Kenikmatan duniawi sering kali membuat manusia terlena dan
lupa mengerjakan amalan kebaikan sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tidak hanya itu, mereka juga menganggap bahwa kenikmatan dunia akan berlangsung selamanya.
Keyakinan tersebut pada akhirnya membuat manusia lupa bahwa setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Bahkan mereka juga melupakan adanya akhirat yang menjadi tempat paling kekal di akhir zaman kelak.
Padahal sebenarnya, meyakini adanya kehidupan di akhirat menjadi sumber pengingat manusia dalam menggapai kematian yang khusnul khotimah. Lalu, apa yang akan terjadi pada orang yang tidak mempercayai adanya akhirat? Ternyata ada akibat yang akan mereka rasakan, apa sajakah itu? Berikut informasi selengkapnya.
Kehidupan di akhirat merupakan pertanggungjawaban dan hasil dari apa yang sudah dilakukan manusia selama mereka berada di dunia yang fana ini. Bagi orang yang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat maka akan mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan saat di akhirat kelak.
Akibat pertama yang akan dirasakan oleh manusia apabila mereka tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat adalah ia akan merasa bebas dengan aturan bahkan prinsip bebas yang akan dijalaninya. Hal ini menjadi faktor utama timbulnya kerusakan moral dan akhlak di kalangan masyarakat sehingga membuat mereka tidak mengerjakan perintah Allah dan malah berpaling dari-Nya.
Selain itu, orang yang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat akan membuat pandangan hidupnya hanya tertuju pada imbalan yang bersifat duniawi. Mereka selalu melihat kebaikan dan keburukan, manfaat dan mudharat hanya dari kacamata duniawi saja, dan dari hal-hal yang sifatnya materi. Kebiasaan ini pada akhirnya akan mengembangkan pemikiran dan prilaku yang menunjukkan sikap materialistis.
Oleh sebab itu, beriman kepada adanya kehidupan akhirat membuat manusia bisa menjadi sosok yang lebih baik karena mereka senantiasa mengingat kematian. Dengan demikian, mereka akan senantiasa mengerjakan amalan shaleh yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Selain itu, agar senantiasa mengingat kematian kita juga harus melakukan ta’ziah kepada orang yang mati, mengurus jenazah, ziarah kubur, menjenguk orang sakit, dan membaca riwayat hidup orang-orang yang bercita-cita tinggi untuk mati di jalan Allah dan melaksanakan berbagai peribadatan di dalam islam merupakan di antara cara-cara untuk ingat akan mati.
Demikianlah informasi mengenai akibat yang akan ditimbulkan apabila seseorang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat. Sebagai kaum muslimin, sudah sepantasnya kita mempercayainya adanya akhirat agar senantiasa mengingat bahwa ada kehidupan setelah mati kelak yang menjadi masa kekal bagi setiap umat manusia.
Sumber : infoyunik.com
lupa mengerjakan amalan kebaikan sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tidak hanya itu, mereka juga menganggap bahwa kenikmatan dunia akan berlangsung selamanya.
Keyakinan tersebut pada akhirnya membuat manusia lupa bahwa setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Bahkan mereka juga melupakan adanya akhirat yang menjadi tempat paling kekal di akhir zaman kelak.
Padahal sebenarnya, meyakini adanya kehidupan di akhirat menjadi sumber pengingat manusia dalam menggapai kematian yang khusnul khotimah. Lalu, apa yang akan terjadi pada orang yang tidak mempercayai adanya akhirat? Ternyata ada akibat yang akan mereka rasakan, apa sajakah itu? Berikut informasi selengkapnya.
Kehidupan di akhirat merupakan pertanggungjawaban dan hasil dari apa yang sudah dilakukan manusia selama mereka berada di dunia yang fana ini. Bagi orang yang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat maka akan mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan saat di akhirat kelak.
Akibat pertama yang akan dirasakan oleh manusia apabila mereka tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat adalah ia akan merasa bebas dengan aturan bahkan prinsip bebas yang akan dijalaninya. Hal ini menjadi faktor utama timbulnya kerusakan moral dan akhlak di kalangan masyarakat sehingga membuat mereka tidak mengerjakan perintah Allah dan malah berpaling dari-Nya.
Selain itu, orang yang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat akan membuat pandangan hidupnya hanya tertuju pada imbalan yang bersifat duniawi. Mereka selalu melihat kebaikan dan keburukan, manfaat dan mudharat hanya dari kacamata duniawi saja, dan dari hal-hal yang sifatnya materi. Kebiasaan ini pada akhirnya akan mengembangkan pemikiran dan prilaku yang menunjukkan sikap materialistis.
Oleh sebab itu, beriman kepada adanya kehidupan akhirat membuat manusia bisa menjadi sosok yang lebih baik karena mereka senantiasa mengingat kematian. Dengan demikian, mereka akan senantiasa mengerjakan amalan shaleh yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Selain itu, agar senantiasa mengingat kematian kita juga harus melakukan ta’ziah kepada orang yang mati, mengurus jenazah, ziarah kubur, menjenguk orang sakit, dan membaca riwayat hidup orang-orang yang bercita-cita tinggi untuk mati di jalan Allah dan melaksanakan berbagai peribadatan di dalam islam merupakan di antara cara-cara untuk ingat akan mati.
Demikianlah informasi mengenai akibat yang akan ditimbulkan apabila seseorang tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat. Sebagai kaum muslimin, sudah sepantasnya kita mempercayainya adanya akhirat agar senantiasa mengingat bahwa ada kehidupan setelah mati kelak yang menjadi masa kekal bagi setiap umat manusia.
Sumber : infoyunik.com