Tausiah Islam - Apakah ridho apabila hubungan suami-istri yang biasa
dilakukan nilainya hanya setara dengan hubungan suami-istri binatang ternak? Na’udzubillah. Pasti saja kami tidak berharap demikian, setiap pasutri muslim pasti menginginkan hubungan suami-istri yang mengangkat barokah untuk rumah tangga.
1.Awali dengan niat yang benar
Segala amalan bakal dinilai tergantung niat, hubungan suami-istri yang niatnya hanya untuk melepaskan hawa nafsu pasti tiada beda dengan apa yang dilakukan binatang, pasutri bakal melakukan beberapa tutorial untuk memenuhi hasrat seksualnya semata, bahkan terkadang tidak mempedulikan syariat.
Akan namun apabila hubungan suami-istri antara suami-istri diniatkan untuk merawat cinta serta kasih sayang, pasti bakal tidak sama tutorial serta hasilnya. Pasutri bakal melakukan hubungan suami-istri dengan lemah lembut serta mementingkan perasaan pasangan.
Nah, apalagi apabila hubungan suami-istri diniatkan sebagai bentuk ibadah serta penghambaan pada Allah, yakni dengan memberikan hak diri serta pasangan hidup. Pasti bakal lebih luar biasa: Nafsu dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan hubungan tercukupi, kasih sayang dengan pasangan didapatkan, pasti saja kasih sayang Allah pun bakal kami peroleh.
Terasa bukan bahwa niat yang berbeda, nilainya bakal tidak sama pula? Biasanya memasang niat apa ketika berjima’ dengan pasangan?
2.Mulai dengan Doa
Pasutri muslim pasti saja butuh meminta perlindungan Allah dari gangguan syetan ketika bakal mengawali hubungan suami-istri dengan pasangan. Bagaimana doa yang dicontohkan Rasulullah?
“Jika salah seorang dari anda (yaitu suami) ingin berhubungan suami-istri dengan istrinya, lalu ia menyimak do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan serta jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan terhadap kami”, kemudian apabila Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan suami-istri tersebut, jadi setan tidak bakal bisa mencelakakan anak tersebut selamanya” (HR. Bukhari no. 6388 serta Muslim no. 1434).
3.Mengupgrade ilmu seksologi alias kepandaian bercinta
Melalui buku, konsultasi dengan pakar, pasutri bisa mengupgrade performa untuk memuaskan diri serta pasangan hidup, niatkan ini semua untuk meningkatkan ilmu serta kepandaian supaya rumah tangga kami senantiasa terjaga kekokohannya.
Amal tanpa ilmu pasti saja nilainya tidak sebesar amal dengan ilmu. Hilangkan rasa malu serta sungkan untuk mendalami faktor ini, salah satu caranya bisa dengan menyimak postingan terkait hubungan suami-istri yang tidak sedikit diposting, khusus untuk pasutri muslim.
4.Memperhatikan kebutuhan pasangan dengan tutorial memperbagus komunikasi pasutri
Adakalanya istri sedang tidak mood untuk melakukan hubungan suami-istri, jadi suami perhatikanlah faktor ini serta mempercepat kebutuhan pribadinya saat berhubungan suami-istri. Sedangkan di waktu lain, saat istri justru sedang memperlukan klimaks, suami butuh memperlama durasi supaya istri juga mendapatkan kebutuhannya.
Demikianlah, semoga berguna untuk meningkatkan keberkahan rumah tangga.
dilakukan nilainya hanya setara dengan hubungan suami-istri binatang ternak? Na’udzubillah. Pasti saja kami tidak berharap demikian, setiap pasutri muslim pasti menginginkan hubungan suami-istri yang mengangkat barokah untuk rumah tangga.
Baca Juga : Jangan Menyingkat "Assalamualaikum", Berbahaya!
Agar Hubungan Suami-Istri Membawa Barokah
Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan beberapa faktor supaya hubungan suami-istri dipastikan mengangkat keberkahan:1.Awali dengan niat yang benar
Segala amalan bakal dinilai tergantung niat, hubungan suami-istri yang niatnya hanya untuk melepaskan hawa nafsu pasti tiada beda dengan apa yang dilakukan binatang, pasutri bakal melakukan beberapa tutorial untuk memenuhi hasrat seksualnya semata, bahkan terkadang tidak mempedulikan syariat.
Baca Juga : Kesabaran Anak Dan Kesabaran Ibu
Akan namun apabila hubungan suami-istri antara suami-istri diniatkan untuk merawat cinta serta kasih sayang, pasti bakal tidak sama tutorial serta hasilnya. Pasutri bakal melakukan hubungan suami-istri dengan lemah lembut serta mementingkan perasaan pasangan.
Nah, apalagi apabila hubungan suami-istri diniatkan sebagai bentuk ibadah serta penghambaan pada Allah, yakni dengan memberikan hak diri serta pasangan hidup. Pasti bakal lebih luar biasa: Nafsu dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan hubungan tercukupi, kasih sayang dengan pasangan didapatkan, pasti saja kasih sayang Allah pun bakal kami peroleh.
Terasa bukan bahwa niat yang berbeda, nilainya bakal tidak sama pula? Biasanya memasang niat apa ketika berjima’ dengan pasangan?
2.Mulai dengan Doa
Pasutri muslim pasti saja butuh meminta perlindungan Allah dari gangguan syetan ketika bakal mengawali hubungan suami-istri dengan pasangan. Bagaimana doa yang dicontohkan Rasulullah?
“Jika salah seorang dari anda (yaitu suami) ingin berhubungan suami-istri dengan istrinya, lalu ia menyimak do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan serta jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan terhadap kami”, kemudian apabila Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan suami-istri tersebut, jadi setan tidak bakal bisa mencelakakan anak tersebut selamanya” (HR. Bukhari no. 6388 serta Muslim no. 1434).
3.Mengupgrade ilmu seksologi alias kepandaian bercinta
Melalui buku, konsultasi dengan pakar, pasutri bisa mengupgrade performa untuk memuaskan diri serta pasangan hidup, niatkan ini semua untuk meningkatkan ilmu serta kepandaian supaya rumah tangga kami senantiasa terjaga kekokohannya.
Amal tanpa ilmu pasti saja nilainya tidak sebesar amal dengan ilmu. Hilangkan rasa malu serta sungkan untuk mendalami faktor ini, salah satu caranya bisa dengan menyimak postingan terkait hubungan suami-istri yang tidak sedikit diposting, khusus untuk pasutri muslim.
4.Memperhatikan kebutuhan pasangan dengan tutorial memperbagus komunikasi pasutri
Adakalanya istri sedang tidak mood untuk melakukan hubungan suami-istri, jadi suami perhatikanlah faktor ini serta mempercepat kebutuhan pribadinya saat berhubungan suami-istri. Sedangkan di waktu lain, saat istri justru sedang memperlukan klimaks, suami butuh memperlama durasi supaya istri juga mendapatkan kebutuhannya.
Demikianlah, semoga berguna untuk meningkatkan keberkahan rumah tangga.
