Pernikahan akan mengikat dua orang berbeda dalam satu ikatan abadi. Maka
itu ada beberapa hal yang harus dibicarakan lebih dulu untuk mengetahui pandangan masing-masing akan kehidupan pernikahan itu.
Jangan sungkan menanyakannya karena isu-isu ini penting bagi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai hal-hal ini menjadi duri daging ketika Anda tengah mengarungi bahtera pernikahan.
Apakah kamu mau punya anak?
Jika iya, berapa banyak? Bagaimana jika seandainya kita tidak bisa punya anak? Kalau kamu tidak mau punya anak, bisakah alasannya dibagi denganku?
Kapan kamu mau punya anak?
Dikatakan oleh Lori Bizzoco, editor dari of CupidsPulse.com, Anda harus punya solusi jika ada perbedaan pandangan mengenai anak. "Jika dia mau menunggu lima tahun untuk anak, sedangkan Anda mau punya anak sekarang juga, maka harus ada solusinya sebelum mengikat janji pernikahan," ujarnya seperti dilansir dari She Knows.com.
Siapa yang bersedia meninggalkan pekerjaan demi anak?
Hidup akan berubah dengan kehadiran anak. Pastikan salah satu dari Anda rela dan ikhlas melepas pekerjaan demi mengasuh buah hati kalian di rumah.
Bagaimana kondisi keuanganmu?
Jangan langsung menganggap wanita sebagai makhluk materialis ketika menanyakan hal ini. Tapi ini adalah realita yang memang harus kalian hadapi. Pernikahan artinya siap mandiri secara finansial, termasuk nantinya ketika Anda memiliki anak.
Anda dan pasangan harus saling terbuka mengenai kondisi finansial masing-masing. Berapa uang yang Anda miliki, berapa utang yang Anda tanggung, dan bagaimana pembagian tanggung jawab finansial rumah tangga.
Di mana kalian akan tinggal?
Apakah masih menumpang pada orangtua? Jika memang ingin membeli rumah, lingkungan apa yang kamu inginkan? Apartemen atau rumah dengan halaman?
Pembagian tanggung jawab?
"Ketika Anda pindah untuk hidup bersama, akan ada tanggung jawab yang harus dibagi bersama untuk mempertahankan kondisi rumah," ujar Bizzoco. Bicarakan lebih dulu bagaimana Anda berdua ingin membaginya. Apakah pasangan Anda keberatan membagi tugas bersih-bersih? Mungkin terlihat remeh, namun ketika Anda menjalaninya selama bertahun-tahun, rasanya akan sangat menjengkelkan.
Semoga bisa bermanfa'at untuk semua silahkan share
Sumber : http://feed.id/
itu ada beberapa hal yang harus dibicarakan lebih dulu untuk mengetahui pandangan masing-masing akan kehidupan pernikahan itu.
Baca Juga : Tahukah Kamu, Kenapa Islam Melarang untuk Memanjangkan Kuku?
Jangan sungkan menanyakannya karena isu-isu ini penting bagi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai hal-hal ini menjadi duri daging ketika Anda tengah mengarungi bahtera pernikahan.
Apakah kamu mau punya anak?
Jika iya, berapa banyak? Bagaimana jika seandainya kita tidak bisa punya anak? Kalau kamu tidak mau punya anak, bisakah alasannya dibagi denganku?
Kapan kamu mau punya anak?
Dikatakan oleh Lori Bizzoco, editor dari of CupidsPulse.com, Anda harus punya solusi jika ada perbedaan pandangan mengenai anak. "Jika dia mau menunggu lima tahun untuk anak, sedangkan Anda mau punya anak sekarang juga, maka harus ada solusinya sebelum mengikat janji pernikahan," ujarnya seperti dilansir dari She Knows.com.
Siapa yang bersedia meninggalkan pekerjaan demi anak?
Hidup akan berubah dengan kehadiran anak. Pastikan salah satu dari Anda rela dan ikhlas melepas pekerjaan demi mengasuh buah hati kalian di rumah.
Bagaimana kondisi keuanganmu?
Jangan langsung menganggap wanita sebagai makhluk materialis ketika menanyakan hal ini. Tapi ini adalah realita yang memang harus kalian hadapi. Pernikahan artinya siap mandiri secara finansial, termasuk nantinya ketika Anda memiliki anak.
Anda dan pasangan harus saling terbuka mengenai kondisi finansial masing-masing. Berapa uang yang Anda miliki, berapa utang yang Anda tanggung, dan bagaimana pembagian tanggung jawab finansial rumah tangga.
Di mana kalian akan tinggal?
Apakah masih menumpang pada orangtua? Jika memang ingin membeli rumah, lingkungan apa yang kamu inginkan? Apartemen atau rumah dengan halaman?
Baca Juga : Inilah Delapan Sifat Suami yang Membuat Istri Bahagia
Pembagian tanggung jawab?
"Ketika Anda pindah untuk hidup bersama, akan ada tanggung jawab yang harus dibagi bersama untuk mempertahankan kondisi rumah," ujar Bizzoco. Bicarakan lebih dulu bagaimana Anda berdua ingin membaginya. Apakah pasangan Anda keberatan membagi tugas bersih-bersih? Mungkin terlihat remeh, namun ketika Anda menjalaninya selama bertahun-tahun, rasanya akan sangat menjengkelkan.
Semoga bisa bermanfa'at untuk semua silahkan share
Sumber : http://feed.id/