Histats

Amalan yang Lebih Dicintai Umar bin Khattab daripada Shalat Semalam Suntuk

Shalat malam memiliki keutamaan untuk dilakukan, Rasulullah
pun sering melakukan shalat ini pada malam hari. Tapi, terdapat amalan yang lebih dicintai Umar bin Khaththab daripada shalat semalam suntuk. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita memprioritaskan ibadah sesuai dengan hukumnya. Lalu amalan apa yang dimaksud?
Baca Juga : Tiga Tanda Alam Saat Dajjal Sudah Mulai Muncul
Amalan yang Lebih Dicintai Umar bin Khattab daripada Shalat Semalam Suntuk


Shalat malam adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan lebih dibanding amalan lainnya. Sebuah dalil meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bermalam di masjid karena ingin menunaikan ibadah shalat malam. Namun, terdapat suatu kisah yang menceritakan bahwa terdapat amalan lain yang lebih baik dibandingkan shalat malam.

Kisah ini bermula ketika ada seorang pemuda shaleh pada zaman pemerintahan Umar yang bernama Sulaiman. Ia memiliki kebaikan yakni sering menunaikan ibadah sunnah, termasuk shalat malam. Rumah Sulaiman terletak di antara pasar dan masjid Nabawi. Oleh karena itulah, pemuda itu sering datang ke masjid untuk melaksanakan shalat malam.

Pada suatu hari, Umar mendapati bahwa pemuda itu tidak terlihat ketika shalat subuh berjamaah di masjid Nabawi. Setelah pagi hari, Umar pergi menuju pasar. Ketika berjalan menuju pasar, ia bertemu dengan ibu Sulaiman bernama Ummu asy-Syifa. Kemudian, ia bertanya mengapa anaknya Sulaiman tidak terlihat ketika shaat subuh di Masjid Nabawi.

Asy-Syifa pun menjawab bahwa pada malam hari, anaknya melakukan shalat malam dan ia ketiduran sehingga tidak bisa menghadiri shalat berjamaah tadi pagi. Mendengar jawaban itu pun wajah Umar memerah dengan berkata tegas bahwa sungguh Umar lebih menyukai shalat subuh berjamaah dimasjid pada awal waktu daripada shalat semalam suntuk.

Rasulullah pernah bersabda bahwa Allah akan memberikan pahala amalan shalat Subuh berjamaah setara dengan shalat semalam suntuk dan Allah akan memberikan pahala amalan shalat Isya berjamaah setara dengan shalat sunnah setengah malam.

Oleh karena itu, Umar sangat marah ketika ada seseorang yang meninggalkan shalat wajib untuk shalat sunnah. Beliau juga menegaskan bahwa kita harus bisa memprioritaskan ibadah yang harus di kerjakan lebih dahulu. Keutamaan shalat berjamaah wajib harus lebih diutamakan daripada ibadah sunnah.

Perbuatan baik memanglah tidak boleh ditunda, namun kita juga harus melihat secara hukumnya. Hukum wajib harus kita utamakan terlebih dahulu. Apa gunanya jika kita melakukan banyak ibadah sunah tapi melalaikan ibadah wajib. Apabila kita meninggalkan ibadah sunnah, kita tidak akan berdosa. Namun, jika kita meninggalkan kewajiban kita maka kita akan mendapatkan dosa, begitu juga dengan meninggalkan keutamaan shalat wajib.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan ibadah wajib dan menyempurnakannya. Apabila ibadah tersebut sudah istiqomah, maka kita bisa menggunakan waktu luang kita untuk melakukan ibadah sunnah. Hal ini juga sudah dicontohkan Rasulullah dalam kehidupannya. Rasul senantiasa melakukan ibadah sunnah dengan ibadah wajib yang tidak pernah ia tinggalkan.
Baca Juga : Tiga Sikap Mukmin Saat Hadapi Persoalan Hidup

Tak ada satu manusia pun yang tahu kapan ia meninggal. Oleh karena itu, sebagai seorang manusia kita harus senantiasa mengumpulkan bekal untuk hari akhir kelak. Allah telah memberikan umur kepada kita, sehingga kita bisa memanfaatkannya demi kebaikan dan beribadah kepada Allah. Sungguh orang yang merugi adalah orang yang tidak memanfaatkan waktunya untuk kebaikan. Dengan demikian, berlomba-lombalah untuk selalu berbuat beribadah kepada Allah dengan menyempurnakan ibadah wajib terlebih dahulu dan melaksanakan ibadah sunnah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Demikian inilah amalan yang lebih dicintai Umar bin Khaththab daripada shalat semalam suntuk.


Sumber : kumpulanmisteri.com