Tausiah Islam - Kisah Mengenai Kesabaran Seorang Ayah di bawah ini
bagi saya sangat menyetuh sekali, seusai membacanya saya langsung teringat sosok ayah yang mesikipun dalam keadaannya serta terlihat tak peduli alias bahkan terlihat "cuek" terhadap anak-anaknya, tetapi jiwa seorang ayah tetap bakal tergambar pada saat-saat tertentu, begitu pun dengan kesabarannya.
suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di kurang lebih mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”
“Burung gagak,” jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, tetapi berbagai saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya tak lebih mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras.
“Itu burung gagak ayah!”
Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama serta diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”
Si ayah terdiam seketika. Tetapi tak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama maka membuatkan si anak kehilangan kesabaran serta menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah.......”.
Tetapi kembali mengejutkan si anak, berbagai saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Serta hari ini si anak sangatlah kehilangan kesabaran serta menjadi marah.
MS",sans-serif;">
kisah kisah inspirasi terbaik
“Ayah!!! saya tak mengerti ayah mengerti alias tidak. Tapi telah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut serta sayapun telah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dirinya mengulurkan benda itu terhadap anaknya yang tetap marah serta bertanya-tanya. Nyatanya benda tersebut sebuah diari lama.
“Coba kau baca apa yang sempat ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah.
Si anak taat serta menyimak tahap yang berikut..........
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berusia lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku semakin menunjuk ke arah gagak serta bertanya, “Ayah, apakah itu?”.
Dan aku menjawab, “Burung gagak”.
Walau bagaimana pun, anak ku semakin bertanya pertanyaan yang sama serta setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Hingga 25 kali anakku bertanya demikian, serta demi rasa cinta serta sayang aku semakin menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa faktor tersebut menjadi sebuah pendidikan yang berharga.”
Setelah berakhir menyimak tahap tersebut si anak membawa muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu.
Si ayah dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, serta kau telah kehilangan kesabaran serta marah.”
Demikian Kisah Mengenai Kesabaran Seorang Ayah yang menggambarkan alangkah seorang Ayah nyatanya mempunyai kesabaran yang besar dalam mendidik serta membesarkan anak-anaknya, semoga Kamu dapat terinspirasi menjadi Ayah yang sabar alias pun menjadi anak yang mau menghargai sosok seorang ayah yang sabar.
bagi saya sangat menyetuh sekali, seusai membacanya saya langsung teringat sosok ayah yang mesikipun dalam keadaannya serta terlihat tak peduli alias bahkan terlihat "cuek" terhadap anak-anaknya, tetapi jiwa seorang ayah tetap bakal tergambar pada saat-saat tertentu, begitu pun dengan kesabarannya.
Baca Juga : Kata Kata Mutiara Bijaksana Penyemangat Hidup
Kisah Inspiratif
Kisah berikut semoga dapat menjadi inspirasi bagi kami untuk dapat mengenali sosok seorang ayah yang nyatanya juga perhatian serta sabar ketika mendidik serta membesarkan kami sebagai anaknya. silahkan baca kisah nya berikut.....Baca Juga : Apakah itu Ta’aruf?
suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di kurang lebih mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”
“Burung gagak,” jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, tetapi berbagai saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya tak lebih mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras.
“Itu burung gagak ayah!”
Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama serta diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”
Si ayah terdiam seketika. Tetapi tak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama maka membuatkan si anak kehilangan kesabaran serta menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah.......”.
Tetapi kembali mengejutkan si anak, berbagai saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Serta hari ini si anak sangatlah kehilangan kesabaran serta menjadi marah.
MS",sans-serif;">
kisah kisah inspirasi terbaik
“Ayah!!! saya tak mengerti ayah mengerti alias tidak. Tapi telah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut serta sayapun telah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dirinya mengulurkan benda itu terhadap anaknya yang tetap marah serta bertanya-tanya. Nyatanya benda tersebut sebuah diari lama.
“Coba kau baca apa yang sempat ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah.
Si anak taat serta menyimak tahap yang berikut..........
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berusia lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku semakin menunjuk ke arah gagak serta bertanya, “Ayah, apakah itu?”.
Dan aku menjawab, “Burung gagak”.
Walau bagaimana pun, anak ku semakin bertanya pertanyaan yang sama serta setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Hingga 25 kali anakku bertanya demikian, serta demi rasa cinta serta sayang aku semakin menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa faktor tersebut menjadi sebuah pendidikan yang berharga.”
Setelah berakhir menyimak tahap tersebut si anak membawa muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu.
Si ayah dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, serta kau telah kehilangan kesabaran serta marah.”
Demikian Kisah Mengenai Kesabaran Seorang Ayah yang menggambarkan alangkah seorang Ayah nyatanya mempunyai kesabaran yang besar dalam mendidik serta membesarkan anak-anaknya, semoga Kamu dapat terinspirasi menjadi Ayah yang sabar alias pun menjadi anak yang mau menghargai sosok seorang ayah yang sabar.