Inilah Karena Kenapa Agama Islam Larang Tiup Makanan Serta
Minuman Yang Panas Tidak jarangkali kami menonton, seorang Bunda ketika menyuapi anaknya makanan yang tetap panas, dirinya meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya.
Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh alias kopi panas, tak jarang kami lihat, dirinya meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Tutorial demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam
Inilah 3 fakta ilmiah mengenai larangan meniup minuman serta makanan dalam Islam yang tak kalian ketahui. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhori, Rasulullah Muhammad Saw sempat bersabda terhadap umat muslim:
"Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, serta saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan memakai tangan kanan."
Hadis tersebut memberbagi indikasi bahwa kami tak boleh meniup alias bernafas di dalam gelas. Saat ini, tak sedikit sekali orang yang meniup makanan serta minuman panas.
Hal ini wajar mengingat apa yang kami masukkan ke dalam mulut kami sangat panas serta mungkin saja kami tak bersabar untuk segera mengonsumsinya.
Sayangnya, kebiasaan ini justru dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Lalu, apa alasannya? Tentu, Rasulullah tak memberbagi argumen terperinci, namun beliau melarang kita, berarti itu menjadi tahap dari sunah apabila kami menjalaninya.
Penjelasan Bahaya Meniup Makanan serta Minuman Panas
Semua yang sudah mengenyam bangku sekolah tentu memahami, manusia bernapas menghirup oksigen alias O2, serta menghembuskan karbondioksida alias CO2. Ketika kami meniup makanan, pastinya yang kami keluarkan merupakan gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi tetap mengeluarkan uap air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida bakal membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Butuh kami tahu bahwa didalam darah itu tersedia H2CO3 yang berkegunaaan untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah merupakan Buffer (larutan yang bisa mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 serta dengan basa konjugasinya berupa HCO3- jadi darah mempunyai pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh memakai penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi dengan cara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan mutlak dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis alias alkalosis.
Asidosis merupakan sebuahkondisi dimana darah terlalu tak sedikit mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) serta tak jarang menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis merupakan sebuahkondisi dimana darah terlalu tak sedikit mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) serta kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke perpersoalanan awal, dimana makanan kami tiup, lalu karbondioksida dari mulut kami bakal berikatan dengan uap air dari makanan serta menghasilkan asam karbonat yang bakal mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kami jadi bakal menyebabkan sebuahkondisi dimana darah kami bakal menjadi lebih asam dari sewajibnya jadi pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Hadits larangan meniup makanan panas
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam serta lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan tutorial menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan tutorial mengeluarkan lebih tak sedikit asam dalam air kemih.Namun kedua mekanisme tersebut tak bakal berkegunaaan apabila tubuh terus menerus menghasilkan terlalu tak sedikit asam, jadi terjadi asidosis berat.
Sejalan dengan memkurang baiknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang menarik, rasa mengantuk, terus mual serta mengalami kebingungan. Bila asidosis terus memkurang baik, tekanan darah bisa turun, menyebabkan syok, koma serta bahkan kematian.
Akibat meniup makanan panas sebelum makan nyatanya mengerikan juga ya, jadi lebih baik tunggu makanan hingga dingin ketika ingin memakannya. Serta Alhamdulillah bagi kami yang tetap selamat meskipun tak jarang meniup makanan panas sebelum makan. Mari kami ikuti Sunah Rasul SAW supaya selamat dunia akhirat.
Semoga bermanfa'at silahkan share
Minuman Yang Panas Tidak jarangkali kami menonton, seorang Bunda ketika menyuapi anaknya makanan yang tetap panas, dirinya meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya.
Baca Juga : Inilah Tips Menjadi Wanita Muslimah Dan Solehah
Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh alias kopi panas, tak jarang kami lihat, dirinya meniup minuman panas itu lalu meminumnya. Tutorial demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam
Inilah 3 fakta ilmiah mengenai larangan meniup minuman serta makanan dalam Islam yang tak kalian ketahui. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhori, Rasulullah Muhammad Saw sempat bersabda terhadap umat muslim:
"Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, serta saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan memakai tangan kanan."
Hadis tersebut memberbagi indikasi bahwa kami tak boleh meniup alias bernafas di dalam gelas. Saat ini, tak sedikit sekali orang yang meniup makanan serta minuman panas.
Hal ini wajar mengingat apa yang kami masukkan ke dalam mulut kami sangat panas serta mungkin saja kami tak bersabar untuk segera mengonsumsinya.
Sayangnya, kebiasaan ini justru dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Lalu, apa alasannya? Tentu, Rasulullah tak memberbagi argumen terperinci, namun beliau melarang kita, berarti itu menjadi tahap dari sunah apabila kami menjalaninya.
Penjelasan Bahaya Meniup Makanan serta Minuman Panas
Semua yang sudah mengenyam bangku sekolah tentu memahami, manusia bernapas menghirup oksigen alias O2, serta menghembuskan karbondioksida alias CO2. Ketika kami meniup makanan, pastinya yang kami keluarkan merupakan gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi tetap mengeluarkan uap air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida bakal membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Butuh kami tahu bahwa didalam darah itu tersedia H2CO3 yang berkegunaaan untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah merupakan Buffer (larutan yang bisa mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 serta dengan basa konjugasinya berupa HCO3- jadi darah mempunyai pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh memakai penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi dengan cara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan mutlak dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis alias alkalosis.
Asidosis merupakan sebuahkondisi dimana darah terlalu tak sedikit mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) serta tak jarang menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis merupakan sebuahkondisi dimana darah terlalu tak sedikit mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) serta kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke perpersoalanan awal, dimana makanan kami tiup, lalu karbondioksida dari mulut kami bakal berikatan dengan uap air dari makanan serta menghasilkan asam karbonat yang bakal mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kami jadi bakal menyebabkan sebuahkondisi dimana darah kami bakal menjadi lebih asam dari sewajibnya jadi pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Hadits larangan meniup makanan panas
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam serta lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan tutorial menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan tutorial mengeluarkan lebih tak sedikit asam dalam air kemih.Namun kedua mekanisme tersebut tak bakal berkegunaaan apabila tubuh terus menerus menghasilkan terlalu tak sedikit asam, jadi terjadi asidosis berat.
Sejalan dengan memkurang baiknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang menarik, rasa mengantuk, terus mual serta mengalami kebingungan. Bila asidosis terus memkurang baik, tekanan darah bisa turun, menyebabkan syok, koma serta bahkan kematian.
Baca Juga : 5 Maksiat Ini Disegerakan Balasannya di Akhir Zaman
Akibat meniup makanan panas sebelum makan nyatanya mengerikan juga ya, jadi lebih baik tunggu makanan hingga dingin ketika ingin memakannya. Serta Alhamdulillah bagi kami yang tetap selamat meskipun tak jarang meniup makanan panas sebelum makan. Mari kami ikuti Sunah Rasul SAW supaya selamat dunia akhirat.
Semoga bermanfa'at silahkan share