Histats

SEPUCUK SURAT DARI IBU DAN AYAH

Tausiah Islam - Anakku, Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk ku.
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di atas meja, karena pengelihatanku berkurang, Aku harap kamu tidak memarahiku.
Orang tua itu sensitif, selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.
Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”, mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.
Baca Juga : Mencari Pemimpin Pengejar Surga

SEPUCUK SURAT DARI IBU DAN AYAH
SEPUCUK SURAT DARI IBU DAN AYAH

Maaf, Anak ku, Aku semakin tua.
Ketika lututku semakin lemah, aku berharap kamu memimiliki kesabaran untuk membantu ku bangun.

Seperti sebagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.
Aku mohon jangan bosan dengan ku.
Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak, aku berharap kamu terus mendengarkan aku.

SEPUCUK SURAT DARI IBU DAN AYAH

Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
..Maafkan juga bau ku.
Tercium seperti orang yang sudah tua, aku mohon jangan memaksaku untuk mandi.
Tubuhku lemah..
Orang tua mudah sakit karena mereka rentang terhadap dingin, aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu…
Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mengejar-ngejar kamu, karena kamu tidak ingin mandi.
Aku berharap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel.
Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua.
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicara.
Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan.
Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu critakan tentang mainan mu.
Ketika saatnya tiba…

dan aku hanya bisa terbaring, sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
MAAF… kalau aku selalu mengompol atau membuat berantakan.
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.
Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama..
Ketika waktu kematianku datang..

Aku harap kamu memegang tangan ku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian.
Terimakasih atas segala perhatianmu, nak..
Kami mencintai mu, dengan kasih yang berlimpah, IBU DAN AYAH