Teroris… Sebuah kata yang hari ini digunakan untuk memaksa muslim
mengakui apa yang tidak mereka lakukan –setidaknya mayoritas umat muslim-. Sebuah propaganda yang disebarkan untuk menghakimi bahwa Islam adalah agama yang menyebarkan kekerasan.
Kenyataannya, tingkat pembunuhan di hampir seluruh negeri-negeri Islam sangat jauh dibawah pembunuhan yang terjadi di Amerika Serikat saja.
Sepanjang abad 20, Kristen Eropa memiliki rekam jejak yang sangat mengerikan. Puluhan juta nyawa melayang akibat perang dunia dan penjajahan. Walaupun ada yang menyatakan, peperangan yang dilakoni bangsa Eropa di abad ke-20 tidak dilator-belakangi agama, tapi karena nasionalisme, kenyataannya nasionalisme dan agama di Eropa berhubungan sangat erat.
Contohnya, raja Inggris yang merupakan kepala negara, juga menjabat sebagai pimpinan geraja. Setidaknya, keadaan ini masih memiliki arti yang signifikan hingga pertengahan abad 21. Gereja Swedia adalah gereja nasional, yakni gereja pemerintah. Belum lagi di Spanyol, perang saudara yang dimenangkan oleh rezim Francisco Franco sangat menguntungkan pihak gereja. Artinya nasionalisme Eropa sangat erat hubungannya gama –setidaknya hingga pertengahan abad 21-.
Selama abad ke-20, peperangan yang terjadi antar muslim menewaskan dua juta orang. Korban terbesar terjadi pada Perang Irak – Iran 1980-1988. Kemudian blok Soviet dan non Soviet di Afganistan. Dan juga kelompok sekuler Turki muda yang melakukan genosida terhadap orang-orang Armenia. Beberapa di konflik tersebut Eropa juga ambil bagian menjadi penyebabnya.
Bandingkan dengan Eropa, setidaknya jatuh korban 100 juta (hampir setengah penduduk Indonesia) orang hasil dari pembantaian yang mereka lakukan pada abad ke-20. 16 juta orang pada Perang Dunia I. 60 juta orang dalam Perang Dunia II. Ditambah penjajahan mereka ke benua Asia, termasuk Indonesia. Baca juga sejarah Belgia dibawah pemerintahan Raja Leopold II. Bagaimana kekejamannya saat menjajah Kongo. Kongo kehilangan setengah dari penduduknya. Diperkirakan 8 juta orang tewas.
Antara tahun 1916-1930, Tsar Rusia kemudian dilanjutkan oleh tentara Soviet, menghadapi gerakan revolusi di Asia Tengah yang tidak mau menerima Kristen dan Marxisme. Orang-orang Eropa –yakni Rusia (kemudian Uni Soviet)- membunuh 1,5 juta penduduk Asia Tengah.
Lihatlah apa yang dilakukan Perancis di Aljazair pada tahun 1954-1962. Diperkirakan 500.000 hingga 1 juta penduduknya tewas dibantai. Padahal penduduk Aljazair saat itu hanya 11 juta jiwa. Kita bisa terus membeberkan rekam jejak penjajahan orang-orang Eropa di Afrika dan Asia. Semuanya penuh dengan darah dan pembantaian manusia. Jika dilanjutkan, bisa jadi kita berubah pikiran. Ternyata lebih dari 100 juta manusia dibantai oleh orang-orang Kristen Eropa pada abad ke-20.
Ada metode pembantaian lainnya yang digunakan Kristen Eropa terhadap peradaban manusia di dunia. Inggris memberikan mandate kepada Zionis atas tanah Palestina. Sejak tahun 1940-an tersebut muncullah senjata pemusnah masal yang bernama negara Israel. Dengan mata telanjang dunia menyaksikan, bagaimana rakyat Palestina dibantai. Tak terhitung jumlahnya sudah.
Di Afrika, ada kelompok Kristen radikal yang menamakan diri mereka Lord’s Resistance Army (LRA) di Uganda. Walaupun mereka orang Kristen asli Afrika, namun apa yang mereka yakini adalah buah dakwah dari misionaris Kristen Eropa. Di bawah pimpinan Joseph Kony, LRA banyak melakukan kekejaman. Setidaknya 2 juta orang mengungsi akibat gerakan ekstrimis Kristen ini.
Kemudian jangan lupa pula dengan apa yang dilakukan para biksu Budha di Burma/Myanmar yang melakukan genosida terhadap muslim Rohingya.
Penutup
Dari apa yang sudah kita ketahui, butuh memejamkan mata untuk menilai orang-orang Eropa itu tanpa cela dan menilai Islam adalah agama kekerasan dan umat Islam adalah teroris. Kalau tindakan nol koma sekian persen orang Islam tersebut mengakibatkan Islam dituduh sebagai agama kekerasan, kaum muslimin adalah teroris, Islam tidak layak ada di muka bumi demi terciptanya perdamaian dunia, dll. lalu kita namakan apa kebengisan orang-orang Kristen Eropa di atas?
Sekali lagi, kita tidak sedang menghakimi, karena manusia telah menilai dengan kemanusiaannya, yang kita heran adalah masih pantaskah mereka menuduh muslim itu teroris?
*Tulisan ini diinspirasi dari artikel No, Muslims Are Not More Violent Than People of Other Religions. Here Are the Facts to Prove It oleh Juan Cole.
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Sumber : KisahMuslim.com
mengakui apa yang tidak mereka lakukan –setidaknya mayoritas umat muslim-. Sebuah propaganda yang disebarkan untuk menghakimi bahwa Islam adalah agama yang menyebarkan kekerasan.
Baca Juga : Cara Mengetahui Apakah Kita Diciptakan untuk Surga atau Neraka
Kenyataannya, tingkat pembunuhan di hampir seluruh negeri-negeri Islam sangat jauh dibawah pembunuhan yang terjadi di Amerika Serikat saja.
Sepanjang abad 20, Kristen Eropa memiliki rekam jejak yang sangat mengerikan. Puluhan juta nyawa melayang akibat perang dunia dan penjajahan. Walaupun ada yang menyatakan, peperangan yang dilakoni bangsa Eropa di abad ke-20 tidak dilator-belakangi agama, tapi karena nasionalisme, kenyataannya nasionalisme dan agama di Eropa berhubungan sangat erat.
Contohnya, raja Inggris yang merupakan kepala negara, juga menjabat sebagai pimpinan geraja. Setidaknya, keadaan ini masih memiliki arti yang signifikan hingga pertengahan abad 21. Gereja Swedia adalah gereja nasional, yakni gereja pemerintah. Belum lagi di Spanyol, perang saudara yang dimenangkan oleh rezim Francisco Franco sangat menguntungkan pihak gereja. Artinya nasionalisme Eropa sangat erat hubungannya gama –setidaknya hingga pertengahan abad 21-.
Selama abad ke-20, peperangan yang terjadi antar muslim menewaskan dua juta orang. Korban terbesar terjadi pada Perang Irak – Iran 1980-1988. Kemudian blok Soviet dan non Soviet di Afganistan. Dan juga kelompok sekuler Turki muda yang melakukan genosida terhadap orang-orang Armenia. Beberapa di konflik tersebut Eropa juga ambil bagian menjadi penyebabnya.
Bandingkan dengan Eropa, setidaknya jatuh korban 100 juta (hampir setengah penduduk Indonesia) orang hasil dari pembantaian yang mereka lakukan pada abad ke-20. 16 juta orang pada Perang Dunia I. 60 juta orang dalam Perang Dunia II. Ditambah penjajahan mereka ke benua Asia, termasuk Indonesia. Baca juga sejarah Belgia dibawah pemerintahan Raja Leopold II. Bagaimana kekejamannya saat menjajah Kongo. Kongo kehilangan setengah dari penduduknya. Diperkirakan 8 juta orang tewas.
Antara tahun 1916-1930, Tsar Rusia kemudian dilanjutkan oleh tentara Soviet, menghadapi gerakan revolusi di Asia Tengah yang tidak mau menerima Kristen dan Marxisme. Orang-orang Eropa –yakni Rusia (kemudian Uni Soviet)- membunuh 1,5 juta penduduk Asia Tengah.
Lihatlah apa yang dilakukan Perancis di Aljazair pada tahun 1954-1962. Diperkirakan 500.000 hingga 1 juta penduduknya tewas dibantai. Padahal penduduk Aljazair saat itu hanya 11 juta jiwa. Kita bisa terus membeberkan rekam jejak penjajahan orang-orang Eropa di Afrika dan Asia. Semuanya penuh dengan darah dan pembantaian manusia. Jika dilanjutkan, bisa jadi kita berubah pikiran. Ternyata lebih dari 100 juta manusia dibantai oleh orang-orang Kristen Eropa pada abad ke-20.
Ada metode pembantaian lainnya yang digunakan Kristen Eropa terhadap peradaban manusia di dunia. Inggris memberikan mandate kepada Zionis atas tanah Palestina. Sejak tahun 1940-an tersebut muncullah senjata pemusnah masal yang bernama negara Israel. Dengan mata telanjang dunia menyaksikan, bagaimana rakyat Palestina dibantai. Tak terhitung jumlahnya sudah.
Di Afrika, ada kelompok Kristen radikal yang menamakan diri mereka Lord’s Resistance Army (LRA) di Uganda. Walaupun mereka orang Kristen asli Afrika, namun apa yang mereka yakini adalah buah dakwah dari misionaris Kristen Eropa. Di bawah pimpinan Joseph Kony, LRA banyak melakukan kekejaman. Setidaknya 2 juta orang mengungsi akibat gerakan ekstrimis Kristen ini.
Kemudian jangan lupa pula dengan apa yang dilakukan para biksu Budha di Burma/Myanmar yang melakukan genosida terhadap muslim Rohingya.
Baca Juga : Baca Ayat Ini Agar Hati Tenang dan Semangat
Penutup
Dari apa yang sudah kita ketahui, butuh memejamkan mata untuk menilai orang-orang Eropa itu tanpa cela dan menilai Islam adalah agama kekerasan dan umat Islam adalah teroris. Kalau tindakan nol koma sekian persen orang Islam tersebut mengakibatkan Islam dituduh sebagai agama kekerasan, kaum muslimin adalah teroris, Islam tidak layak ada di muka bumi demi terciptanya perdamaian dunia, dll. lalu kita namakan apa kebengisan orang-orang Kristen Eropa di atas?
Sekali lagi, kita tidak sedang menghakimi, karena manusia telah menilai dengan kemanusiaannya, yang kita heran adalah masih pantaskah mereka menuduh muslim itu teroris?
*Tulisan ini diinspirasi dari artikel No, Muslims Are Not More Violent Than People of Other Religions. Here Are the Facts to Prove It oleh Juan Cole.
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Sumber : KisahMuslim.com