Sahabatku para pembaca setia TAUSIAH ISLAM yang kucintai karena Allah..
Mari simak sebuah 9 renungan untuk meraih kebahagiaan yang sederhana..
1. Jangan Takut serta Khawatir
Perasaan takut serta khawatir adalah pikiran kami yang paling tak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kami khawatirkan alias takutkan tak sempat terjadi. Sehingga untuk apa kami khawatir serta takut?
2. Jangan Sempat Menyimpan Dendam
Dendam adalah faktor paling besar serta bakal menjadi beban terberat apabila kami menyimpannya di dalam hati. Maukah kamu membawanya sepanjang nasib? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kami dengan menyimpan dendam, telah tentu tak ada gunanya. Gunakanlah energi kami tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Persoalan
Apabila kami mempunyai berbagai persoalan, berakhirkanlah persoalan kami satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan persoalan dengan cara sekaligus sebab justru bakal membikin kami terus stress.
4. Jangan Mengangkat Tidur Persoalan Anda
Persoalan adalah faktor yang sangat kurang baik untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kami adalah faktor yang menarik yang bisa membikin kami gelisah serta tidur kami menjadi tak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Persoalan Orang Lain Untuk Kamu Berakhirkan
Menolong orang lain yang sedang dalam persoalan adalah faktor yang mulia, namun apabila kami mengambil porsi paling besar untuk menyelesaikan persoalan orang lain tersebut justru itulah kesalahan terbesar.
Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan persoalannya sendiri dengan porsi terbesar.
6. Jangan Nasib di Masa Lalu
Mungkin terasa enjoy bagi kami mengingat hal-hal yang membahagiakan di masa lalu namun jangan kamu terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, sebab kami pun bakal bisa merasakan tak sedikit ketersanjungan di saat ini. Saya yakin kami bakal mempunyai perasaan yang jauh lebih bertersanjung apabila kami memperingati apa yang terjadi sekarang dibanding dengan mengingat-ngingat ketersanjungan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang tergolong saya sulit untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kami mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, namun sebenarnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kami bakal memperoleh tak sedikit faktor baru yang bisa sangat berkegunaaan bagi ketersanjungan nasib kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur serta Bahkan Mengacaukan Nasib Anda
Kasihanilah diri kami lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kami menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif serta perbuatlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Rutin
Bersyukur serta berterimakasihlah atas semua yang kami bisakan, bukan hanya faktor yang positif saja namun juga faktor yang negatif, sebab saya percaya dibalik setiap faktor yang negatif tersebut ada faktor baik yang bisa kami pelajari.
Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku tetap punya keluarga.
Mendengar suami tetap mendengkur di sebelahku berarti aku tetap punya suami.
Mendengar ayah serta bunda menegurku dengan tegas berarti aku tetap punya orang tua.
Merasa lelah serta pegal linu setiap sore, itu berarti aku sanggup bekerja keras.
Membersihkan piring serta gelas kotor seusai menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya kawan.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku lumayan gizi.
Mencuci serta menyetipsa tumpukan baju, itu berarti aku mempunyai pakaian.
Membersihkan halaman rumah, jendela, membenahi talang serta selokan air, itu berarti aku mempunyai tempat tinggal.
Memperoleh tak sedikit tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai bisa meperbuatnya.
Memperoleh rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnisku tetap bergerak serta nasib.
Memperoleh tak sedikit komplain dari pelanggan kami menandakan kami tetap punya pelanggan, tetap loyal serta mengharapkan kami menuju perubahan ke arah lebih baik.
Mendengar nyanyian yang fals, itu berarti aku tetap bisa mendengar.
Mendengar bunyi jam sirine di pagi hari, itu berarti aku tetap nasib.
Menderita sakit, berarti Allah sedang membersihkan diriku dari dosa-dosa, supaya diriku bersih ketika kembali ke alam baka serta masuk syurga.
Subhanallah. Nyatanya tetap tak sedikit faktor yang bisa kami syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur memperoleh pesan ini, sebab dengan cara tak sadar aku tetap mempunyai kawan yang tetap peduli padaku.
Seseorang yang peduli mengenai aku telah mengirimkannya kepadaku.
Dan sebab aku peduli mengenaimu maka aku kirim juga kepadamu.
Berhenti mengeluh serta bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap kondisi.
Semoga yang membaca pesan ini rutin diberkahi dengan kesehatan, ketersanjungan serta kedamaian.
Aamiin..
Mari simak sebuah 9 renungan untuk meraih kebahagiaan yang sederhana..
1. Jangan Takut serta Khawatir
Perasaan takut serta khawatir adalah pikiran kami yang paling tak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kami khawatirkan alias takutkan tak sempat terjadi. Sehingga untuk apa kami khawatir serta takut?
Baca Juga : Kisah Inspiratif Islam : Saya Yakin Rizki itu Sebentar Lagi Nak
2. Jangan Sempat Menyimpan Dendam
Dendam adalah faktor paling besar serta bakal menjadi beban terberat apabila kami menyimpannya di dalam hati. Maukah kamu membawanya sepanjang nasib? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kami dengan menyimpan dendam, telah tentu tak ada gunanya. Gunakanlah energi kami tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Persoalan
Apabila kami mempunyai berbagai persoalan, berakhirkanlah persoalan kami satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan persoalan dengan cara sekaligus sebab justru bakal membikin kami terus stress.
4. Jangan Mengangkat Tidur Persoalan Anda
Persoalan adalah faktor yang sangat kurang baik untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kami adalah faktor yang menarik yang bisa membikin kami gelisah serta tidur kami menjadi tak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Persoalan Orang Lain Untuk Kamu Berakhirkan
Menolong orang lain yang sedang dalam persoalan adalah faktor yang mulia, namun apabila kami mengambil porsi paling besar untuk menyelesaikan persoalan orang lain tersebut justru itulah kesalahan terbesar.
Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan persoalannya sendiri dengan porsi terbesar.
6. Jangan Nasib di Masa Lalu
Mungkin terasa enjoy bagi kami mengingat hal-hal yang membahagiakan di masa lalu namun jangan kamu terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, sebab kami pun bakal bisa merasakan tak sedikit ketersanjungan di saat ini. Saya yakin kami bakal mempunyai perasaan yang jauh lebih bertersanjung apabila kami memperingati apa yang terjadi sekarang dibanding dengan mengingat-ngingat ketersanjungan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang tergolong saya sulit untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kami mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, namun sebenarnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kami bakal memperoleh tak sedikit faktor baru yang bisa sangat berkegunaaan bagi ketersanjungan nasib kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur serta Bahkan Mengacaukan Nasib Anda
Kasihanilah diri kami lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kami menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif serta perbuatlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Rutin
Bersyukur serta berterimakasihlah atas semua yang kami bisakan, bukan hanya faktor yang positif saja namun juga faktor yang negatif, sebab saya percaya dibalik setiap faktor yang negatif tersebut ada faktor baik yang bisa kami pelajari.
Baca Juga : Mengapa Doanya Seorang Ibu Mampu Menembus Langit?
Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku tetap punya keluarga.
Mendengar suami tetap mendengkur di sebelahku berarti aku tetap punya suami.
Mendengar ayah serta bunda menegurku dengan tegas berarti aku tetap punya orang tua.
Merasa lelah serta pegal linu setiap sore, itu berarti aku sanggup bekerja keras.
Membersihkan piring serta gelas kotor seusai menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya kawan.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku lumayan gizi.
Mencuci serta menyetipsa tumpukan baju, itu berarti aku mempunyai pakaian.
Membersihkan halaman rumah, jendela, membenahi talang serta selokan air, itu berarti aku mempunyai tempat tinggal.
Memperoleh tak sedikit tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai bisa meperbuatnya.
Memperoleh rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnisku tetap bergerak serta nasib.
Memperoleh tak sedikit komplain dari pelanggan kami menandakan kami tetap punya pelanggan, tetap loyal serta mengharapkan kami menuju perubahan ke arah lebih baik.
Mendengar nyanyian yang fals, itu berarti aku tetap bisa mendengar.
Mendengar bunyi jam sirine di pagi hari, itu berarti aku tetap nasib.
Menderita sakit, berarti Allah sedang membersihkan diriku dari dosa-dosa, supaya diriku bersih ketika kembali ke alam baka serta masuk syurga.
Subhanallah. Nyatanya tetap tak sedikit faktor yang bisa kami syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur memperoleh pesan ini, sebab dengan cara tak sadar aku tetap mempunyai kawan yang tetap peduli padaku.
Seseorang yang peduli mengenai aku telah mengirimkannya kepadaku.
Dan sebab aku peduli mengenaimu maka aku kirim juga kepadamu.
Berhenti mengeluh serta bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap kondisi.
Semoga yang membaca pesan ini rutin diberkahi dengan kesehatan, ketersanjungan serta kedamaian.
Aamiin..