Histats

Inilah Manfaat Khitan Pada Wanita

Khitan atau sunat sudah menjadi fitrah yang harus dilakukan
oleh seorang Muslim. Banyak orang yang lebih mengenal khitan pada laki-laki, bahkan sering kali ditemui jika laki-laki yang berkhitan kemudian dibuatkan acara besar. Pada zaman sekarang, kebiasaan khitan pada perempuan sudah sulit untuk ditemukan, bahkan sudah tidak ada. Memang kebiasaan ini ada pada orang terdahulu. Tentu saja khitan yang dilakukan pada laki-laki dan wanita berbeda. Meskipun demikian khitan memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.

Inilah Manfaat Khitan Pada Wanita


Tak mungkin jika ajaran Islam menganjurkan kita untuk khitan sedangkan tidak memiliki manfaat. Tentunya banyak manfaat yang akan diberikan dari khitan ini. Salah satunya adalah mencegah penyakit yang ada di saluran kemih.

Mungkin beberapa dari kita tidak tahu apa yang dimaksud dengan khitan atau sunat. Sunat merupakan pemotongan atau pembuangan lapisan luar pembungkus kulup atau ujung kelamin pria. Di balik kulup itu adalah tempat persembunyian sempurna bagi sesuatu yang terbawa urin.

Ternyata tidak hanya laki-laki yang melakukan khitan tetapi wanita juga. Apabila sunat dalam wanita adalah pemotongan sedikit kulit yang ada di bagian atas faraj di ujung clitoris. Untuk wanita, hal ini juga dinamakan khitan agar lebih mudah. Menurut Mawardi, khitan pada wanita dilakukan pada kulit yang berada di sebelah atas faraj seperti ranggah ayam atau biji. Yang harus dipotong adalah bagian kulit yang berlebih sehingga tidak sampai pada pangkalnya.

Menurut sebuah hadits mengenai hukum khitan bagi wanita dijelaskan bahwa seorang wanita pernah melakukan khitan di Madinah kemudian Rasulullah bersabda padanya agar tidak terlalu dalam karena itu adalah mahkota wanita yang sangat disukai suaminya.

Beberapa penelitian membuktikan jika sunat pada pria dapat menurunkan resiko infeksi saluran kemih, menekan resiko terkena virus HIV dan kanker kelamin. Hal ini dikarenakan setelah di sunat maka pembersih kotoran atau smegma lebih mudah untuk dilakukan.

Apabila kita lihat dari sisi medis, maka sunat pada wanita memiliki sedikit manfaat karena hal ini tidak berpengaruh terhadap resiko penularan penyakit. Berdasarkan Dr. Nur Rasyid, khitan pada pria berbeda dengan wanita, baik dalam segi kegunaan maupun prosedurnya. Prosedur khitan pada perempuan dilakukan penggoresan pada ujung kitoris. Ia menambahkan jika khitan pada perempuan hanya dilakukan pada situasi tertentu yaitu jika ada kelainan bawaan atau congenital, seperti adanya kulup yang sangat lebar dan menutupi bagian paling sensitif. Selain itu, bentuk klitoris yang terlalu besar juga merupakan kelainan yang memerlukan khitan. Itu saja masih dilanjutkan dengan bedah rekontruksi.

Berdasarkan medis, khitan dapat dilakukan kapan saja sesuai kondisi dan indikasi anak atau bayi. Satu hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan waktu khitan adalah kondisi psikologis anak. Apabila ia bersedia dan sudah siap untuk dilakukannya sunat maka mereka akan melakukannya dengan sukarela. Jangan pernah memaksakan anak agar bersedia sunat. Hal ini dikarenakan jika anak terpaksa dalam melakukannya maka dapat menyulitkan pihak kesehatan yang akan menyunat karena anak bisa meronta-ronta sambil menangis. Bahkan dapat menyebabkan trauma psikologis pada sang anak.

Penjelasan di atas memberikan pelajaran bagi kita bahwa khitan itu penting untuk dilakukan, khususnya bagi pria. Khitan perempuan sudah ditinggalkan keharusannya sehingga khitan ini akan dilakukan pada wanita jika ia mengalami kelainan tertentu dan memerlukan penanganan khitan.

Sumber: kumpulanmisteri.com