukun itu hingga sanggup mencegah datangnya rizki serta jodoh padahal keduanya merupakan takdir atau wilayah kekuasaan ALLOH. Mungkinkah jin serta dukun itu mengintervensi kekuasaan Alloh swt ? Disinilah pemahaman serta akidah kami dipertaruhkan.
Baiklah, mari kami lihat penjelasan Al Qur’an mengenai fenomena mencegah atau menutup rizki, serta jodoh.
QS. Al Mulk : 21
Atau siapakah yang bisa memberimu rizki apabila DIA menahan rizki NYA ? bahkan mereka terus menerus dalam kearoganan serta menjauhkan diri dari (kebenaran).
QS. Al Fajr : 16
Tetapi apabila Tuhan mengujinya serta membatasi rizkinya, maka dirinya mengatakan, Tuhanku telah menghinakanku.
QS An Naba : 8
Dan kami menciptakan kamu berpasang- pasangan.
Apabila kami renungkan 3 ayat diatas maka bakal terkesan dengan sangat jelas bahwa rizki serta jodoh merupakan wilayah kekuasaan Alloh SWT, DIA-lah yang mempunyai rizki, DIA yang memberikannya serta DIA pula-lah yang berkuasa menahan atau membatasinya. Demikian juga dengan jodoh merupakan kekuasaan NYA. Keduanya utama milik NYA tanpa ada yang bisa mengintervensi. 3 ayat diatas sangat gamblang bagi kita.
Fenomena terkendalainya rizki terbukti terbukti adanya serta terkesan dari ayat diatas, tetapi yang sanggup melakukannya merupakan ALLOH SWT, sang Pemilik rizki, bukan jin apalagi dukun. Ayat-ayat tersebut sangat jelas menyatakan siapa penguasa rizki serta jodoh itu. Performa dukun serta jin untuk menutup rizki tak sempat disinggung dalam ayat itu atau ayat ayat lain. Sebab terbukti mereka tak sempat sanggup melakukannya.
Terkendalanya rizki, terbukti adanya serta dijelaskan dalam ayat di atas. Pertanyaannya, mengapa Alloh menutup, menghalangi atau membatasi rizki kami ?
QS Nuh : 10-12
“Maka aku mengatakan terhadap mereka, ”mohonlah ampunan terhadap Tuhanmu, sungguh, DIA Maha Pengampun.”
“Niscaya DIA bakal menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu”
“Dan DIA mempertidak sedikit harta serta anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun untukmu serta mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Ayat di atas menjawab pertanyaan kami mengapa jodoh serta rizki kami terkendala. Ayat tersebut membahas hikmah istighfar serta memohon ampun yakni bisa mendatangkan hujan, mendatangkan rizki, mempunyai keturunan, menyuburkan lahan. Intinya merupakan kemudahan serta jalan keluar atas perpersoalanan nasib kami terberakhirkan dengan istigfar serta taubat kita.
Apabila pemahaman ini kami balik maka sebetulnya yang menyebabkan rizki kami terkendala, munculnya kesusahan nasib merupakan sebab dosa serta kesalahan kami terhadap ALLOH SWT. Apabila kami membaca keseluruhan ayat dalam Surat Nuh mulai ayat 1, maka kami bakal mendapati bahwa perintah istigfar tersebut sebab adanya dosa serta kedurhakaan yang dilakukan oleh umat Nabi NUH as.
Silahkan kamu buka kitab kitab para ulama mengenai hikmah taubat serta istigfar, maka kami bakal menemukan hikmah yang tak lebih lebih bakal senada dengan surat Nuh diatas.
Inilah penghalang rizki yang hakiki. Sebab dosa kita-lah, yang membikin Pemilik rizki menahan rizkiNYA.
Lalu bagaimana penjelasan terhadap asumsi bahwa jin bisa menghalangi jodoh serta rizki kami ?
Hhmm..Anda mungkin bakal mengernyitkan dahi membaca penjelasan saya seusai ini, atau bahkan tertawa. Iya, sebab terbukti diluar dugaan kita…..inilah yang sebetulnya dilakukan oleh jin itu. Jin itu tak sedramatis yang kami bayangkan.
1. Menghalangi jodoh
Sebetulnya yang dilakukan jin pada 2 orang laki-laki serta wanita yang bakal menikah atau sedang ta’aruf merupakan semacam ketika kamu sedang dimintai pendapat kawan kamu mengenai wanita yang ingin dinikahinya atau ingin didekatinya. Apakah kamu bisa membayangkannya?
Ok contoh riil begini. Kawan wanita kamu sedang minta pendapat kamu mengenai seorang laki-laki yang bakal meminangnya. Padahal kamu menyukai wanita itu, serta kamu tak tergolong orang yang jujur. Kira-kira apa yang bakal kamu katakan ? Saya yakin kamu bakal mengatakan pada wanita itu bahwa lelaki yang bakal meminangnya bukanlah jodoh yang cocok, bahkan bila butuh kamu bakal menjelek-jelekkannya. Intinya supaya wanita itu terus ragu serta mengurungkan niatnya.
Apabila kamu kebetulan mengetahui si laki-laki maka mungkin kamu bakal mendatangi rumah si laki-laki itu serta berusaha untuk membikin laki-laki tersebut mengabolisi pinanganya, dengan tutorial memberi tau kabar bohong serta keragu-raguan. Targetnya sama yakni si laki-laki itu mengurungkan niatnya.
Nah, pahamkah kamu kini ?
Jadi, sebetulnya persis semacam itulah yang dilakukan jin untuk menghalangi perjodohan.
Apabila gangguan jin terjadi pada salah satu, yaitu si lelaki atau wanitanya saja maka jin itu bakal berupaya membikin ragu supaya pernikahan tak terjadi, mungkin membikinnya rutin bimbang, membikinnya susah memahami orang lain hingga susah berkawan, susah berteman, lebih enjoy berkawan dengan sesama jenis, atau membikinnya tiba-tiba membenci laki-laki yang berusaha mendekatinya.
Apabila gangguan jin terjadi pada kedua orang tersebut sekaligus maka jin itu tak hanya membisikkan keraguan tetapi jin itu bisa menampakan diri dalam wajah si laki-laki atau si perempuan jadi ketika mereka berjumpa wajah seolah berubah. Apabila jin berulah di tubuh si perempuan maka mungkin si laki-laki bakal menonton wajah wanita tersebut aneh atau menakutkan, atau mengeluarkan aroma tak sedap, atau bahkan jin si perempuan itu bakal datang dalam mimpi si laki-laki serta jin itu mengancam apabila hingga pernikahan terjadi.
Apabila si laki-laki tergolong orang yang baik serta tak ada gangguan jin dalam tubuhnya maka laki-laki itu tak bakal menonton penampakan wajah yang dilakukan oleh jin yang ada dalam tubuh wanita itu.
Saya sempat menemui seorang wanita yang salah satu keluhannya merupakan wajahnya terkesan tua oleh sebagian orang. Tetapi selagi proses ruqyah saya tak menonton wajah tua itu, wajahnya terkesan biasa saja. demikian pula dengan orang-orang yang hadir di dalam ruqyah itu, mereka tak menontonnya.
Dari kejadian itu saya mengambil kesimpulan bahwa jin lebih mudah berulah pada orang yang telah ada jin dalam tubuhnya. Oleha sebab itu, apabila kamu seorang wanita yang sedang mengalami gangguan jin, serta sebuahsaat ada seorang laki-laki ingin menikahi anda, tiba tiba dirinya mengurungkan niat sebab menonton wajah kamu aneh, atau tiba-tiba ia membenci kamu maka bersyukurlah. Sebab laki-laki tersebut tergolong mudah dikerjai oleh jin serta kemungkinan besar dalam tubuhnya juga sedang tersedia jin.
Apabila kami perhatikan penjelasan diatas maka sebetulnya yang dilakukan oleh jin itu tak lebih canggih dari yang kami lakukan untuk menggagalkan niat seseorang. Jin itu sama sekali tak bisa mencegah takdir. Jin itu hanya berupaya supaya tubuh yang ditempatinya rutin ragu, tak mantap, membenci setiap lawan tipe yang berusaha mendekatinya, membikinnya mudah salah paham dengan lawan tipe hingga tak bisa berkawan dengan lawan jenis. Atau dirinya berusaha menampakan diri pada orang yang berusaha mendekati tubuh yang ditempatinya. Khususnya JIKA orang yang ditampaki tersebut sedang mengalami gangguan jin pula. Sebab jin jauh lebih mudah menampakkan diri pada orang yang ada gangguan jin dalam tubuhnya.
Tetapi apabila wanita atau laki-laki itu berpegang teguh pada syariat, mengikuti pendapat hasil musyawarah, mengikuti orang tua serta istikhoroh maka pernikahan tetap bisa terjadi mesikipun bujukan jin itu tetap ada. Jadi jin itu hanya membisikan sedangkan keputusan ada ditangan wanita atau lelaki itu. Apabila pemahamannya kuat, maka dirinya bakal melalaikan bisikan itu.
Umpama, bisikan jin dalam batinnya mengatakan batalkan pernikahan, tiba-tiba membenci si pelamar bahkan dirinya menonton wajah lelaki itu menakutkan. Tetapi semua orang mengatakan bahwa lelaki itu sholih, nasabnya baik, orang tua juga berpendapat baik, musyawarah keluarga mengatakan laki-laki itu baik, semua kawan mengatakan lelaki itu baik. Maka apabila wanita itu berpegang teguh pada syariat yakni mengikuti hasil musyawarah, maka dirinya tetap bakal menerima lelaki itu menjadi suaminya mesikipun bisikan jin itu ingin menggagalkan serta mesikipun wajah lelaki itu nampak kurang baik. Musyawarah merupakan tahap dari syariat serta bisa menjadi hujjah / dasar lakukanan sedangkan perasaan tak bisa menjadi dasar lakukanan. Pasti dengan catatan bahwa musyawarah tersebut dilakukan dengan ikhlas, memohon pertolongan Alloh, jernih, obyektif serta dengan data info yang lengkap serta valid.
Jadi performa jin itu hanyalah sebatas memberbagi keraguan dalam batin kami sebagaimana bujuk rayu seseorang pada diri kita, dirinya tak sempat sanggup menghalangi jodoh kami dalam pengertian sebetulnya. Sebab jodoh merupakan ketetapan serta kekuasaan ALLOH SWT.
2. Menghalangi rizki
Apabila kami memahami pembahasan diatas maka kami bakal memahami tutorial kerja jin untuk menghalangi rizki kita. Tutorial kerjanya sama semacam menghalangi jodoh.
Jin itu berupaya membisikan keraguan, kebimbangan dalam melangkah serta mengawali usaha, susah untuk berpikir jernih dalam mencari rizki, ada dorongan sangat kuat untuk mencari rizki dari kerja yang haram, susah berteman, susah konsentrasi, mudah putus asa, fisik lemah, mudah salah paham, mendorong supaya tak amanah, serta lain-lain. Intinya jin itu berupaya supaya kami lemah dalam berikhtiar mencari rizki.
Jadi itulah ulah yang dilakukan jin, sungguh mereka tak sempat bisa menghalangi rizki kami dalam pengertian sebetulnya. Sebab rizki ada dalam kekuasaan NYA. Maka apabila kami sedang menghadapi kesusahan, sebetulnya bukanlah ulah jin tetapi mungkin sebab ada dosa serta kedurhakaan kami terhadap sang Pemilik Rizki baik dosa yang kami sadari maupun tak kami sadari. Langkah paling baik merupakan mempertidak sedikit taubat serta istighfar BUKAN melakukan ritual tolak bala, ritual membuang sial, ruwatan atau memakai jimat keberuntungan.
Dengan memahami ini, saya berharap kami tak lagi berpendapat jin (syetan) serta para sekutunya (dukun) merupakan makhluk yang mempunyai performa menarik hingga bisa melampaui wilayah kekuasaan Alloh SWT. Mari kami pahami bahwa mereka tak lebih merupakan makhluk berakal yang tetap mempunyai keterbatasan sebagai makhluk. Diantara jin itu ada yang beriman serta ada pula yang durhaka sebagaimana manusia.
Baca Juga : Belum Ada Jodoh Di Usia 30 Tahun ?..
Kuatkanlah pemahaman kami mengenai akidah yang lurus, berkomitmen terhadap pengamalan syariat dalam kenasiban sehari – hari, serta rutin gunakan akal yang jernih untuk memutuskan sesuatu. Semua ini merupakan benteng untuk menanggulangi bisikan serta tipu daya syetan.
Wallohu a’lam.