Histats

Memandang Wajah Allah, Kenikmatan Tertinggi di Akhirat

Orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya akan mendapatkan
imbalan sesuai dengan amalan baik itu. Begitu juga dengan mereka yang sering berbuat maksiat di dunia, maka adzab dan siksaanlah yang akan mereka dapatkan. Memandang wajah Allah, kenikmatan tertinggi di akhirat yang akan diberikan pada hamba-Nya sesuai dengan kehendak Allah. 

Memandang Wajah Allah, Kenikmatan Tertinggi di Akhirat


Imam Ismail mengatakan bahwa para penghuni surga akan melihat wajah Allah tanpa bimbang dan ragu saat melihat-Nya. Oleh karenanya, mereka sangat senang dan berwajah ceria atas kemuliaan-Nya, mereka bisa melihat Allah sang Maha Pencipta.

Begitu juga dengan Imam Abu Ja’far mengungkapkan bahwa memandang Allah di akhirat adalah suatu kebenaran bagi penghuni surga. Dengan melihat-Nya, mereka tidak lagi menanyakan bagaimana keadaan Allah yang sebenarnya.

Para penghuni surga akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa yakni dengan melihat Alalh dengan panca indera mereka sendiri. Wajah mereka sangat ceria, terlebih ketika dapat memandang wajah Allah di surga. Namun, seberapa waktu yang diberikan untuk melihat Allah sesuai dengan tingkatan surga yang mereka tinggali. Ada yang diberi waktu satu kali dalam satu pekan, tapi ada juga yang bisa melihat wajah Allah pada pagi dan petang setiap harinya.

Dalam riwayat lain menyatakan bahwa Allah menanyakan keinginan tambahan yang bisa dilontarkan oleh para penghuni surga. Namun, mereka sudah sangat bersyukur atas banyaknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah di dalam surga itu. Pada saat itulah, kemudian Allah membuka hijab yang menutupi wajah Maha Mulia-Nya itu, maka mereka pun sangat gembira karena mendapatkan kenikmatan yang luar biasa.

Kenikmatan yang paling tinggi dan paling agung di surga ialah melihat wajah Allah Sang Maha Kuasa. Bahkan kenikmatan ini melebihi kenikmatan di surga manapun. Bukan karena amal perbuatannya yang bisa melihat wajah Allah, tetapi karena rahmat dan karunia-Nya.

Riwayat lain menjelaskan bahwa kenikmatan ini merupakan balasan yang Allah berikan pada hamba-Nya yang memiliki kecintaan dan kerinduan yang sempurna kepada-Nya. Selain itu, mereka sangat senang dan bahagia saat mendekatkan diri pada Allah dengan selalu berdzikir pada-Nya. Inilah amalan agar dapat melihat wajah Allah.

Hal ini merupakan janji Allah yang telah diriwayatkan dalam beberapa hadits dan dalil Al-Qur’an. Meskipun janji ini berasal dari Allah, tetapi ada juga orang-orang yang membelokkan prinsip ini karena ingin menyesatkan umat muslim.

Sebuah dalil menjelaskan bahwa Allah telah menolak permintaan Nabi Musa untuk melihat wajah-Nya. Hal inilah yang kemudian dibelokkan oleh para penyesat itu. Mereka berdalih bahwa janji Allah bukanlah kebenaran. Kemudian para ulama menjawab kesesatan tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa memang benar dalam dalil itu terdapat kata “La” yang berarti bahwa Allah menolak permintaan Nabi Musa pada saat itu. Allah pernah berfirman bahwa tidak ada seorang pun yang bisa melihat wajah-Nya ketika di dunia. Dalil ini sudah cukup menjelaskan bahwa meskipun Allah tidak akan memberikan kenikmatan memandang wajah-Nya ketika di dunia, bukan berarti hal ini juga berlaku untuk melihat Allah di akhirat, surga.

Sebagai seorang muslim, kita harus yakin dan percaya atas janji Allah terhadap umat-Nya. Hal ini menjadi bukti keimanan kita terhadap Allah. Selanjutnya yang harus kita lakukan adalah berserah diri kepada Allah, mendekatkan diri dengan melakukan segala amal ibadah secara ikhlas hanya mengharap ridho-Nya. Sesulit apa pun melakukan kebaikan, percayalah bahwa Allah akan menggantinya dengan kenikmatan yang luar biasa di akhirat kelak.

Sumber: kumpulanmisteri.com