Dunia merupakan tempat persinggahan sementara bagi manusia
. Di dunia inilah manusia diberikan waktu untuk memilih menjadi orang yang bertakwa atau orang yang ingkar. Sementara itu, akhirat adalah suatu tempat pembalasan sesuai amal yang dilakukan manusia di dunia.
Melakukan segala kebaikan agar nantinya bisa mendapatkan kebahagiaan sejati menjadi penghuni surga di akhirat kelak. Adapun balasan bagi mereka yang lalai saat di dunia yakni siksa yang amat pedit dan menyakitkan di dalam nereka.
Ternyata masih saja ada orang yang tidak meyakini adanya akhirat. Itu berarti orang tersebut tidak meyakini pertemuan dengan Allah SWT untuk mempertanggungjaawabkan amal perbuatannya sewaktu dunia. Lalu apa balasan bagi orang demikian dalam pandangan Islam? Berikut informasinya.
Balasan bagi orang yang tidak meyakini pertemuan dengan Allah SWT adalah Allah akan melupakan orang tersebut sebagaimana orang itu melupakan Allah. Kekayaan dan kejayaan seorang hamba saat di dunia ternyata berpengaruh terhadap pola pikirnya mengenai akhirat. Terlebih lagi apabila mereka memiliki iman yang sangat standart dan tidak terus memupuknya.
Sebagian dari mereka gila harta dan hanya hartalah yang ada dipikirannya. Karena gila harta tersebutlah yang kemudian membuat mereka melupakan Allah dan menganggap bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang abadi dan akhirat itu semu.
Hasilnya, ketika mereka diperingati adanya pertemuan dengan Allah maka mereka pun mengingkarinya dengan kesombongan yang memuncak. Kepada hamba yang berprilaku demikian ini Allah Ta’ala berfirman:
“Bukankah Aku telah menjadikan pendengaran, penglihatan, harta, dan anak bagimu?”
Firman-Nya lagi, “Bukankah Aku juga telah menundukkan hewan ternak dan sawah ladang untukkmu?”
“Bukankah,” lanjut Allah Ta’ala, “kamu Kubiarkan mempimpin dan mengambil seperempat (harta rampasan perang)?”
Pungkas Allah Ta’ala berfirman, “Adakah dahulu kamu mengira akan bertemu dengan-Ku hari ini?”
“Tidak,” jawan si hamba lugas.
“Pada hari ini, kamu Kulupakan sebagaimana dahulu kamu melupakan-Ku,” firman Allah Ta’ala mengakhiri. Imam at-Tirmidzi menilai hadits ini shahih dengan nomor 2428.
Manusia memang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sering ingkar. Padahal mereka dianugerahi akal dan berpeluang menjadi makhluk yang mulia dengan iman dan takwa. Namun, bujuk rayu syetan dan bisikan hawa nafsu terkadang mampu menjerumuskan mereka ke lembah neraka yang amat pedih siksaannya.
Demikianlah informasi mengenai balasan yang akan diperoleh bagi orang yang tidak mempercayai pertemuan dengan Allah SWT. Maka hanya orang yang berimanlah yang meyakini pertemua dengan Allah dan mempersiapkan diri dengan segala amal kebaikan. Semoga kita tergolong hamba-hamba yang demikian.
Sumber : infoyunik.com
. Di dunia inilah manusia diberikan waktu untuk memilih menjadi orang yang bertakwa atau orang yang ingkar. Sementara itu, akhirat adalah suatu tempat pembalasan sesuai amal yang dilakukan manusia di dunia.
Baca Juga : Kenapa Shalat Itu Di anggap Berat?
Melakukan segala kebaikan agar nantinya bisa mendapatkan kebahagiaan sejati menjadi penghuni surga di akhirat kelak. Adapun balasan bagi mereka yang lalai saat di dunia yakni siksa yang amat pedit dan menyakitkan di dalam nereka.
Ternyata masih saja ada orang yang tidak meyakini adanya akhirat. Itu berarti orang tersebut tidak meyakini pertemuan dengan Allah SWT untuk mempertanggungjaawabkan amal perbuatannya sewaktu dunia. Lalu apa balasan bagi orang demikian dalam pandangan Islam? Berikut informasinya.
Balasan bagi orang yang tidak meyakini pertemuan dengan Allah SWT adalah Allah akan melupakan orang tersebut sebagaimana orang itu melupakan Allah. Kekayaan dan kejayaan seorang hamba saat di dunia ternyata berpengaruh terhadap pola pikirnya mengenai akhirat. Terlebih lagi apabila mereka memiliki iman yang sangat standart dan tidak terus memupuknya.
Sebagian dari mereka gila harta dan hanya hartalah yang ada dipikirannya. Karena gila harta tersebutlah yang kemudian membuat mereka melupakan Allah dan menganggap bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang abadi dan akhirat itu semu.
Hasilnya, ketika mereka diperingati adanya pertemuan dengan Allah maka mereka pun mengingkarinya dengan kesombongan yang memuncak. Kepada hamba yang berprilaku demikian ini Allah Ta’ala berfirman:
“Bukankah Aku telah menjadikan pendengaran, penglihatan, harta, dan anak bagimu?”
Firman-Nya lagi, “Bukankah Aku juga telah menundukkan hewan ternak dan sawah ladang untukkmu?”
“Bukankah,” lanjut Allah Ta’ala, “kamu Kubiarkan mempimpin dan mengambil seperempat (harta rampasan perang)?”
Pungkas Allah Ta’ala berfirman, “Adakah dahulu kamu mengira akan bertemu dengan-Ku hari ini?”
“Tidak,” jawan si hamba lugas.
“Pada hari ini, kamu Kulupakan sebagaimana dahulu kamu melupakan-Ku,” firman Allah Ta’ala mengakhiri. Imam at-Tirmidzi menilai hadits ini shahih dengan nomor 2428.
Manusia memang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sering ingkar. Padahal mereka dianugerahi akal dan berpeluang menjadi makhluk yang mulia dengan iman dan takwa. Namun, bujuk rayu syetan dan bisikan hawa nafsu terkadang mampu menjerumuskan mereka ke lembah neraka yang amat pedih siksaannya.
Baca Juga : Shalat Sambil Menggendong Bayi Bolehkah
Demikianlah informasi mengenai balasan yang akan diperoleh bagi orang yang tidak mempercayai pertemuan dengan Allah SWT. Maka hanya orang yang berimanlah yang meyakini pertemua dengan Allah dan mempersiapkan diri dengan segala amal kebaikan. Semoga kita tergolong hamba-hamba yang demikian.
Sumber : infoyunik.com