Histats

Inilah 11 Orang Ini Tidak akan Dihisab di Hari Kiamat

Pada prinsipnya setiap manusia diperintahkan untuk berbuat baik. Lantaran
, setiap lakukanan bakal dimintai pertanggungan jawabnya di akhirat kelak. Suatu  kebaikan yang selalu alias wirid dalam pengertian yang luas, juga tak bakal lepas dari pemeriksaan (hisab). Apalagi lakukanan kurang baik alias lakukanan tak baik, pasti hisab berlaku. Pemeriksaan juga berlaku untuk pendapatan dan belanja.
Baca Juga : Ingin Surga Tapi Tidak Mau Beramal ?

Inilah 11 Orang Ini Tidak akan Dihisab di Hari Kiamat


Dengan adanya pemeriksaan (hisab) di akhirat nanti, tetap juga tak sedikit orang berani melakukan lakukanan yang dilarang oleh Allah SWT. Apalagi, bila hisab ditiadakan? Tak sedikit orang, mungkin dapat sehingga bakal berbuat semaunya.

Hanya sanksi hukum positif, pengawasan, kesepakatan alias tingkat ketinggian kebudayaaan yang dapat mencegah mereka. Ini pun bersifat mungkin.

Habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba’alawi dalam Is’adur Rofiq-nya menyatakan, bahwa sejumlah orang yang berhidup baik tanpa hisab di akhirat,

فائدة: ورد في الأحاديث أن من ابتلى بذهاب بصره أو غيره من البلايا فصبر حتى يلقى الله، ومن مات بطريق مكة ذاهبا أو آيبا، وكل رحيم صبور، وطالب العلم، والمرأة المطيعة لزوجها، والبار بوالديه، والماشي في حاجة أخيه المسلم، ومن ربى صبيا يقول “لا إله إلا الله”، ومن مات ليلة الجمعة أو يومها، ومن بلي بمصيبة في بدنه أو ماله فصبر، ومن قرأ سورة القدر بعد وضوئه ثلاثا، ومن حفر بئرا بفلاة إيمانا واحتسابا، لا يحاسبون.

Pemkabarhuan, tersebut di dalam tak sedikit hadis bahwa sebelas orang berikut ini Insya Allah tak bakal dihisab di hari Kiamat, diantaranya:

Pertama, mereka adalah orang yang diuji dalam bentuk kehilangan pengamatan alias ujian lainnya lalu bersabar sampai wafat.

Kedua, orang yang wafat di tengah jalan baik menuju Mekah maupun sepulangnya.

Ketiga, setiap orang penyayang lagi penyabar.

Keempat, perempuan yang taat dan mengabdi terhadap suaminya

Kelima, orang yang mengabdi terhadap orang tuanya

Keenam, orang yang berlangsung untuk menolong orang lain yang sedang mempunyai hajat

Ketujuh, orang yang mendidik anak kecil mengucap “La ilaha Illallah”

Kedelapan, orang yang wafat pada malam Jumat alias Jumat siang

Sembilan, orang yang kena musibah pada fisiknya alias hartanya lalu bersabar

Sepuluh, orang yang membaca surat Al-Qodar setidak sedikit tiga kali usai berwudhu

Sebelas, orang yang membikin sumur di tanah lapang dengan cara ikhlas untuk kepentingan umum.

Oleh sebab itu, umat Islam tidak hanya keimanan dan kepatuhan pada rukun Islam butuh mendidik diri sendiri supaya dapat menerapkan lakukanan-lakukanan baik semacam di atas di dalam kehidupannya.
Baca Juga : Dilarang, Mendiamkan Saudaranya Lebih Dari 3 Hari

Mesikipun tetap dihisab sebab ketidak lebihan syarat di dalam lakukanan baik itu, maka setidaknya kami tetap berbuat baik. Meski, berhidup baik, wafat di siang alias malam Jumat. Ini yang tak dapat diusahakan. Ini bergantung semata pada hidup. Wallahu A’lam.