Hari kiamat merupakan sebuah kepastian yang akan terjadi pada alam semesta
. Setelah dunia porak poranda, manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima penghakiman.
Saat itu, manusia berada dalam kondisi tidak hina, yakni tidak berpakaian dan tidak beralas kaki. Manusia harap-harap cemas terhadap apa yang akan mereka terima nantinya, apakah akan ditempatkan di surga atau di neraka.
Namun ada golongan manusia yang akan mendapat perlakuan terhormat. Mereka disalami oleh malaikat karena amalannya sewaktu menjalani kehidupan di dunia. Lantas siapakah mereka yang mendapat penghormatan tersebut? Berikut ulasannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”
1. Para Syuhada
Syuhada adalah orang-orang yang yang optimis dan percaya diri untuk menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya di jalan Allah. Syahid dalam medan jihad memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam.
Mereka rela meregang nyawanya demi berjuang di jalan Allah ini. Sehingga mereka mendapat kedudukan tinggi dengan mendapat penghormatan di salami oleh makhluk Allah yang mulia tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercururan. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu surga. ditanyakan, “Siapakah mereka? Dijawab, “Mereka adalah para syuhada Allah, berjihad di jalan-Nya. Mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki (HR. Thabrani).
2. Mukmin yang Bertahajud di Bulan Ramadhan
Golongan kedua yang akan disalami oleh malaikat pada hari kiamat adalah para mukmin yang melakukan salat tahajud pada malam-malam di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan memang menjadi moment yang tepat untuk umat islam berlomba-lomba melakukan kebajikan.
Tidak hanya amalan wajib, amalan sunnah pun memiliki tingkat pahala yang besar jika dilaksanakan pada bulan ini. Termasuk amalan salat tahajud yang begitu mulia. Jika kemudian Allah memberikan kesempatan spesial untuk berjabat tangan dengan malaikat, maka itu merupakan anugrah yang pantas diberikan kepada mereka.
”Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam, bulannya Allah. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”. (HR. Muslim).
3. Golongan yang Berpuasa di Hari Arafah
Golongan ketiga yang akan di salami malaikat adalah mereka yang berpuasa pada hari arafah. Puasa arafah ini merupakan salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Amalan ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Para ulama sepakat jika hukum dari puasa ini adalah Sunat Muakkad.
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
“Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”
Sumber : infoyunik.com
. Setelah dunia porak poranda, manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menerima penghakiman.
Baca Juga : Lakukanlah Tiga Amalan Ini Agar Masuk Surga Paling Pertama
Saat itu, manusia berada dalam kondisi tidak hina, yakni tidak berpakaian dan tidak beralas kaki. Manusia harap-harap cemas terhadap apa yang akan mereka terima nantinya, apakah akan ditempatkan di surga atau di neraka.
Namun ada golongan manusia yang akan mendapat perlakuan terhormat. Mereka disalami oleh malaikat karena amalannya sewaktu menjalani kehidupan di dunia. Lantas siapakah mereka yang mendapat penghormatan tersebut? Berikut ulasannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”
1. Para Syuhada
Syuhada adalah orang-orang yang yang optimis dan percaya diri untuk menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya di jalan Allah. Syahid dalam medan jihad memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam.
Mereka rela meregang nyawanya demi berjuang di jalan Allah ini. Sehingga mereka mendapat kedudukan tinggi dengan mendapat penghormatan di salami oleh makhluk Allah yang mulia tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ketika para hamba Allah bangkit untuk dihisab, datanglah sekelompok manusia sambil memanggul pedang mereka di leher dengan darah bercururan. Kemudian mereka berdesakan antri untuk masuk pintu surga. ditanyakan, “Siapakah mereka? Dijawab, “Mereka adalah para syuhada Allah, berjihad di jalan-Nya. Mereka hidup di sisi Tuhannya dan mendapat limpahan rezeki (HR. Thabrani).
2. Mukmin yang Bertahajud di Bulan Ramadhan
Golongan kedua yang akan disalami oleh malaikat pada hari kiamat adalah para mukmin yang melakukan salat tahajud pada malam-malam di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan memang menjadi moment yang tepat untuk umat islam berlomba-lomba melakukan kebajikan.
Tidak hanya amalan wajib, amalan sunnah pun memiliki tingkat pahala yang besar jika dilaksanakan pada bulan ini. Termasuk amalan salat tahajud yang begitu mulia. Jika kemudian Allah memberikan kesempatan spesial untuk berjabat tangan dengan malaikat, maka itu merupakan anugrah yang pantas diberikan kepada mereka.
”Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam, bulannya Allah. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”. (HR. Muslim).
3. Golongan yang Berpuasa di Hari Arafah
Golongan ketiga yang akan di salami malaikat adalah mereka yang berpuasa pada hari arafah. Puasa arafah ini merupakan salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Amalan ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Para ulama sepakat jika hukum dari puasa ini adalah Sunat Muakkad.
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Baca Juga : Kisah Wanita Taat Beribadah Namun Tidak Bisa Masuk Surga
“Tiga kelompok akan berjabat tangan dengan malaikat sewaktu dibangkitkan dari kuburnya. Mereka itu adalah para syuhada, orang-orang mukmin yang bertahajud di bulan Ramadhan, dan mereka yang berpuasa di hari Arafah.”
Sumber : infoyunik.com