Segala puji bagi Allah Ta’ala yang sudah memberbagi anugerah terhadap kami untuk memeluk Islam. Segala puji bagi Allah Ta’ala yang sudah memampukan kami untuk senantiasa berbuat taat sebab-Nya serta demi menjalankan sunnah Nabi-Nya. Segala puji bagi Allah Ta’ala atas kekuatan yang diberbagi-Nya jadi menahan kami dari segala tipe maksiat serta lakukanan dosa.
Baca Juga : Ini janji Allah untuk mereka para penghafal Quran
Di antara sunnah Nabi-Nya yang mulia adalah menjaga wudhu. Setidaknya, seorang muslim berwudhu minimal lima kali dalam sehari, setiap hendak mendirikan shalat fardhu. Kuantitas ini bakal bertambah seiring dengan bertambah nilai kecintaannya terhadap Nabi yang mulia. Bahkan, apabila seorang muslim memperbarui wudhu saat hendak shalat, walau belum batal, baginya tercatat sunnah yang mulia.
Sebetulnya, apa saja hikmah dari sunnah yang terlihat boros sebab buang-buang air serta merepotkan ini? Apakah kegunaaan yang bakal kami bisakan apabila mengamalkannya? Berikut ini penjelasan Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham mengenai 10 rahasia di balik sunnah menjaga wudhu.
Dai kelahiran Banjarmasin ini memulai nasihatnya dengan berkata, “Keluargaku tercinta sebab Allah Ta’ala, (inilah) faktor ringan serta sederhana, tetapi sangat-sangat besar nilai kegunaaannya.”
Sebab kecintaan dari Allah Ta’ala
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat serta menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (al-Baqarah [2]: 222)
Sunnah mulia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Dai yang kerap mengenakan busana serbaputih ini berkata, “Tiada orang yang rutin menjaga wudhunya, kecuali orang itu sangatlah beriman.”
Meraih doa para malaikat
Kepada orang yang mendawamkan wudhunya, malaikat senantiasa berdoa, “Ya Allah, ampunilah dosanya. Rahmatilah dirinya hingga wudhunya batal.”
Wajahnya bersih, segar, serta bercahaya
Cermatilah saudara-saudara kami yang senantiasa menjaga wudhunya. Wajahnya bercahaya. Senyumnya sumringah serta inspiratif.
Terjaga dari nafsu jahat
Aura mereka senantiasa positif. Pikiran serta hatinya bersih. Saat menonton yang haram, mereka langsung menundukkan pandangan seraya memohon perlindungan terhadap Allah Ta’ala.
Himmatul Hasanaati
Kaum Muslimin penjaga wudhu, tegas dai yang saat ini menetap di Bogor Jawa Barat ini, “Energinya maunya hanya yang baik, halal, serta positif.”
Tumbuh serta berkembangnya adab yang mulia
Akhlak adalah kecenderungan diri. Awalnya pemberian. Tetapi, ianya wajib dijaga supaya tumbuh serta berkembang. Wudhu adalah energi positif yang membikin seorang hamba bertambah baik akhlaknya.
Jaminan husnul khatimah
Sebab mati datang sekonyong-konyong, maka orang mukmin yang cerdas senantiasa menjaga dirinya dari kesucian. Saat meninggal dalam kondisi suci, jelas pemimpin Majlis az-Zikra ini, “Ia bakal meninggal dalam kondisi husnul khatimah sebab meninggal dalam kondisi suci.”
Diterangi alam kuburnya
Terangnya alam kubur ini adalah pancaran dari anak buah tubuh yang bercahaya lantaran air wudhu
Tergolong Ahlul Karaami
Mereka yang senantiasa menjaga wudhu adalah hamba-hamba Allah Ta’ala yang mempunyai kedudukan mulia.
Baca Juga : Ajaibnya Berpuasa Di Bulan Muharram
“Sejatinya ummatku pada Hari Kiamat bakal datang dalam kondisi wajah, ujung-ujung tangan serta kakinya bersinar pertanda mereka (menjaga) wudhu semasa nasib di dunia.“ (HR Bukhari serta Muslim). Wallahu a’lam.
Semoga bermanfa'at