Tausiah Islam - Siapa sajakah yang bakal dilewatkan Munkar-Nakir
di Kubur? Setiap manusia meninggal, dirinya bakal kembali terhadap Tuhannya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tetapi demikian, ia bakal memasuki alam kubur terlebih dahulu. Di alam inilah, malaikat Munkar serta Nakir bekerja.
Dua malaikat ini bakal menanyakan sikap si mayit perihal tuhan, malaikat, agama, kitab, kiblat, rasul, takdir, nikmat-siksa kubur, hari Kiamat, Surga-Neraka, serta lainnya.
Dalam tanya-jawab inilah penentuan hidup si mayit ke depannya. Kalau di bagian ini gagal, ia bakal sengsara di kubur sampai hari Kiamat tiba. Ia bakal mengalami beberapa macam siksa kubur yang dahsyat serta mengerikan. Lebih-lebih kelak pada hari Kiamat kelak.
Mengingat hebatnya tanya-jawab di kubur, setiap manusia butuh mempersiapkannya sejak semasa hidup. Bahkan kalau butuh, manusia meperbuat sesuatu supaya ia terbilang orang-orang yang dikecualikan dari pertanyaan dua malaikat yang luar biasa itu. Demikian disebutkan Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyrol Karim.
Artinya, pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan. Mereka yang dibebaskan umpama para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat sebab sakit perut, orang yang istiqomah membaca surat “Tabarok” alias “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar, alias mereka yang wafat hari Jum’at. Demikian berlaku bagi orang mati syahid. Demikian dikatakan oleh Imam Al-Qurthubi.
Sementara orang yang tak ditanya Munkar-Nakir, tak bakal disiksa di kuburnya. Setiap orang beriman meskipun bermaksiat, bakal diberi taufiq untuk menjawab pertanyaan malaikat. Masih diberi taufiq kendati seusai tergagap-gagap saat ditanya.
Untuk itu, sebaiknya manusia betul-betul mempersiapkan sejak dini masa depannya untuk di dunia, di alam barzakh, maupun di akhirat kelak. Dengan persiapan yang cukup, insya Allah masa depan setidak lebih-tidak lebihnya lebih sejahtera. Wallahu A’lam.
di Kubur? Setiap manusia meninggal, dirinya bakal kembali terhadap Tuhannya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tetapi demikian, ia bakal memasuki alam kubur terlebih dahulu. Di alam inilah, malaikat Munkar serta Nakir bekerja.
Baca Juga : Inilah Tanda Tanda Jika Ada Jin Yang Jatuh Cinta Padamu
Dua malaikat ini bakal menanyakan sikap si mayit perihal tuhan, malaikat, agama, kitab, kiblat, rasul, takdir, nikmat-siksa kubur, hari Kiamat, Surga-Neraka, serta lainnya.
Dalam tanya-jawab inilah penentuan hidup si mayit ke depannya. Kalau di bagian ini gagal, ia bakal sengsara di kubur sampai hari Kiamat tiba. Ia bakal mengalami beberapa macam siksa kubur yang dahsyat serta mengerikan. Lebih-lebih kelak pada hari Kiamat kelak.
Baca Juga : 7 Golongan Yang Dinaungi Oleh Allah SWT Di Hari Kiamat Kelak
Mengingat hebatnya tanya-jawab di kubur, setiap manusia butuh mempersiapkannya sejak semasa hidup. Bahkan kalau butuh, manusia meperbuat sesuatu supaya ia terbilang orang-orang yang dikecualikan dari pertanyaan dua malaikat yang luar biasa itu. Demikian disebutkan Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyrol Karim.
والسؤال لكل مكلف إلا من استثني كالأنبياء والشهداء والصديق والمرابط والمبطون وملازم قراءة تبارك أو حم السجدة كل ليلة والميت بالطاعون أو يوم الجمعة وكذا كل شهيد كما قاله القرطبي. ومن لايسأل في قبره لايعذب فيه. وكل مؤمن يوفق للجواب ولو عاصيا ولو بعد تلجلج
Artinya, pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan. Mereka yang dibebaskan umpama para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat sebab sakit perut, orang yang istiqomah membaca surat “Tabarok” alias “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar, alias mereka yang wafat hari Jum’at. Demikian berlaku bagi orang mati syahid. Demikian dikatakan oleh Imam Al-Qurthubi.
Sementara orang yang tak ditanya Munkar-Nakir, tak bakal disiksa di kuburnya. Setiap orang beriman meskipun bermaksiat, bakal diberi taufiq untuk menjawab pertanyaan malaikat. Masih diberi taufiq kendati seusai tergagap-gagap saat ditanya.
Untuk itu, sebaiknya manusia betul-betul mempersiapkan sejak dini masa depannya untuk di dunia, di alam barzakh, maupun di akhirat kelak. Dengan persiapan yang cukup, insya Allah masa depan setidak lebih-tidak lebihnya lebih sejahtera. Wallahu A’lam.