Histats

Anak Perempuan, Bagai Menyimpan Telur di Atas Kepala

KITA tahu bahwa anak itu anugerah dari Allah SWT, yang diberikan
kepada kita untuk dijaga, dirawat dan dibina. Sebagai orang tua, hal itu harus bisa ia lakukan. Sebab, baik buruknya seorang anak, itu tergantung dari bagaimana kedua orang tua mendidiknya. Jadi, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan anak pada jalan yang benar, dan akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
Baca Juga : Inilah Golongan Manusia yang Mendapat Pahala Dua Kali Lipat
Anak Perempuan, Bagai Menyimpan Telur di Atas Kepala


Bagi kebanyakan orang, mempunyai anak perempuan memang terbilang cukup sulit. Apalagi melihat pergaulan zaman sekarang, banyak para perempuan yang putus harapan akibat kegagalan karena hubungan terlarang. Inilah yang menyebabkan kebanyakan orang cukup khawatir. Bahkan ada yang mengatakan bahwa memiliki anak perempuan itu bagaikan menyimpan telur di atas kepala. Mengapa demikian?

Ketika orang tua telah mendidik sebaik mungkin kepada anaknya, tetap saja lingkungan luar, terutama teman-temannya sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Maka, ketika anak salah bergaul, secara tidak langsung anak pun mendapatkan pendidikan baru dengan melakukan hal-hal yang tidak baik pula, sama seperti apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Apalagi nafsu seorang perempuan itu cukup besar, maka apabila ia disandingkan dengan lawan jenis, terutama dalam ikatan yang tidak pasti, yakni pacaran, boleh jadi akan menimbulkan kesengsaran bagi dirinya sendiri. Jika sudah demikian, siapa yang akan disalahkan?

Oleh sebab itu, jika orang tua tidak lebih telaten dalam memperhatikan anak, terutama dalam pergaulan, telur di atas kepala itu bisa saja pecah. Mendidik anak perempuan harus hati-hati. Sebab, perempuan itu lebih sensitif, jika salah mendidik, atau menyinggung perasaannya, maka biasanya ia akan lebih nekat melakukan hal yang dilarang tersebut.
Baca Juga : Baca Ayat Ini saat Sulit, Allah Utus Malaikat untuk Membantu

Maka, jadikan posisi Anda bukan hanya sebagai orang tua, melainkan sebagai sahabat pula bagi anak. Bersikap layaknya seorang teman, namun tidak mengesampingkan tugas sebagai orang tua. Buat anak merasa nyaman kepada Anda, sebab anak perempuan jika sudah mendapatkan kenyamanan ia akan lebih mendengarkan orang yang membuat hatinya tenang tersebut. Wallahu ‘alam.

sumber: islampos