Histats

Nasihat Berharga untuk Wanita Muslimah

Tausiah Islam - Oleh: Yusuf bin Abdullah at-Turky, Segala puji bagi Allah
. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan terhadap Rasulullah, para keluarga dan para sahabat beliau, dan terhadap orang-orang yang mengikuti jejak dan petunjuk beliau hingga hari pembalasan.
Baca Juga : 3 Cara Ampuh Agar Mudah Bangun Shubuh

Nasihat Berharga untuk Wanita Muslimah


Selanjutnya : Saya menulis nasihat yang sederhana ini terhadap setiap ukhti muslimah, yang telah rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Rasul Allah.
Baca Juga : Kisah Pengabdian Seorang Ibu

Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حتَّى يُحِبَّ لأَخيهِ ما يُحِبُّ لِنَفسه 

“Tidak beriman seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaq Alaih)

Maka, baris-baris sederhana ini sengaja ditulis untuk kamu dari sesama saudara muslim yang bersaksi atas nama Allah bahwa ia sangat mencintai saudarinya sebagaimana cintanya terhadap keluarga dan saudari-saudari muslimah lainnya.

Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Hendaknya kami tahu dengan penuh keyakinan, kami tidak diciptakan main-main tanpa ada pengertian dan tidak pula dibiarkan begitu saja tanpa tujuan dan pertanggung-jawaban. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu dengan cara main-main (saja), dan bahwa  kamu tidak bakal dikembalikan terhadap Kami? Jadi Maha Tinggi Allah, Raja yang Sebenarnya; tidak ada tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan (yang Mempunyai) Arasy yang Mulia.” (QS. Al-Mu’minun: 115-116).

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia bakal dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung-jawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Tapi kami telah diciptakan oleh Allah, Pencipta alam yang indah ini, untuk sebuah tujuan yang agung, sebagai mana firman Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
   
Allah juga telah menerangkan terhadap kami mengenai ibadah tersebut dengan pengertiannya yang meliputi seluruh sudut kehidupan melewati para Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana firman Nya:

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ 

“Sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul Kami dengan mengangkat bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia bisa melaksanakan keadilan.” (QS. Al-Hadid: 25).

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ 

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ’Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. An-Nahl:36).

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan terhadap kami nikmat dengan mengutus Muhammad bin Abdullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagai nabi terbaru dan rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Allah Ta'ala berfirman:

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ 

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, namun dirinya merupakan utusan Allah (Rasulullah) dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab:40).

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ


“Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku merupakan utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang paling berhak disembah) tidak hanya Dia, Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan. Jadi berimanlah terhadap Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman terhadap Allah dan kalimat-kalimat Nya (kitab-kitab Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raf: 158).

Maka segala puji bagi Allah atas nikmat islam.
Wahai saudariku, Ukhti Muslimah. Ketahuilah –semoga Allah memberi taufiq terhadap kamu untuk setiap kebaikan-, bahwa Islam telah mengatur kehidupan seorang muslim dan muslimah sesuai dengan sistem yang datang dari Pencipta alam ini, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Suci, Yang Maha Mengenal dan Maha Bijaksana. Untuk itu, saya wasiatkan supaya kamu berpegang teguh pada ajaran–ajaran agama Islam ini, baik yang kecil maupun yang besar, di setiap waktu dan tempat. Dan hendaknya Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjadi sinar penerang yang menerangi jalan anda. Semoga Allah menjaga dan merawat anda.
...Saya wasiatkan supaya kamu berpegang teguh pada ajaran–ajaran agama Islam ini, baik yang kecil maupun yang besar, di setiap waktu dan tempat...
Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Ketahuilah –semoga Allah menjaga anda- bahwa kebahagiaan di dunia dan akhirat tergantung pada pelaksanaan syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kehidupan kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman, jadi sesungguhnya Kami bakal berbagi kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami bakal berbagi balasan terhadap mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97).

Dan berhati-hatilah dari pengaruh kebatilan syaitan dari kalangan manusia dan jin, yang telah dimake up sedemikian rupa oleh mereka, sebab mereka sangat berbahaya. Pencipta Kamu dan Pencipta alam semesta ini telah mengingatkan dalam Al-Qur’an:

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari (jenis) manusia dan (jenis) jin, sebagian mereka membisikkan terhadap sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am: 112).

“Dan demikian juga, telah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi Petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqan:31).

Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Berbekallah dengan ilmu agama dari Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Usahakan supaya bisa menghafal Kitabullah alias semampumu yang bisa kamu hafalkan. Belajarlah rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam, dan Ihsan. Praktekkanlah semua itu dalam kehidupan nyata anda. Jadilah kamu –semoga Allah memberi taufik terhadap kamu untuk apa yang dicintai dan diridhai Nya- suri tauladan yang baik untuk keluarga dan saudari-saudari anda, yang lain, yang muslimah.
..Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Berbekallah dengan ilmu agama dari Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.
Usahakan supaya bisa menghafal Kitabullah alias semampumu yang bisa kamu hafalkan...
Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Belajar dan laksanakanlah hadits berikut ini; Dari Umar bin Khattab radhiyallah 'anhu berkata: “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sebuah hari tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian putih sekali dan rambut hitam pekat, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh dan tidak seorang pun di antara kami yang mengenalnya, hingga duduk dekat beliau kemudian menyandarkan kedua dengkulnya dengan dengkul beliau dan berkata: ‘Hai Muhammad, beritahu aku mengenai Islam!’

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Islam merupakan supaya engkau bersaksi bahwa tiada tuhan (yang paling berhak disembah) tidak hanya Allah dan Muhammad merupakan utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, dan supaya engkau menunaikan haji ke Baitullah apabila engkau sanggup melaksanakan perjalanan kesana.’

Ia berkata: ‘engkau benar.’

Kami semua heran kepadanya sebab dirinya bertannaya pada beliau dan membenarkannya.

Kemudian ia bertannya: ’Beritahu aku mengenai Iman’.

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ’Agar engkau beriman terhadap Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Kemudian, dan supaya engkau beriman terhadap Qadar yang baik dan yang buruk.’

Ia berkata: ‘engkau benar’

Kemudian ia bertanya lagi : ’Beritahu aku mengenai Ihsan!’

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Agar engkau beribadah terhadap Allah seakan –akan engkau menonton Nya, apabila engkau tidak menonton Nya sesungguhnya Dirinya menonton engkau.’

Tanyanya lagi: ‘Beritahu aku mengenai Kiamat.’

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Yang ditanya kurang tahu tentangnya daripada yang menanya.”

Tanyanya lagi: ‘Beritahu aku rentang tanda-tanda nya (Kiamat).’

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Seorang budak perempuan melahirkan majikannya, dan engkau lihat orang-orang bangkit tanpa sandal dan tanpa pakaian dan tanpa khitan, para penggembala kambing membangun gedung-gedung pencakar langit.’

Kemudian orang tersebut berangkat dan saya diam lama sekali, lalu beliau bertanya: ’Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?’

Aku jawab: ‘Allah dan Rasul Nya lebih tahu’.

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Dia merupakan Jibril telah datang padamu untuk agamamu kepadamu.” (Riwayat Muslim).

Wahai saudariku, ukhti Muslimah. Hayatilah ayat-ayat berikut ini. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ 

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka(dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu merupakan sebagian turunan yang lain.” (QS. Ali Imran:195).

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ  وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ


“Dan orang-orang yang bertakwa terhadap Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). jadi apabila mereka hingga ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah terhadap mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Jadi masukilah surga ini, sedang kamu abadi di dalamnya". Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya terhadap Kami dan telah (memberi) terhadap Kami tempat ini sedang Kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang Kami kehendaki; Jadi surga Itulah Sebaik-baik Balasan bagi orang-orang yang beramal.” (QS. Az-Zumar:73-74). [PurWD/voa-islam.com]