Kehidupan dunia hanya sementara karena sesungguhnya akan
ada kehidupan yang abadi di akhirat nanti. Dimana setiap manusia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap segala sesuatu yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Bagi yang ringan timbangan kebajikannya maka ia akan dilemparkan kedalam api neraka yang panas membara. Sementara bagi yang berat amal kebajikannya akan merasakan nikmat yang luar biasa dalam surga yang indah.
Surga digambarkan sebagai suatu tempat yang sangat indah, dimana banyak kenikmatan yang akan diperoleh apabila bisa masuk ke dalamnya. Sungguh sebuah kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bukan hanya akan mendapatkan surga, namun mereka juga akan mendapatkan kenikmatan yang lebih besar yaitu melihat wajah Allah SWT.
Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 26 bahwa,
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.”
Namun meskipun demikian, ada sebuah perbuatan yang akan menghapus kesempatan untuk dapat bertemu dan melihat secara langsung wajah Sang Pencipta, Allah SWT. Hal tersebut ialah meninggalkan shalat subuh dan lebih memilih tidur nyenyak dalam selimut.
Firman Allah Ta’ala :
“Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka.” (QS. Al-Muthaffiffiin: 15).
Rasulullah SAW bersabda bahwa,
“Apabila semua penghuni surga telah memasuki surga, maka Allah berfirman, “Apakah kalian semua ingin Aku berikan tambahan ?” Para penghuni surga pun menjawab, “Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami ? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga ? Dan Engkau selamatkan kami dari neraka ?”. Rasulullah SAW melanjutkan, “Kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” Lalu beliau membacakan surat Yunus ayat 26.” (HR. Muslim)
Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa shalat subuh dapat mendatangkan nikmat yang sangat besar yaitu dapat melihat wajah Allah. Jabir bin Abdillah ra menceritakan bahwa,
“Ketika kami tengah berada disisi Nabi Shalllahu Alaihi wa Sallam, beliau memandang ke arah bulan purnama, lalu bersabda “Sesungguhnya kalian nanti akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak akan kesulitan, untuk melihat-Nya. Jika kalian sanggup untuk tidak meninggalkan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya, maka lakukanlah.” Lantas, beliau membaca ayat:’...Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum tenggerlamnya, maka lakukanlah.’ (QS. Qaaf: 39).” (HR. Bukhari)
Abu Hurairah ra berkata bahwa,
“Sesungguhnya orang-orang berkata bahwa, “Wahai Rasulullah, apakah pada hari kiamat nanti kami melihat Tuhan kami?”. Rasulullah pun balik bertanya, “Apakah pada malam purnama yang cerah, kalian terhalang untuk melihat bulan ?”. Mereka lalu mejawab, “Tidak”. Beliau bertanya kembali, “Apakah kalian terhalangi ketika melihat matahari yang tidak tertutupi awan?”. Mereka kembali mejawab, “Tidak”. Lalu Rasulullah bersabda, “Maka kalian akan melihat-Nya seperti itu juga.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Maka sungguh merugilah orang-orang yang membiarkan tubuhnya terbalut selimut kemalasan. Sesungguhnya shalat itu lebih baik daripada tidur. Semoga kita dapat menjadi hamba yang beriman dan beramal shaleh. Semoga bermanfaat.
Sumber: palingyunik.blogspot.co.id
ada kehidupan yang abadi di akhirat nanti. Dimana setiap manusia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap segala sesuatu yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. Bagi yang ringan timbangan kebajikannya maka ia akan dilemparkan kedalam api neraka yang panas membara. Sementara bagi yang berat amal kebajikannya akan merasakan nikmat yang luar biasa dalam surga yang indah.
Surga digambarkan sebagai suatu tempat yang sangat indah, dimana banyak kenikmatan yang akan diperoleh apabila bisa masuk ke dalamnya. Sungguh sebuah kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bukan hanya akan mendapatkan surga, namun mereka juga akan mendapatkan kenikmatan yang lebih besar yaitu melihat wajah Allah SWT.
Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 26 bahwa,
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.”
Namun meskipun demikian, ada sebuah perbuatan yang akan menghapus kesempatan untuk dapat bertemu dan melihat secara langsung wajah Sang Pencipta, Allah SWT. Hal tersebut ialah meninggalkan shalat subuh dan lebih memilih tidur nyenyak dalam selimut.
Firman Allah Ta’ala :
“Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka.” (QS. Al-Muthaffiffiin: 15).
Rasulullah SAW bersabda bahwa,
“Apabila semua penghuni surga telah memasuki surga, maka Allah berfirman, “Apakah kalian semua ingin Aku berikan tambahan ?” Para penghuni surga pun menjawab, “Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami ? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga ? Dan Engkau selamatkan kami dari neraka ?”. Rasulullah SAW melanjutkan, “Kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” Lalu beliau membacakan surat Yunus ayat 26.” (HR. Muslim)
Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa shalat subuh dapat mendatangkan nikmat yang sangat besar yaitu dapat melihat wajah Allah. Jabir bin Abdillah ra menceritakan bahwa,
“Ketika kami tengah berada disisi Nabi Shalllahu Alaihi wa Sallam, beliau memandang ke arah bulan purnama, lalu bersabda “Sesungguhnya kalian nanti akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak akan kesulitan, untuk melihat-Nya. Jika kalian sanggup untuk tidak meninggalkan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya, maka lakukanlah.” Lantas, beliau membaca ayat:’...Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum tenggerlamnya, maka lakukanlah.’ (QS. Qaaf: 39).” (HR. Bukhari)
Abu Hurairah ra berkata bahwa,
“Sesungguhnya orang-orang berkata bahwa, “Wahai Rasulullah, apakah pada hari kiamat nanti kami melihat Tuhan kami?”. Rasulullah pun balik bertanya, “Apakah pada malam purnama yang cerah, kalian terhalang untuk melihat bulan ?”. Mereka lalu mejawab, “Tidak”. Beliau bertanya kembali, “Apakah kalian terhalangi ketika melihat matahari yang tidak tertutupi awan?”. Mereka kembali mejawab, “Tidak”. Lalu Rasulullah bersabda, “Maka kalian akan melihat-Nya seperti itu juga.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Maka sungguh merugilah orang-orang yang membiarkan tubuhnya terbalut selimut kemalasan. Sesungguhnya shalat itu lebih baik daripada tidur. Semoga kita dapat menjadi hamba yang beriman dan beramal shaleh. Semoga bermanfaat.
Sumber: palingyunik.blogspot.co.id
