Derajat merupakan tingkatan martabat dan kedudukan manusia dalam
hidup bermasyarakat. Sepanjang hidup, manusia saling berkejaran untuk meraih derajat yang tinggi di hadapan sesamanya.
Tidak perduli bagaimana caranya, bahkan perkara halal dan haram menjadi jalan yang ditempuh demi memiliki derajat tinggi. Namun pernahkan terbesit dibenak kita, untuk mengejar derajat agar dipandang oleh Allah?
Tidak hanya mendapat kebahagiaan dunia, memiliki derajad tinggi di mata Allah juga akan diberi kebahagiaan akhirat. Allah SWT juga sudah menginformasikan cara mendapatkan derajat tinggi disisi-Nya tersebut. Apa saja? Berikut ulasannya.
Ternyata yang membuat manusia mendapatkan derajat tinggi bukanlah harta. Seperti yang banyak dilakukan manusia seperti saat ini demi derajatnya. Namun, Allah hanya akan meninggikan derajat mereka yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Hal ini sudah dipaparkan Allah dalam kalam-Nya, Surat Mujadilah/58 ayat 11 yang artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Menurut Syaikh Ahmad al-Musthafa al-Maraghi ayat di atas dimaknai bahwa Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang berilmu dari kalangan orang-orang beriman secara khusus dengan banyak tingkatan karamah dan ketinggian martabat. (Mufradaat al-Qur’an, Maktabah Syamilah)
Tidak jauh berbeda Syaikh Ahmad al-Musthafa al-Maraghi, Al-Imam Al-Baghawi juga memaknai ayat di atas bahwa seorang mukmin yang berilmu posisinya berada di atas orang-orang yang tidak memiliki ilmu beberapa derajat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Al-Imam Al-Qurthubi, Ia menafsirkan ayat tersebut bahwa balasan untuk orang berilmu adalah karamah di dunia dan balasan surga di akhirat. Allah SWT juga akan meninggikan orang-orang mukmin di atas selain mukmin, dan orang-orang berilmu di atas orang-orang yang tidak memiliki ilmu.
Beliau menambahkan, Allah SWT meninggikan derajat orang-orang mukmin karena iman tinggi yang dimiliki, kemudian membuatnya lebih tinggi lagi derajatnya karena ilmu yang dimilikinya.
Ibn ‘Abbas r.a. dalam Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Maktabah Syamilah mengatakan, saat masih hidup, NabI Sulaiman a.s diberikan kesempatan oleh Allah untuk memilih antara ilmu, harta dan kerajaan. Ternyata, sang Nabi memilih ilmu. Pilihan ini tentu saja benar, karena dengan ilmu yang dimilikinya, Nabi Sulaiman as bisa mendapatkan harta dan kerajaan.
Al Imam Ibn Katsir mengangkat suatu kisah tentang Khaliah ‘Umar r.a. Sang Amirul Mukminin bertanya kepada pemimpin Mekkah yang beliau angkat yakni Nafi’ bin ‘Abdil Harits r.a.,
“Siapakah yang engkau angkat sebagai khalifah atas penduduk lembah?” Nafi menjawab:”Yang aku angkat sebagai khalifah atas mereka dialah Ibn Abzi, salah seorang budak kami yang telah merdeka.”
Maka ‘Umar r.a. bertanya: “Benarkah engkau telah mengangkat seorang mantan budak sebagai pemimpin mereka?”
Nafi menjawab:” Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah seorang yang ahli membaca Al-Qur’an, memahami ilmu waris dan pandai berkisah.”
Lalu ‘Umar r.a. pun mengutip sabda Nabi Saw., “Sesungguhnya Allah Swt mengangkat suatu kaum karena Al-Qur’an ini dan merendahkan dengannya juga sebagian lainnya.” (Muhammad Ali Ash-Shabuni, Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir, Beirut: Dar Al-Fikr, Tanpa Tahun, hlm. 465)
Untuk itu, jangan malas untuk menuntut ilmu. Karena begitu besar balasan yang akan kita dapatkan, yakni derajat tinggi disisi Allah. Semoga informasi ini bermanfaat dan terima kasih sudah membaca.
Sumber : infoyunik.com
hidup bermasyarakat. Sepanjang hidup, manusia saling berkejaran untuk meraih derajat yang tinggi di hadapan sesamanya.
Tidak perduli bagaimana caranya, bahkan perkara halal dan haram menjadi jalan yang ditempuh demi memiliki derajat tinggi. Namun pernahkan terbesit dibenak kita, untuk mengejar derajat agar dipandang oleh Allah?
Tidak hanya mendapat kebahagiaan dunia, memiliki derajad tinggi di mata Allah juga akan diberi kebahagiaan akhirat. Allah SWT juga sudah menginformasikan cara mendapatkan derajat tinggi disisi-Nya tersebut. Apa saja? Berikut ulasannya.
Ternyata yang membuat manusia mendapatkan derajat tinggi bukanlah harta. Seperti yang banyak dilakukan manusia seperti saat ini demi derajatnya. Namun, Allah hanya akan meninggikan derajat mereka yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Hal ini sudah dipaparkan Allah dalam kalam-Nya, Surat Mujadilah/58 ayat 11 yang artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Menurut Syaikh Ahmad al-Musthafa al-Maraghi ayat di atas dimaknai bahwa Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang berilmu dari kalangan orang-orang beriman secara khusus dengan banyak tingkatan karamah dan ketinggian martabat. (Mufradaat al-Qur’an, Maktabah Syamilah)
Tidak jauh berbeda Syaikh Ahmad al-Musthafa al-Maraghi, Al-Imam Al-Baghawi juga memaknai ayat di atas bahwa seorang mukmin yang berilmu posisinya berada di atas orang-orang yang tidak memiliki ilmu beberapa derajat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Al-Imam Al-Qurthubi, Ia menafsirkan ayat tersebut bahwa balasan untuk orang berilmu adalah karamah di dunia dan balasan surga di akhirat. Allah SWT juga akan meninggikan orang-orang mukmin di atas selain mukmin, dan orang-orang berilmu di atas orang-orang yang tidak memiliki ilmu.
Beliau menambahkan, Allah SWT meninggikan derajat orang-orang mukmin karena iman tinggi yang dimiliki, kemudian membuatnya lebih tinggi lagi derajatnya karena ilmu yang dimilikinya.
Ibn ‘Abbas r.a. dalam Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Maktabah Syamilah mengatakan, saat masih hidup, NabI Sulaiman a.s diberikan kesempatan oleh Allah untuk memilih antara ilmu, harta dan kerajaan. Ternyata, sang Nabi memilih ilmu. Pilihan ini tentu saja benar, karena dengan ilmu yang dimilikinya, Nabi Sulaiman as bisa mendapatkan harta dan kerajaan.
Al Imam Ibn Katsir mengangkat suatu kisah tentang Khaliah ‘Umar r.a. Sang Amirul Mukminin bertanya kepada pemimpin Mekkah yang beliau angkat yakni Nafi’ bin ‘Abdil Harits r.a.,
“Siapakah yang engkau angkat sebagai khalifah atas penduduk lembah?” Nafi menjawab:”Yang aku angkat sebagai khalifah atas mereka dialah Ibn Abzi, salah seorang budak kami yang telah merdeka.”
Maka ‘Umar r.a. bertanya: “Benarkah engkau telah mengangkat seorang mantan budak sebagai pemimpin mereka?”
Nafi menjawab:” Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah seorang yang ahli membaca Al-Qur’an, memahami ilmu waris dan pandai berkisah.”
Lalu ‘Umar r.a. pun mengutip sabda Nabi Saw., “Sesungguhnya Allah Swt mengangkat suatu kaum karena Al-Qur’an ini dan merendahkan dengannya juga sebagian lainnya.” (Muhammad Ali Ash-Shabuni, Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir, Beirut: Dar Al-Fikr, Tanpa Tahun, hlm. 465)
Untuk itu, jangan malas untuk menuntut ilmu. Karena begitu besar balasan yang akan kita dapatkan, yakni derajat tinggi disisi Allah. Semoga informasi ini bermanfaat dan terima kasih sudah membaca.
Sumber : infoyunik.com