Tausiah Islam -Pasti setiap manusia ingin hidupnya rutin diberi
kemudahan serta kelancaran. Tak sedikit dari mereka yang ingin bahagia di dunia sampai lupa apabila mereka wajib mencari amalan untuk di akhirat kelak. Tak sedikit manusia sekarang ini yang suka membikin dosa serta perbuatan-perbuatan yang diluar aliran Allah SWT. Bagi mereka sekarang melakukan suatu faktor yang berakibat dosa itu telah sangat lumrah. Padahal mesikipun itu dosa kecil ataupun besar nanti bakal mendapat balasannya di hari akhir.
Tak ada yang remeh dalam penilaian Islam. Semua amal kebaikan, sekecil apa pun, apabila dilakukan dengan ikhlas bakal menyelamatkan pelakunya dari siksa neraka serta menjadi sebab baginya untuk masuk ke dalam surga. Pun dengan keburukan; sekecil alias sesederhana apa pun, apabila dilakukan lantaran kesombongan seraya menantang Allah Ta’ala, jadi faktor itu dapat menjadi sebab dijerumuskannya seseorang ke dalam siksa neraka yang menyala panasnya.
Karenanya, orang-orang beriman bakal senantiasa beramal shaleh sesuai dengan sunnah Nabi-Nya yang mulia dalam setiap kondisi. Baik sebagai seorang hamba Allah Ta’ala, bekerja untuk mencukupi kebutuhan anak buah keluarganya, alias sebagai apa pun yang menjadi profesinya di muka bumi.
Sebab memang, bagi mereka yang melakukan amalan ini dengan sungguh-sungguh sampai merasakan lelah di malam harinya, Allah Ta’ala berjanji bakal mengampuni dosa nya, mencintai ketika melihatnya, serta menghitung amalnya itu sebagai jihad di jalan Allah Ta’ala.
“Siapa yang pada malam hari merasakan kelelahan sebab kedua tangannya bekerja di siang hari”, ucap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal, “maka pada malam harinya ia dalam ampunan Allah.”
Allah Ta’ala juga bahagia saat menyaksikan hamba-hamba-Nya yang berlelah-lelah dalam mengupayakan rezeki yang halal bagi diri serta keluarganya. Faktor ini sebagaimana disebutkan oleh sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam riwayat Imam ad-Dailami.
Maka bekerjalah dengan penuh semangat. Bangunlah di pagi hari dengan niat menjemput karunia Allah Ta’ala di muka bumi. Bergegaslah, melebihi semangat seekor ayam yang telah beranjak mengais jatah makanannya sejak Subuh menyapa.
Dalam tiap peluh yang menetes, dalam tiap rasa lelah yang bergelayut, dalam pegal yang dirasa oleh badan, tulang, serta persendian; Allah Ta’ala berbagi padanya pahala jihad, selayak berjuang di jalan Allah Ta’ala serta membela sunnah Nabi-Nya.
Teruslah begitu, sampai kekuatanmu melemah serta ajal menjemputmu atas titah Rabb semesta alam. Karena, dua kondisi yang diharapkan oleh Sayyidina ‘Umar bin Khaththab di akhir hayatnya merupakan berjihad di jalan Allah ta’ala, alias dalam kondisi menjemput rezeki yang dijatahkan dari-Nya.
Jangan lupa untuk rutin meluruskan niat serta menjauhi perasaan sombong, seberapa pun besarnya penghasilan yang dapat diupayakan. Sebab semua itu hanya dapat dicapai atas pertolongan dari-Nya, bukan lantaran upayamu yang amat sederhana serta lemah. (kisahikmah)
kemudahan serta kelancaran. Tak sedikit dari mereka yang ingin bahagia di dunia sampai lupa apabila mereka wajib mencari amalan untuk di akhirat kelak. Tak sedikit manusia sekarang ini yang suka membikin dosa serta perbuatan-perbuatan yang diluar aliran Allah SWT. Bagi mereka sekarang melakukan suatu faktor yang berakibat dosa itu telah sangat lumrah. Padahal mesikipun itu dosa kecil ataupun besar nanti bakal mendapat balasannya di hari akhir.
Baca Juga : Sejarah Agama Islam Di Indonesia
Tak ada yang remeh dalam penilaian Islam. Semua amal kebaikan, sekecil apa pun, apabila dilakukan dengan ikhlas bakal menyelamatkan pelakunya dari siksa neraka serta menjadi sebab baginya untuk masuk ke dalam surga. Pun dengan keburukan; sekecil alias sesederhana apa pun, apabila dilakukan lantaran kesombongan seraya menantang Allah Ta’ala, jadi faktor itu dapat menjadi sebab dijerumuskannya seseorang ke dalam siksa neraka yang menyala panasnya.
Baca Juga : Para Suami! Faktor Sederhana Ini Bisa Membikin Istri Terus Cinta!
Karenanya, orang-orang beriman bakal senantiasa beramal shaleh sesuai dengan sunnah Nabi-Nya yang mulia dalam setiap kondisi. Baik sebagai seorang hamba Allah Ta’ala, bekerja untuk mencukupi kebutuhan anak buah keluarganya, alias sebagai apa pun yang menjadi profesinya di muka bumi.
Sebab memang, bagi mereka yang melakukan amalan ini dengan sungguh-sungguh sampai merasakan lelah di malam harinya, Allah Ta’ala berjanji bakal mengampuni dosa nya, mencintai ketika melihatnya, serta menghitung amalnya itu sebagai jihad di jalan Allah Ta’ala.
“Siapa yang pada malam hari merasakan kelelahan sebab kedua tangannya bekerja di siang hari”, ucap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal, “maka pada malam harinya ia dalam ampunan Allah.”
Allah Ta’ala juga bahagia saat menyaksikan hamba-hamba-Nya yang berlelah-lelah dalam mengupayakan rezeki yang halal bagi diri serta keluarganya. Faktor ini sebagaimana disebutkan oleh sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam riwayat Imam ad-Dailami.
Maka bekerjalah dengan penuh semangat. Bangunlah di pagi hari dengan niat menjemput karunia Allah Ta’ala di muka bumi. Bergegaslah, melebihi semangat seekor ayam yang telah beranjak mengais jatah makanannya sejak Subuh menyapa.
Dalam tiap peluh yang menetes, dalam tiap rasa lelah yang bergelayut, dalam pegal yang dirasa oleh badan, tulang, serta persendian; Allah Ta’ala berbagi padanya pahala jihad, selayak berjuang di jalan Allah Ta’ala serta membela sunnah Nabi-Nya.
Teruslah begitu, sampai kekuatanmu melemah serta ajal menjemputmu atas titah Rabb semesta alam. Karena, dua kondisi yang diharapkan oleh Sayyidina ‘Umar bin Khaththab di akhir hayatnya merupakan berjihad di jalan Allah ta’ala, alias dalam kondisi menjemput rezeki yang dijatahkan dari-Nya.
Jangan lupa untuk rutin meluruskan niat serta menjauhi perasaan sombong, seberapa pun besarnya penghasilan yang dapat diupayakan. Sebab semua itu hanya dapat dicapai atas pertolongan dari-Nya, bukan lantaran upayamu yang amat sederhana serta lemah. (kisahikmah)