Histats

Untuk Akhwat dan Ikhwan yang Belum Menikah, Wajib Baca!!!!

Semalam bisa cerita dari suami yang kemarin jadi panitia pengamanan
syaikh di Istiqlal, ada laki-laki yang diinterogasi sebab meperbuat pelecehan seksual via Facebook. Sebab bisa tugas berjaga di dalam, suami tidak menyaksikan langsung, tetapi diceritakan oleh kawannya yang berjaga di luar sebagai satuan AHH.
Baca Juga : Inilah 6 Cara Agar Doa Kita Dikabulkan Allah SWT

Untuk Akhwat dan Ikhwan yang Belum Menikah, Wajib Baca!!!!


Jadi ceritanya ada ikhwan di Facebook, sebut saja namanya A. Ikhwan ini menggoda akhwat via inbox, bahkan akhwat yang telah bersuami pun diincarnya. Hingga sebuahketika, ada akhwat bersuami yang digoda oleh A ini, tetapi akhwat tersebut tidak hingga tergoda atau bertindak terlalu jauh. Alhamdulillah.

Akhirnya sang akhwat memkabarhu suaminya. Sang suami menegur A, tetapi tidak diindahkan. Dari cerita yang saya dengar, sang suami beserta beberapa orang membikin akun baru dengan bukti diri seorang akhwat, yang entah bagaimana ceritanya akhirnya sukses menjebak A untuk janjian kopdar dengan ikhwan KW tersebut ketika tabligh akbar di Istiqlal kemarin.

Selanjutnya saya melihat video dimana ada beberapa orang sedang mengelilingi seorang laki-laki. Laki-laki itu kelihatan sangat terpojok dengan raut wajah ketakutan, tengah diinterogasi oleh beberapa orang tadi. Sedang satu orang yang tadinya kalem nggak tidak sedikit bicara, tiba-tiba menampar wajah laki-laki itu, yang langsung dilerai oleh yang lain. Oh ya, lokasi penamparan ini merupakan di luar area masjid, bukan di dalam.

Laki-laki yang sedang diinterogasi itu merupakan ikhwan genit yang suka menggoda akhwat di Facebook tadi, sedang yang menampar A tadi merupakan suami akhwat yang ia goda via inbox.
Nyatanya terbukti A ini telah menjadi buronan sejak lama, telah diincar. Sebab terbukti korbannya tidak sedikit, serta beberapa di antara mereka mengaku telah mengirim gambar syur terhadap A atas permintaan A. Tentang modus A memperdaya korban-korbannya bisa dilihat di artikel berikutnya, ya.

Dengar ceritanya serta nonton videonya langsung bikin saya merinding, gemas sekaligus geram. Hih. Wajar ajalah kalau suami akhwat tsb hingga tidak kuat menahan diri. Itu namanya laki-laki yang punya harga diri.

Akhirnya jiwa kepo saya dibikin kumat sama si A tsb. Search di FB.. Keluarlah profilnya. Sekilas, ia tergolong sosok yang shalih.. Aktif memposting status nasehat, timelinenya bersih, looks like a pious one, lah. Siapa sangka di balik akun agamis semacam ini, pemiliknya merupakan seorang laki-laki yang kegemaran menjerat wanita dengan merayu via inbox.

Saya pun jadi makin kepo.. Saya cek friendlistnya. Nyatanya, ia berkawan dengan tidak sedikit seleb Facebook yang saya kenal betul namanya. Bahkan ikhwan genit tsb mempunyai beberapa mutual friends dengan saya. Wow. A lil bit of creepy, isn’t it?

Serem ya? Nggak nyangka akhwat yang telah bersuami pun bisa tergoda untuk selingkuh dengan tutorial main belakang via inbox. Nggak bisa ngebayangin gimana marah serta hancur perasaan suaminya ketika akhirnya mengenal kemaksiatan yang ia perbuat.

Fyi, sexting is a part of cheating. Quoting from Wikipedia,
“Sexting is sending sexually explicit messages, primarily between mobile phones. The term was first popularized in the early 21st century, and is a portmanteau of sex and texting , where the latter is meant in the wide sense of sending a text possibly with images.”

Pertama terpukau sebab status-statusnya yang keren, kemudian melempar jempol serta komentar, dilanjutkan via inbox. Awalnya hanya chat biasa, kemudian dilanjut dengan dialog yang agak menjurus, berkirim gambar diri (masih berpakaian), kemudian berkirim gambar diri (tanpa pakaian), diakhiri dengan kopdar atau kopi darat. Selanjutnya, syaithan yang berbicara.

Saya jadi teringat bakal status seorang kawan 2 hari lalu, yang kurleb isinya begini.. Bagaimana apabila suami antunna ketemuan dengan akhwat yang ia kenal via FB di tempat ta’lim, sedang antunna saat itu posisinya tidak ikut ta’lim?

Dang! It’s sad, but it’s real. When Facebook becomes Fitnahbook
Saya pun dulu sempat mengalami faktor serupa. Bedanya, saya tidak tergoda. Mungkin sebab saya terbukti bukan tipe perempuan yang gampang digoda, apalagi oleh lelaki yang tidak saya kenal.
Dulu, kurang lebih 7 tahun lalu, ada ikhwan di YM yang tidak jarang menyapa ketika saya online. Saya sendiri lupa, bagaimana ia bisa ada di contact list saya. Pertama-tama ia sopan menyapa semacam biasa, mengucap salam. Dirinya cerita juga kalau telah beristri serta mempunyai satu anak. Domisili di Jogja dengan username yang sangat Islami. Saya hanya menanggapinya sesekali saja, sebab terbukti jarang online YM.

Keanehan timbul ketika ia langsung menyapa ketika saya baru online serta menanyakan kenapa kok saya jarang online. Hingga menanyakan, saya tidak jarang pakai baju apa ketika di rumah. Sebab merasa aneh, sengaja tidak saya jawab. I ignored him.
Kemudian, ia kembali bertanya hal-hal yang menjurus serta tidak pantas. Modusnya merupakan mengundang korbannya sexting. Spontan saya merasa jijik. Langsung saya remove dari YM list saat itu juga. Tidak lupa saya melapor ke suami bahwa di YM ada ikhwan genit yang sedang mencari mangsa.

So, beware ya ladies..
Baik yang tetap single maupun yang telah bersuami.. Batasi interaksi anda dengan ikhwan ajnabi di dunia maya. Hijab antara ikhwan serta akhwat selain berlaku di dunia nyata, tapi di mana saja. I believe, it’s even getting worse on internet.

Jangan tertipu oleh label ustadz serta seleb Facebook. Jangan terpesona oleh artikelnya yang sarat ilmu. Jangan tergoda oleh laki-laki atau wanita yang tidak punya rasa malu dengan bermudah-mudahan chat dengan lawat tipe di sosial media, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Jagalah iffah serta izzahmu. Jangan jadi perempuan gampangan yang mudah termakan rayuan gombal laki-laki abal-abal yang jiwanya sakit semacam itu.

*Note:
1. Nama akun sengaja tidak saya publish sebab beberapa pertimbangan.
2. Ada sedikit koreksi terhadap redaksi terdahulu, yaitu istri sang suami yang kemarin hadir saat penangkapan belum sempat bertindak terlalu jauh dengan A apalagi hingga bertukar gambar vulgar. Demikian fakta yang saya bisakan dari ikhwan kawan suami ana, juga dari pernyataan seorang ikhwan yang terlibat langsung dalam momen tersebut yang diforward ke inbox saya oleh seorang kawan beberapa hari yang lalu.

Kesimpulan saya, ada miskomunikasi antara ikhwan kawan suami dengan suami. Sebab saya hanya memberi tau apa yang saya dengar dari suami, persis, tanpa ada penambahan serta pengurangan.

3. Dalam redaksi sebelumnya, saya menyatakan bahwa terjadi momen dimana suami akhwat tsb meninju A, sebab itulah yang saya tangkap dari video yang saya saksikan (bukan video kesaksian A yang tersebar luas di youtube, yang sekarang telah dihapus). Nyatanya menurut saksi yang ada di sana, yang benar bukan ditinju tapi ditampar. Faktor tsb juga telah saya koreksi dalam artikel di atas.

Serta penamparan itu terbukti terjadi, sebab saya lihat sendiri videonya. Lokasinya di luar masjid, tidak sama dengan video yang beredar di youtube yang terjadi di pos (dalam area masjid). Sila bandingkan 2 versi tulisan yang tidak sama ini dalam alternatif view edit history di atas.
Selain 2 poin di atas, insya Allah tidak ada lagi yang butuh diperbaiki saya rasa.

Saya memohon maaf terhadap pihak-pihak terkait apabila tulisan saya sebelumnya tidak sama dengan fakta di lapangan, sebab saya hanya mendengar dari satu pihak saja, jadi ada yang merasa dimenyesalkan dengan cerita yang tidak sesuai dengan faktanya.
Baca Juga : Melaksanakan Shalat Id Di Tanah Lapang Atau Masjid ?

Insya Allah momen ini menjadi pelajaran bagi saya pribadi, supaya lebih cermat menyikapi serta meperbuat tabayyun lebih lanjut sebelum menyebarkan sebuah kabar yang saya tidak tahu persis faktanya, melainkan hanya mendengar dari orang lain.