Histats

Inilah Aroma Para Pembaca Al-Qur'an. Yang Manakah Aroma Anda ?

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yabg berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Ada banyak keutamaan yang didapatkan oleh setiap pembaca Al-Qur'an. 

Inilah Aroma Para Pembaca Al-Qur'an. Yang Manakah Aroma Anda ?


Namun tahukah kamu bagaimana aroma yang dimiliki oleh para pembaca Al-Qur'an ? Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki aroma tubuh yang berbeda-beda. Begitu pula halnya dengan para pembaca Al-Qur'an yang juga memiliki aroma yang berbeda-beda. 

Hal ini bahkan telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Bahwa terdapat empat jenis aroma yang dimiliki oleh manusia dalam penyikapannya terhadap Al-Qur'an. Dimana keempat jenis aroma tersebut diumpamakan seperti buah. Lantas, seperti apakah aroma yang dimaksud ? berikut ulasannya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan Perumpamaan orang Mukmin yang tidak membaca Al-Quran seperti buah korma, tidak wangi dan rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafiq yang membaca Al_Quran seperti buah raihanah baunya enak dan rasanya pahit. Dan Perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca Al-Quran seperti buah hanzhalah, tidak beraroma dan rasanya pahit.” 

Dimana dalam hadits ini Rasulullah SAW menggambarkan empat jenis manusia dalam penyikapannya terhadap Al-Qur'an, yaitu :

Pertama, Mukmin yang selalu membaca Al-Qur'an
Dimana jenis yang pertama ini akan memiliki aroma yang indah lahir dan batin. Dan ia diumpamakan seperti buah utrujah yang rasanya enak dan aromanya wangi semerbak. Sehingga seseorang yang selalu membaca Al-Qur'an maka ia akan merasakan ketenangan, kenyamanan dalam jiqanya dan hari-harinya juga akan selalu menyenangkan.

Demikian pula halnya dengan orang-orang yang berada di dekatnya, tentunya juga akan merasakan kenikmatan akan keindahan bacaan orang mukmin tersebut, Terlebih lagi jika ia juga ikut mendengarkannya dengan penuh kekhusyukan, sehingga ia kaan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. 

Bahkan Rasulullah SAW pun bedoa agar Al-Qur'an dijadikan sebagai penyejuk hatinya (rabi'al qalb). Dan pada hari kiamat kelak, Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada orang yang gemar membacanya. 

Selain itu, diantara hikmah dari dikhususkannya buah utrujah yang memiliki aroma yang enak dan nikmat rasanya bila dibandingkan buauh lainnya dikarenakan kulitnya saja bisa dijadikan obat dan bijinya dapat mengeluarkan minyak yang memiliki banyak khasiat.

Kedua, Mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an
Dimana orang mukmin yang seperti ini pada hakikatnya ia telah kehilangan aroma lahir. Sehingga bisa dikatakan bahwa ia tekah kehilangan kenikmatan yang begitu besar. Dengan demikian ia diumpamakan seperti buah korma yang memiliki rasa yang enak namun tidak memiliki wangi yang semerbak. Sehingga ada sesuatu yang kurang pada dirinya. Sebab bagaimana bisa ia merasakan kenikmatan iman jika Al-Qur'an saja jarang disentuhnya atau tidak dibaca sama sekali.

Ketiga dan keempat, Munafiq yang membaca dan tidak membaca Al-Qur'an
Sejatinya orang munafik adalah orang yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran dirinya. Dimana ada beberapa ciri-ciri orang munafiq, diantaranya yaitu apabila ia berbicara maka ia berdusta, apabila ia berjanji maka ia ingkar, dan apabila ia diberi amanah maka ia menyalahinya. 

Sehingga jika ada orang yang memiliki sifat tersebut dan dalam hatinya ia mengingkari keimanannya kepada Allah SWT, maka ia termasuk orang munafik yang akan ditempatkan di neraka yang paling bawah (fiddarkil asfali minannar) dan kekal di dalamnya. 

Selain itu, orang-orang munafiq ini meskipun ia terus berusaha menampakkan keimanannya dihadapan manusia maka bisa terlihat dari sikapnya terhadap Al-Qur'an. Sehingga walaupun ia membaca Al-Qur'an maka tetap saja ia kaan menyembunyikan kekafirannya. Oleh sebab itulah Rasulullah SAW mengumpamakannya dengan buah raihanah yang aromanya semerbak harum namun rasanya pahit. Hal ini dikarenakan tilawah Al-Qur'an baginya hanyalah sekedar amalan zhahir yang hanya lewat kerongkongannya saja dan tidak lebih dari itu. 

Dan jenis manusia yang keempat lebih jelek lahir dan batinnya. Oleh sebab itulah ia diumpamakan denngan buah hanzhalah yang pahit dan buruk rasanya. Sehingga hanya orang-orang bodoh saja yang akan terpedaya oleh penampilannya.

Dengan demikian, sekarang ini apakah diri kita termasuk seperti buah utrujah yaitu mukmin yang suka dan pandai membaca Al-Quran serta mengamalkannya ? Atau justru termasuk diantara tiga jenis manusia lainnya ? 

Oleh sebab itu marilah kita tanyakan pada diri masing-masing, sudahkah mulut dan lidah kita basah oleh bacaan Al-Qur'an ? Atau sudahkah mata kita lebih sering melihat  Al-Qur'an ? Atau telinga kita yang lebih suka mendengar selain Al-Qur'an ? 

Demikianlah ulasan mengenai aroma pembaca Al-Qur'an. Semoga dengan mengetahui hal ini kita dapat berbenah diri dan memperbaiki diri agar bisa termasuk dalam jenis manusia yang pertama. Amin ya rabbal alamin. 



Sumber: palingyunik.blogspot.co.id