Tausiah Islam - Dunia ini sementara. Sedangkan akhirat abadi selamanya
. Dunia merupakan ladang untuk menanam. Sedangkan akhirat merupakan media untuk memanen. Siapa menanam kebaikan, balasannya merupakan kebaikan serupa alias yang lebih baik lagi. Sedangkan para pelaku keburukan, tiada balasan baginya tidak hanya neraka yang menyala siksanya.
Surga merupakan puncak kebaikan. Itulah balasan paling baik bagi orang beriman yang benar takwanya. Di dalamnya tersedia puncak kenikmatan yang tidak sempat terindra sebelumnya. Tersedia semua tipe buah-buahan, segala macam daging, serta juga bidadari-bidadari cantik jelita dengan usia sebaya yang rutin dalam keadaan perawan. Bukan hanya satu, bagi orang beriman berhak atasnya tujuh puluh dua bidadari yang siap melayani serta membahagiakannya sepanjang masa.
Sedangkan neraka merupakan puncak nestapa, pilu, sedih, sengsara, serta siksa. Bahan bakarnya merupakan batu serta manusia. Minumnya nanah yang mendidih, makanannya Zaqqum; pohon yang mampu merusak pencernaan serta tubuh manusia. Tersedia siksa selamanya bagi mereka yang ingkar, kafir, serta sesat.
Para pelaku kesyirikan, orang-orang yang sombong, serta mendustakan aliran Allah Ta’ala serta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, mereka merupakan manusia-manusia yang dijanjikan menghuni neraka bersama setan yang terlaknat. Mereka mengikuti bisikan setan, menuruti embusan hawa nafsu, serta enggan menerima bahkan melawan semua tipe ajakan terhadap kebaikan, iman, serta takwa.
Di antara para penghuni neraka itu, ada dua golongan yang tidak sempat dilihat oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dua golongan ini terdiri dari kaum laki-laki serta perempuan. Tidak hanya itu, mereka juga tidak diberi nikmat mencium wangi surga. Padahal, wanginya bisa diindra dari jarak yang jauh.
Siapakah dua golongan yang celaka ini?
“Dua golongan tergolong penghuni neraka yang aku belum sempat melihatnya,” demikian sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. Pertama, “Para lelaki yang di tangannya mengangkat cambuk semacam ekor sapi yang digunkan untuk mencambuk manusia.”
Sedangkan golongan kedua yang berasal dari kaum wanita adalah, “Wanita yang berpakaian tapi telanjang; genit serta penggoda, kepala mereka semacam punuk unta yang bengkok.” Bagi dua golongan itu, “Mereka tidak masuk surga serta tidak bisa mencium wanginya.” Padahal, pungkas Rasulullah, “Sesungguhnya wewangian surga bisa dicium dari jarak perjalanan yang jauh.”
Semoga Allah Ta’ala melindungi kami dari buruknya dua golongan ini. Ya Allah, berikanlah kebaikan terhadap kami di dunia serta kebaikan di akhirat. Serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Aamiin.
. Dunia merupakan ladang untuk menanam. Sedangkan akhirat merupakan media untuk memanen. Siapa menanam kebaikan, balasannya merupakan kebaikan serupa alias yang lebih baik lagi. Sedangkan para pelaku keburukan, tiada balasan baginya tidak hanya neraka yang menyala siksanya.
Baca Juga : Kisah Batu Besar
DUA PENGHUNI NERAKA
Surga merupakan puncak kebaikan. Itulah balasan paling baik bagi orang beriman yang benar takwanya. Di dalamnya tersedia puncak kenikmatan yang tidak sempat terindra sebelumnya. Tersedia semua tipe buah-buahan, segala macam daging, serta juga bidadari-bidadari cantik jelita dengan usia sebaya yang rutin dalam keadaan perawan. Bukan hanya satu, bagi orang beriman berhak atasnya tujuh puluh dua bidadari yang siap melayani serta membahagiakannya sepanjang masa.Baca Juga : Kisah Pengabdian Seorang Ibu
Sedangkan neraka merupakan puncak nestapa, pilu, sedih, sengsara, serta siksa. Bahan bakarnya merupakan batu serta manusia. Minumnya nanah yang mendidih, makanannya Zaqqum; pohon yang mampu merusak pencernaan serta tubuh manusia. Tersedia siksa selamanya bagi mereka yang ingkar, kafir, serta sesat.
Para pelaku kesyirikan, orang-orang yang sombong, serta mendustakan aliran Allah Ta’ala serta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, mereka merupakan manusia-manusia yang dijanjikan menghuni neraka bersama setan yang terlaknat. Mereka mengikuti bisikan setan, menuruti embusan hawa nafsu, serta enggan menerima bahkan melawan semua tipe ajakan terhadap kebaikan, iman, serta takwa.
Di antara para penghuni neraka itu, ada dua golongan yang tidak sempat dilihat oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dua golongan ini terdiri dari kaum laki-laki serta perempuan. Tidak hanya itu, mereka juga tidak diberi nikmat mencium wangi surga. Padahal, wanginya bisa diindra dari jarak yang jauh.
Siapakah dua golongan yang celaka ini?
“Dua golongan tergolong penghuni neraka yang aku belum sempat melihatnya,” demikian sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. Pertama, “Para lelaki yang di tangannya mengangkat cambuk semacam ekor sapi yang digunkan untuk mencambuk manusia.”
Sedangkan golongan kedua yang berasal dari kaum wanita adalah, “Wanita yang berpakaian tapi telanjang; genit serta penggoda, kepala mereka semacam punuk unta yang bengkok.” Bagi dua golongan itu, “Mereka tidak masuk surga serta tidak bisa mencium wanginya.” Padahal, pungkas Rasulullah, “Sesungguhnya wewangian surga bisa dicium dari jarak perjalanan yang jauh.”
Semoga Allah Ta’ala melindungi kami dari buruknya dua golongan ini. Ya Allah, berikanlah kebaikan terhadap kami di dunia serta kebaikan di akhirat. Serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Aamiin.