Menutut isyarah, kalimah wudhu berarti menggunakan air bersih
(suci lagi mensucikan) untuk membasuh anggota-anggota tubuh tertentu yang telah ditetapkan oleh syara’. Berwudhu merupakan perintah Allah SWT sesuai firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mendirikan shalat maka basuhlah muka kamu dan tangan-tangan kamu hingga siku-siku kamu dan sapulah siku-siku kamu serta (basuhlah) kaki-kaki kamu sehingga ke kedua mata kaki.” (surah al Maidah 5:6)
Sahabat Ummi, pernahkah dalam berwudhu kita terburu-buru seperti hendak ingin cepat-cepat menyelesaikannya? Itulah yang menjadikan wudhu kita kurang sempurna, ketika wudhu sudah dikatakan tidak sempurna, berarti kita telah mengurangi rukun wudhu yang mengakibatkan wudhu itu tidak bernilai apa-apa di mata Allah SWT. Jika wudhu kita tidak dianggap oleh Allah, maka sholat kitapun bernilai hambar bahkan bisa saja Allah tidak menilainya sama sekali, Waalhu a’alam…
Perlu kita ketahui bahea kesempurnaan wudhu yang kita lakukan dapat menghapuskan dosa , sesuai sabda Nabi Muhammad SAW “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW, Apabila seseorang hamba berwudhu, maka setelah ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya segala dosa yang telah dilihat melalui kedua matanya melalui air atau bersama tetesan air yang terakhir.
Ketika membasuh kedua tangannya keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya bersama tetesan air yang terakhir. Sewaktu ia membasuh kedua kakinya, keluarlah setiap dosa yang dilangkahkan dari kedua kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sehingga setelah ia selesai berwudhu ia bersih dari dosa-dosanya.” (HR Muslim)
Tentu berawal dari wudhu yang sempurna kita berharap shalat kita juga sempurna. Dan dari shalat yang sempurna itu segala perbuatan kita selalu terarah menuju ikhtiar kesempurnaan akhlak. Karena shalat yang sempurna dapat menghindarkan kita dari perbuatan keji dan munkar, dan semua itu tidak terlepas dari niat kita awal dengan terlebih dahulu menyempurnakan setiap wudhu yang kita lakukan.
Sumber : ummi-online.com
(suci lagi mensucikan) untuk membasuh anggota-anggota tubuh tertentu yang telah ditetapkan oleh syara’. Berwudhu merupakan perintah Allah SWT sesuai firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mendirikan shalat maka basuhlah muka kamu dan tangan-tangan kamu hingga siku-siku kamu dan sapulah siku-siku kamu serta (basuhlah) kaki-kaki kamu sehingga ke kedua mata kaki.” (surah al Maidah 5:6)
Baca Juga : 12 Cara Membahagiakan Suami Agar Makin Disayang
Sahabat Ummi, pernahkah dalam berwudhu kita terburu-buru seperti hendak ingin cepat-cepat menyelesaikannya? Itulah yang menjadikan wudhu kita kurang sempurna, ketika wudhu sudah dikatakan tidak sempurna, berarti kita telah mengurangi rukun wudhu yang mengakibatkan wudhu itu tidak bernilai apa-apa di mata Allah SWT. Jika wudhu kita tidak dianggap oleh Allah, maka sholat kitapun bernilai hambar bahkan bisa saja Allah tidak menilainya sama sekali, Waalhu a’alam…
Perlu kita ketahui bahea kesempurnaan wudhu yang kita lakukan dapat menghapuskan dosa , sesuai sabda Nabi Muhammad SAW “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW, Apabila seseorang hamba berwudhu, maka setelah ia membasuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya segala dosa yang telah dilihat melalui kedua matanya melalui air atau bersama tetesan air yang terakhir.
Ketika membasuh kedua tangannya keluarlah dari kedua tangannya setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya bersama tetesan air yang terakhir. Sewaktu ia membasuh kedua kakinya, keluarlah setiap dosa yang dilangkahkan dari kedua kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sehingga setelah ia selesai berwudhu ia bersih dari dosa-dosanya.” (HR Muslim)
Baca Juga : Inilah 10 Macam Dosa Besar menurut Al Quran
Tentu berawal dari wudhu yang sempurna kita berharap shalat kita juga sempurna. Dan dari shalat yang sempurna itu segala perbuatan kita selalu terarah menuju ikhtiar kesempurnaan akhlak. Karena shalat yang sempurna dapat menghindarkan kita dari perbuatan keji dan munkar, dan semua itu tidak terlepas dari niat kita awal dengan terlebih dahulu menyempurnakan setiap wudhu yang kita lakukan.
Sumber : ummi-online.com