Histats

Hati-hati, Begini Cara Malaikat Maut Menjemput Ajal Manusia

Kematian bukanlah suatu hal yang dapat diduga-duga kapan
terjadi dan bagaimana caranya. Tidak seorangpun yang akan mengetahui bagaimana kematian menjemput ajalnya. Entah dalam keadaan yang beriman ataupun kafir. 

Hati-hati, Begini Cara Malaikat Maut Menjemput Ajal Manusia


Ternyata, malaikat maut selalu melihat dan mengawasi wajah seseorang sebanyak 70 kali dalam sehari. Hal ini memang tidak pernah disadari oleh manusia, karena malaikat maut merupakan makhluk ghaib sehingga manusia tidak akan menyadari apa-apa saja yang dilakukan malaikat Izrail.

Tidak ada satu orangpun yang dapat menggambarkan bagaimana pengalaman dan perasaannya ketika ia menghadapi kematian. Ajal tidak mengenal usia dan juga tidak mengenal kaya atau miskin. Apabila telah waktunya untuk kembali kepada Sang Maha Pencipta, maka saat itu juga malaikat maut akan segera mencabut nyawanya.

Rasulullah SAW bersabda bahwa,

"Sebagian Para Nabi berkata kepada Malaikat pencabut Nyawa. “Tidakkah Kau memberikan Aba-aba atau peringatan kepada Manusia bahwa kau datang sebagai malaikat pencabut nyawa sehingga mereka akan lebih hati-hati?” Malaikat itu menjawab. “Demi Allah, aku sudah memberikan aba-aba dan tanda-tandamu yang sangat banyak berupa penyakit, uban, kurang pendengaran, penglihatan mulai tidak jelas (terutama ketika sudah tua). Semua itu adalah peringatan bahwa sebentar lagi aku akan menjemputnya. Apabila setelah datang aba-aba tadi ia tidak segera bertobat dan tidak mempersiapkan bekal yang cukup, maka aku akan serukan kepadanya ketika aku cabut nyawanya: “Bukan kah aku telah memberimu banyak aba-aba dan peringatan bahwa aku sebentar lagi akan datang? Ketahuilah, aku adalah peringatan terakhir, setelah ini tidak akan datang peringatan lainnya.“ (HR imam qurthubi)

Salman Al-Farisi mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Perhatikanlah tiga hal yang terjadi kepada orang yang telah hampir mati itu. Pertama, berkeringat pada pelipis pipinya; kedua, berlinang air matanya dan ketiga, lubang hidungnya kembang kempis. Sedangkan jika ia mengeruh seperti sedang tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh, dan mulutnya berbuih, menandakan bahwa azab Allah sedang menimpa dia.” (HR. Abdullah, Al-Hakim dan At-Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda bahwa,

“Bila telah sampai ajal seseorang maka masuklah malaikat maut ke dalam lubang-lubang kecil kedalam tubuhnya dan menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya hingga sampai ke lutut. Kemudian datang pula malaikat-malaikat maut yang lainnya, yang akan masuk menarik roh dari lutut hingga sampai perut dan setelah itu mereka keluar. Lalu datang lagi malaikat-malaikat maut yang lainnya dan menarik ruh dari perut hingga sampai ke dada dan setelah itu mereka keluar. Hingga akhirnya datang lagi satu kelompok malaikat maut yang masuk dan menarik ruh dari dadanya hingga sampai ke tenggorokan dan saat itulah dikatakan saat nazak orang tersebut.”

Pedihnya saat kematian menjemput akan dirasakan secara perlahan ataupun bertahap dimulai dari ujung kaki hingga kepala. Dan bagi orang-orang kafir, saat nyawanya akan dicabut malaikat Izrail maka wajahnya akan menjadi gelap dan keruh. Dan hal demikian merupakan azab yang diterimanya akibat dosa dan kekafirannya.

Al-Qamah bin Abdullah mengatakan bahwa, Rasulullah SAW bersabda bahwa,

“Ruh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan halus, sementara ruh orang kafir akan dicabut dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar.”

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kesakitan ketika ajal hampir menjemput seperti dipukul 100 kali dengan pedang yang tajam atau seperti daging yang dikoyak dari kulitnya saat masih hidup. Maka bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya ketika menghadapi kematian.

Bahkan disebutkan bahwa sakaratul yang paling ringan dan halus pun akan tetap meninggalkan sisa rasa sakitnya. Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadist, bahwa

“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon yang penuh duri menancap pada selembar kain sutera. Apakah batang pohon berduri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR. Bukhari)

Hal itulah yang dialami nabi Idris ketika memohon kepada Allah agar diberikan cara yang halus saat malaikat maut mencabut nyawanya, akan tetapi nabi Idris pun masih dapat merasakan sakit yang luar biasa.

Demikianlah cara malaikat maut menjemput ajal manusia. Memang tidak ada satu orang pun yang akan mengetahui bagaimana kematian menjemputnya. Oleh sebab itu persiapkanlah bekal yang cukup dan sebaik-baiknya agar tidak ada penyesalan di hari akhir. Semoga bermanfaat
'


Sumber: palingyunik.blogspot.co.id