Histats

Manfaat Kesehatan Atas Perintah Shalat Diawal Waktu

Shalat merupakan perintah wajib bagi umat Islam sebagai bentuk
ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Aktivitas beribadah ini baik dilakukan pada awal waktu sesuai dengan yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW. Dalam satu riwayat Rasulullah SAW bersabda ,”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.” (HR Bukhari & Muslim).

Manfaat Kesehatan Atas Perintah Shalat Diawal Waktu


Ternyata perintah shalat pada awal waktu tidak hanya bermakna bahwa seorang insan harus bersegera dalam mengingat Allah SWT. Namun lebih dari itu, ada manfaat kesehatan yang tersembunyi dari perintah ini yang bermanfaat bagi tubuh manusia itu sendiri.

Rahasia itu terungkap berdasarkan beberapa penelitian dan pengamatan para pakar di bidangnya.. Setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Artinya kita bisa mengikuti irama alam dan menyerap energy positifnya. Menurut para ahli, Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS dalam bukunya, “The Science of Shalat menguraikannya secara luas tentang lautan hikmah shalat menurut ilmu pengetahuan atau sains. Berikut ini manfaat kesehatan atas perintah shalat diawal waktu

1. Waktu Subuh
Shalat Subuh dimulai pada saat terbit fajar shadiq hingga terbitnya matahari. Shalat Subuh memang sering terlewatkan karena hangatnya selimut dan rasa kantuk yang begitu kuat. Namun sangat disayangkan bagi orang yang meninggalkan shalat Subuh karena banyak manfaat yang sebenarnya di dapatkan dari ibadah ini.

Saat Subuh alam sedang dalam spektrum warna biru muda yang sesuai dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok) dan berpengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh. Energi dari spektrum ini terasa optimal saat awal berkumandangnya azan Subuh. Bagi siapa yang lantas bangun dan mengerjakan shalat, maka tubuhnya akan menyerap energi melalui konsep resonan yakni pada waktu rukuk dan sujud. Semakin lama, energi spektrum ini akan melemah. Sehingga jika anda berlama-lama melewatkan waktu Subuh, maka energi yang terserap juga akan sedikit.

Ternyata selain berpengaruh terhadap metabolisme, warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur.

2. Waktu Zuhur
Saat memasuki waktu Zuhur, alam berubah warna menjadi kuning yang dapat memperngaruhi perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

Waktu pelaksanaan shalat zuhur ini juga sangat sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00.

3. Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

4. Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

5. Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu.

Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersasama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).

Perpindahan waktu adalah bagian dari kekuasaan Allah SWT yang mempunyai hikmah dan kekhususan pada masing-masing. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah Swt sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Terimakasih sudah membaca.

Sumber : infoyunik.com