Sejumlah perwira Zionis mengatakan, mereka memerangi pasukan
perlawanan yang tidak 'kelihatan'.
Serdadu pasukan elite Israel dari brigade Golani menceritakan pertempuran pertama mereka di Syujaeyah, timur sebelah timur kota Gaza, kepada koresponden koran Maarev dikutip Dream.co.id dari laman InfoPalestina, Sabtu 16 Agustus 2014.
Serdadu itu mulai menguraikan apa yang mereka alami selama di Syujaeya. Mereka melihat semua yang ada di Syujaeyah seperti neraka jahanam.
Para pejuang Gaza telah menunggu di Syujaeyah. Mereka menembaki tentara Israel. Pertempuran pun terjadi dalam waktu cukup lama. Dalam pertempuran itu, serdadu Israel kehilangan 16 anggotanya termasuk seorang komandan tempurnya.
Pada malam pertama operasi, mereka menyerbu sebelah timur Syujaeyah, khususnya wilayah yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun mereka mendapat perlawanan dari para pejuang Gaza. "Kami ditembaki dengan senjata ringan, ada juga senjata otomatis dan roket RGB".
Sejumlah perwira Zionis mengatakan, mereka memerangi pasukan perlawanan yang tidak 'kelihatan'. Para prajurit Gaza datang dan pergi dari tempat dan ke tempat yang mereka tidak ketahui. Mereka masuk satu terowongan dan keluar dari terowongan yang lain.
Serdadu yang lain mengatakan, ia beserta teman-teman yang lain, suatu ketika akan menyebu ke salah satu rumah yang dianggap kosong. Namun ternyata di dalamnya dipenuhi kelompok bersenjata hingga terjadi baku tembak. "Akhirnya kami melarikan diri yang bisa melarikan diri sementara yang lainya mati terbunuh".
Sumber : http://www.dream.co.id/
perlawanan yang tidak 'kelihatan'.
Serdadu pasukan elite Israel dari brigade Golani menceritakan pertempuran pertama mereka di Syujaeyah, timur sebelah timur kota Gaza, kepada koresponden koran Maarev dikutip Dream.co.id dari laman InfoPalestina, Sabtu 16 Agustus 2014.
Serdadu itu mulai menguraikan apa yang mereka alami selama di Syujaeya. Mereka melihat semua yang ada di Syujaeyah seperti neraka jahanam.
Para pejuang Gaza telah menunggu di Syujaeyah. Mereka menembaki tentara Israel. Pertempuran pun terjadi dalam waktu cukup lama. Dalam pertempuran itu, serdadu Israel kehilangan 16 anggotanya termasuk seorang komandan tempurnya.
Pada malam pertama operasi, mereka menyerbu sebelah timur Syujaeyah, khususnya wilayah yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun mereka mendapat perlawanan dari para pejuang Gaza. "Kami ditembaki dengan senjata ringan, ada juga senjata otomatis dan roket RGB".
Sejumlah perwira Zionis mengatakan, mereka memerangi pasukan perlawanan yang tidak 'kelihatan'. Para prajurit Gaza datang dan pergi dari tempat dan ke tempat yang mereka tidak ketahui. Mereka masuk satu terowongan dan keluar dari terowongan yang lain.
Serdadu yang lain mengatakan, ia beserta teman-teman yang lain, suatu ketika akan menyebu ke salah satu rumah yang dianggap kosong. Namun ternyata di dalamnya dipenuhi kelompok bersenjata hingga terjadi baku tembak. "Akhirnya kami melarikan diri yang bisa melarikan diri sementara yang lainya mati terbunuh".
Sumber : http://www.dream.co.id/