DUNIA kini semakin tua. Keadaan yang tak lagi stabil dengan banyaknya
bencana juga cuaca yang sudah tak lagi bersahabat, membuat kita merasa resah serta gelisah. Tapi, tak dapat dipungkiri bahwa keburukan dari dunia ini akibat dari ulah diri kita sendiri. Di mana kita tak bisa menjaga bumi yang kita pijak dengan baik.
Kini, banyak orang-orang yang tak lagi mementingkan keluh kesah derita orang lain. Ilmu yang dimiliki dijadikan sebagai alat untuk merusak bumi ini. Padalah, ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesama, baik itu dengan sesama manusia atau makhluk lain serta bumi ini.
Tapi, kita patut bersyukur, tak semua orang memanfaatkan ilmu yang dimiliki dengan tidak baik. Masih ada beberapa orang yang mau memberikan ilmunya kepada sesama untuk memberikan arahan kepada jalan kebenaran. Namun, ini tidaklah bertahan lama. Mengapa demikian?
Ketika akhir zaman ini akan terjadi, Allah SWT akan melenyapkan ilmu dari muka bumi ini. Sehingga, banyak orang yang tersesat, tak tahu arah menuju kebenaran. Ilmu itu menghilang melalui kematian ulama. Ya, ulama yang kini kita jadikan sebagai guru, cepat atau pun lambat akan mengalami masa pengakhiran hidupnya.
Disebutkan dalam kitab Ash-Shahih, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, Allah tidak mencabut ilmu dari (hati) menusia dengan mengangkatnya ke langit, tapi Ia mencabut ilmu melalui kematian ulama. Hingga ketika tidak lagi ada seorang alim pun, orang-orang mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin. Mereka kemudian ditanya lalu mereka memberi fatwa tanpa ilmu. Mereka pun tersesat dan menyesatkan,” (HR. Bukhari (I/100), Muslim (IV/kitab; ilmu hadis nomor 13), At Tirmidzi (V/2652), Ibnu Majah (I/52), Ahmad (II/hal: 162).
Sumber : islampos.com
bencana juga cuaca yang sudah tak lagi bersahabat, membuat kita merasa resah serta gelisah. Tapi, tak dapat dipungkiri bahwa keburukan dari dunia ini akibat dari ulah diri kita sendiri. Di mana kita tak bisa menjaga bumi yang kita pijak dengan baik.
Kini, banyak orang-orang yang tak lagi mementingkan keluh kesah derita orang lain. Ilmu yang dimiliki dijadikan sebagai alat untuk merusak bumi ini. Padalah, ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat bagi sesama, baik itu dengan sesama manusia atau makhluk lain serta bumi ini.
Tapi, kita patut bersyukur, tak semua orang memanfaatkan ilmu yang dimiliki dengan tidak baik. Masih ada beberapa orang yang mau memberikan ilmunya kepada sesama untuk memberikan arahan kepada jalan kebenaran. Namun, ini tidaklah bertahan lama. Mengapa demikian?
Ketika akhir zaman ini akan terjadi, Allah SWT akan melenyapkan ilmu dari muka bumi ini. Sehingga, banyak orang yang tersesat, tak tahu arah menuju kebenaran. Ilmu itu menghilang melalui kematian ulama. Ya, ulama yang kini kita jadikan sebagai guru, cepat atau pun lambat akan mengalami masa pengakhiran hidupnya.
Baca Juga : Apakah Ada Yang Berbeda Shalat Wanita dengan Pria?
Disebutkan dalam kitab Ash-Shahih, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, Allah tidak mencabut ilmu dari (hati) menusia dengan mengangkatnya ke langit, tapi Ia mencabut ilmu melalui kematian ulama. Hingga ketika tidak lagi ada seorang alim pun, orang-orang mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin. Mereka kemudian ditanya lalu mereka memberi fatwa tanpa ilmu. Mereka pun tersesat dan menyesatkan,” (HR. Bukhari (I/100), Muslim (IV/kitab; ilmu hadis nomor 13), At Tirmidzi (V/2652), Ibnu Majah (I/52), Ahmad (II/hal: 162).
Sumber : islampos.com