Histats

Hal-hal Berikut Ini yang Menyebabkan Anak Menjadi Pendendam

Pada masa balita, ketika anak terjatuh, “Jangan injak kodoknya, Dek
!”, ternyata tanpa kita sadari perkataan itu telah memerintahkan untuk balas dendam, meskipun tanpa fakta apakah benar si kodok ikut andil atas  jatuhnya anak kita. Atau jangan-jangan memang tidak ada kodok di situ dan kita hanya mencari kambing hitam saja agar si anak tidak melanjutkan tangisnya.
Baca Juga : Seperti Inilah Manusia Yang Paling Buruk Disisi Allah?

Hal-hal Berikut Ini yang Menyebabkan Anak Menjadi Pendendam


Nah Sahabat Ummi, dalam hal berkomunikasi dengan si kecil hendaknya kita tidak boleh menyimpang dari fakta yang sebenarnya, karena otak si kecil selalu menerima hal-hal apa adanya.

Selain karena kesalahan cara kita berkomunikasi pada anak ketika balita seperti  di atas, berikut ini hal-hal yang membuat anak berwatak pendendam:

1. Mulai terjadinya kekerasan fisik terhadap anak
Ketika anak tersakiti secara fisik meskipun reaksinya kadang hanyalah tangis tanpa membalas kekerasan tersebut, namun tindakan reaktif tidak akan spontan muncul begitu saja, justru psikis anak akan menyimpannya sebagai dendam yang bukan berarti teraplikasikan secara langsung lewat tindakan saat itu juga, akan tetapi bisa jadi terakumulasi menjadi watak pendendam.

2. Sering mendapat perilaku bullying dari teman-temannya
Tindakan bullying akan selalu memungkinkan terjadi pada anak kita di luar lingkungan rumah sedangkan kita tidak bisa memantaunya. Mulailah memberi pendekatan secara intens kepada anak agar ia nyaman menceritakan hal buruk yang dialaminya di sekolah jika memang tejadi hal buruk itu.

Berilah ia solusi, misalnya mengabaikan teman-temannya yang meremehkannya itu dengan cara menunjukkan prestasi baik itu akademik maupun non akademik agar teman-temannya berpikir kembali untuk tidak meremehkannya dan malah respect. Berilah pengertian bahwa dendam bukan solusi.

3. Kita sering memaksa belajar
Belajar adalah suatu keharusan bagi anak, tetapi tidak bisa dipungkir bahwa aktivitas bermain juga sangat penting untuk memulihkan syaraf-syaraf otak anak yang tiap harinya dipenuhi pelajaran. Dengan memaksanya dalam rutinitas belajar yang berlebihan, ada perasaan ketidakrelaan anak pada kita yang mendorong bibit-bibit dendam kecil itu. Dan keadaan inilah yang berdampak tidak baik.
Baca Juga : Ternyata Ini Beberapa Alasan Wanita Enggan Menggenakan Jilbab

Watak anak terbentuk atas apa yang kita lakukan kepadanya. Bijaklah sebagai orang tua agar anak kita terhindar dari sifat pendendam.

Sumber  : http://www.ummi-online.com/